Penyebab radang kelenjar susu atau mastitis pada ibu menyusui salah satunya adalah sering mengenakan bra yang ketat. Cara mengatasi penyakit ini bisa dengan menerapkan teknik memijat gumpalan ASI.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
25 Apr 2023
Radang kelanjar susu atau mastitis menyebabkan payudara terasa sakit
Table of Content
Pada tahun 2018 silam, artis Shireen Sungkar dikabarkan pernah mengalami infeksi payudara atau mastitis saat memberikan ASI eksklusif kepada anak ketiganya. Mastitis adalah radang kelenjar susu yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Selain infeksi, penyakit ini juga disebabkan oleh faktor lain seperti tersumbatnya saluran ASI.
Advertisement
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab mastitis pada ibu menyusui. Lantas, apa saja pemicu tersebut? Bolehkah ibu yang mengalami mastitis menyusui bayinya?
Baca Juga
Mastitis biasanya terjadi pada ibu menyusui. Ketika mengalami mastitis, wanita akan merasakan payudaranya nyeri hingga bengkak. Kondisi ini sering terjadi dalam tiga bulan pertama setelah melahirkan.
Mastitis terjadi ketika adanya bakteri yang masuk ke kelenjar susu karena kerusakan pada kulit di sekitar puting. Sementara, mastitis karena tersumbatnya saluran ASI terjadi ketika ASI mengalami penumpukan di payudara sehingga terjadilah peradangan.
Bukan hanya itu, ada beberapa pemicu terjadinya mastitis yang harus Anda ketahui. Pemicu-pemicu tersebut meliputi:
Kulit puting yang lecet atau mengelupas membuat bakteri lebih mudah masuk ke dalam payudara ibu. Selain itu, kondisi ini juga bisa membuat ibu enggan untuk menyusui sehingga keduanya dapat memicu terjadinya mastitis.
Saat malam hari, tidak jarang ibu menyusui sangat mengantuk sehingga ketika bayi ingin menyusu, pemberian ASI hanya dilakukan sebentar saja. Akibatnya, pengosongan ASI di payudara pun menjadi tidak sempurna dan dapat memicu terjadinya mastitis.
Ketika ibu jarang menyusui bayi atau hanya menyusui dalam waktu yang pendek, hal ini bisa memicu ibu mengalami radang payudara atau mastitis. Penumpukan ASI yang terjadi dapat menjadi penyebab radang payudara.
Bayi yang hanya mengisap puting, tidak termasuk areola (kulit di sekitar puting), dapat menyebabkan puting ibu terhimpit di antara gusi dan bibir bayi sehingga aliran ASI tersalurkan secara tidak sempurna. Oleh sebab itu, hal ini bisa memicu terjadinya mastitis.
Jumlah ASI yang terlalu banyak dapat menyebabkan ASI sering menumpuk. Hal ini bisa memicu terjadinya radang kelenjar susu.
Ketika bepergian, bayi bisa merasa lapar sehingga ibu harus menyusuinya. Namun, jika ibu berhenti menyusui dengan cepat atau mendadak maka pengosongan ASI di payudara pun menjadi tidak sempurna dan memicu ibu berisiko mengalami mastitis.
Menyusui dengan satu payudara dapat memicu terjadinya mastitis. Hal ini disebabkan karena satu payudara mengalami pengosongan ASI yang sempurna, sementara satu payudara lain mengalami penumpukan ASI.
Bra yang ketat bisa membuat puting tertekan atau tergesek sehingga mengalami luka. Hal ini bisa menyebabkan bakteri masuk dan memicu terjadinya mastitis.
Penggunaan krim puting yang berlebihan dapat membuat bakteri dari mulut bayi menumpuk. Hal ini bisa jadi pemicu ibu mengalami radang kelenjar susu.
Kelelahan dapat membuat sistem kekebalan tubuh ibu menyusui melemah sehingga rentan mengalami mastitis.
Jika ibu menyusui mengalami malnutrisi, maka daya tahan tubuhnya menjadi rendah. Daya tahan tubuh yang rendah bisa memicu terjadinya mastitis karena infeksi atau pengosongan ASI yang tidak sempurna.
Merokok dapat merusak saluran susu sehingga membuat ibu menyusui lebih rentan terkena infeksi. Hal ini bisa menjadi pemicu terjadinya mastitis.
Untuk mengatasi masalah ini, ibu menyusui dianjurkan untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Selain itu, seringlah menyusui agar pengosongan ASI terjadi dengan sempurna sehingga ASI tidak menumpuk dan memicu terjadinya radang. Akan tetapi, jika sudah terlanjur kena mastitis maka Anda dapat mengonsumsi antibiotik dan menggunakan kompres hangat pada payudara.
Baca Juga
Secara garis besar, radang kelenjar susu atau mastitis pada ibu menyusu akan menunjukan gejala sebagai berikut:
Jika Anda mengalami gejala seperti yang telah disebutkan, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Hampir 20 persen ibu menyusui juga pernah merasakan kondisi yang sama. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), risiko radang payudara pada ibu menyusui ini atau pembengkakan kelenjar susu akan meningkat bila Anda memiliki kondisi seperti berikut:
Ibu masih boleh menyusui meski terkena radang kelenjar susu atau mastitis. Bahkan pada kebanyakan kasus, menyusui terbukti bisa membantu penyembuhan payudara mastitis dengan cepat. Selain itu, jika Anda meminum antibiotik untuk menyembuhkan mastitis, maka hal tersebut aman-aman saja karena tidak ada bahaya yang mengancam si bayi.
Namun, bila Anda merasa terlalu nyeri untuk menyusui dari payudara yang terkena mastitis maka Anda dapat menggunakan pompa ASI untuk mengosongkannya. Kompres hangat sebelum menyusui juga dapat membantu mendorong ASI mengalir. Pastikan Anda mengosongkan payudara yang terkena mastitis agar tidak terkena masalah lainnya.
Anda tidak perlu memutuskan untuk berhenti menyusui atau menyapih dini ketika mengalami mastitis. Anda bisa melakukan beberapa cara berikut untuk mengatasi mastitis pada ibu menyusui seperti:
Terdapat beberapa hal yang harus dihindari oleh ibu menyusui untuk mencegah terjadinya mastitis. Beberapa hal tersebut, di antaranya:
Istirahat adalah hal yang penting karena dapat membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh sehingga terhindar dari mastitis. Oleh sebab itu, ibu menyusui harus beristirahat dengan cukup dan mendapat banyak asupan nutrisi.
Dikutip dari NHS UK, jika Anda merasa tidak enak badan selama lebih dari 24 jam sehabis mengalami mastitis meskipun terus menyusui si kecil, ada baiknya penanganan dokter diberikan. Terutama ketika mastitis membuat Anda tidak mampu menyusui si kecil.
Penanganan lebih lanjut mungkin akan dibutuhkan ketika gejala Anda tidak membaik 48 jam setelah minum antibiotik. Jadi, jangan sepelekan kondisi Anda dan selalu perhatikan perkembangannya dengan berkonsultasi dengan dokter, ya.
Jika ingin berkonsultasi langsung, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Ukuran payudara rata-rata orang Indonesia adalah 32-34 dengan rentang cup A hingga C. Meski begitu, tak ada ukuran payudara ideal bagi wanita karena dapat berubah sendirinya seiring waktu berjalan.
21 Sep 2023
Cara mengatasi payudara bengkak ketika menyapih adalah memompa payudara untuk menguras ASI, menggunakan kompres dingin, mengenakan bra yang pas, hingga memijat payudara.
11 Agt 2023
Obat mastitis berguna untuk mengatasi bakteri penyebab infeksi payudara hingga mengurangi rasa nyeri. Ada tiga jenis obat untuk penyakit ini, yaitu antibiotik, ibuprofen, dan acetaminophen.
5 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved