Komplikasi Parkinson tidak hanya berupa gangguan fisik, seperti masalah tekanan darah dan gangguan pencernaan. Penyakit ini, juga berisiko menyebabkan depresi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
27 Apr 2023
Penyakit Parkinson, yang memengaruhi pergerakan penderita, dapat menimbulkan beragam komplikasi fisik dan mental
Table of Content
Penyakit Parkinson merupakan penyakit yang dapat mengganggu aktivitas penderitanya. Sebab, penyakit ini memengaruhi fungsi gerak tubuh. Beberapa gejala kunci dari penyakit Parkinson yakni tremor, gerakan tubuh menjadi lambat, dan kekakuan anggota tubuh.
Advertisement
Tak hanya itu, penyakit Parkinson juga dapat menimbulkan beberapa komplikasi, yang sepatutnya Anda pahami dengan baik.
Komplikasi penyakit Parkinson tidak hanya berupa gangguan fisik, seperti masalah tekanan darah dan gangguan pencernaan. Penderita penyakit ini, juga berisiko mengalami gangguan mental, seperti kondisi depresi. Begitu juga dengan masalah tidur, seperti apnea dan insomnia.
Berikut ini penjelasan beberapa komplikasi penyakit Parkinson, yang sepatutnya harus diperhatikan.
Mental yang terguncang karena terdiagnosis penyakit kronis seperti penyakit Parkinson, sangatlah wajar. Walau begitu, kondisi depresi juga dapat menyerang penderita penyakit ini, sebagai akibat dari perubahan kimiawi di dalam otak. Parkinson dapat menimbulkan depresi, akibat perubahan hormon serotonin, yang mengatur suasana hati.
Disebutkan, setengah dari penderita penyakit Parkinson mengalami kondisi depresi klinis, pada beberapa titik dalam hidup mereka.
Berbicara dapat menjadi sulit bagi penderita penyakit Parkinson, seiring berjalannya waktu. Karena penyakit ini memengaruhi otot, ucapan penderita pun menjadi sulit untuk dimengerti. Perubahan kemampuan berpikir juga mengakibatkan penderitanya menjadi sukar untuk berkomunikasi.
Karena otot rahang dan mulut melemah, penderitanya juga menjadi sulit untuk mengunyah. Kesulitan mengunyah dan menelan ini dapat membuat makanan tersangkut di kerongkongan, dan berpotensi masuk ke paru-paru, yang dapat menimbulkan penyakit pneumonia.
Baca Juga
Penyakit Parkinson merupakan gangguan yang utamanya memengaruhi pergerakan tubuh. Walau begitu, penyakit ini juga bisa mengganggu bagian otak, yang mengontrol pikiran dan ingatan.
Pada 50-80% penderita penyakit Parkinson, terdapat timbunan protein abnormal yang disebut badan Lewy di otak. Jenis timbunan protein ini juga ditemukan pada penderita demensia dengan badan Lewy.
Komplikasi penyakit Parkinson lainnya yakni gangguan pada usus dan kandung kemih. Hal ini terjadi karena adanya gangguan penyampaian pesan, dari otak menuju kandung kemih dan usus.
Beberapa gangguan usus dan kandung kemih, sebagai komplikasi dari penyakit Parkinson yakni sering buang air kecil, mengompol (saat tertawa, berolahraga, atau bersin), dan aliran urine yang lemah. Selain itu, penderita penyakit Parkinson juga dapat terkena diare, kondisi konstipasi, dan keluarnya feses tanpa sengaja.
Orang yang menderita penyakit Parkinson juga sering mengalami gangguan tidur, dibandingkan orang seusia mereka yang tidak mengalami penyakit ini.
Beberapa gangguan tidur yang dirasakan penderita penyakit Parkinson yakni insomnia, mengalami mimpi buruk, mengantuk di siang hari, dan sulit bernapas saat tidur (apnea). Berbicara saat tidur dan terus-menerus ke kamar mandi, juga mungkin dialami.
Penyakit Parkinson memengaruhi kinerja sistem saraf otonom, yang bertanggung jawab dalam mengendalikan aliran dan tekanan darah. Karena sistem tersebut terganggu, para penderita penyakit Parkinson juga mengalami gangguan pada tekanan darah mereka, baik tekanan darah rendah, maupun tekanan darah tinggi, seperti hipertensi ortostatik.
Tak hanya itu, gangguan tekanan darah pada orang dengan penyakit Parkinson, juga dapat menimbulkan masalah pada jantung.
Komplikasi penyakit Parkinson juga dapat berupa masalah pada seksualitas penderitanya. Disfungsi seksual tersebut, dapat berupa libido yang rendah, kesulitan untuk mencapai orgasme, disfungsi ereksi atau impotensi pada pria, atau vagina kering pada wanita.
Penurunan gairah dan fungsi seksualitas tersebut, dapat terjadi karena penurunan neurotransmiter dopamin. Dopamin merupakan senyawa kimiawi otak, yang berperan untuk menciptakan rasa senang.
Depresi dan gangguan kecemasan, juga bisa menjadi pemicu disfungsi seksual pada orang yang menderita penyakit Parkinson.
Berkurangnya kemampuan inderapenciuman pada penderita penyakit Parkinson, sering terabaikan. Menurut para ahli, gangguan penciuman tersebut bisa terjadi, karena adanya penumpukan protein abnormal, yang disebut dengan alfa-sinuklein. Protein tersebut menumpuk di bagian otak yang mengontrol kemampuan penciuman manusia.
Menurut ahli, pasien penyakit Parkinson dapat memproduksi air liur dalam jumlah berlebih. Air liur berlebih dapat menyebabkan kondisi mulut yang tidak higienis, dampaknya otot mulut dan bibir rentan terhadap infeksi serta mudah tersayat karena lapisan luar yang melunak.
Untungnya, berbagai komplikasi penyakit Parkinson dapat dikendalikan. Pengendalian tersebut dapat dilakukan melalui terapi, maupun pemberian obat-obatan.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Jika ada anggapan bahwa tremor atau gemetarnya bagian tubuh tertentu identik dengan orang berusia lanjut. Namun hal ini bisa terjadi pada yang berusia muda.
28 Jun 2021
Atrofi otak adalah kondisi medis yang dapat membuat ukuran otak mengecil. Ternyata, atrofi otak dapat disebabkan penyakit lain, seperti stroke, Alzheimer, hingga HIV AIDS.
31 Mar 2021
Penyebab amnesia yang dapat terjadi secara tiba-tiba cukup beragam. Mulai dari cedera kepala, demensia, anoksia, stress, hingga trauma.
25 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved