Beberapa efek sabu secara umum adalah menciptakan sensasi menyenangkan, merasa lebih segar, peningkatan detak jantung, penurunan nafsu makan, hingga pernapasan cepat. Dalam jangka panjang, sabu dapat menyebabkan kerusakan otak, masalah jantung, masalah mulut dan gigi, hingga gangguan psikologis.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
16 Mei 2023
Sabu dapat menyebabkan sejumlah efek berbahaya bagi kesehatan
Table of Content
Methamphetamine alias sabu adalah jenis narkotika dan obat berbahaya (narkoba) yang dapat memengaruhi sistem saraf. Bentuknya bubuk, berwarna putih, terasa pahit, tidak berbau, dan larut dalam air. Efek sabu dapat berupa sensasi menyenangkan karena bertindak sebagai stimulan yang membuat pemakainya kecanduan.
Advertisement
Ada pula ciri-ciri orang habis menggunakan sabu lainnya, seperti lebih aktif berbicara, peningkatan aktivitas, merasa kuat, dan menurunkan nafsu makan.
Efek tersebut dapat terjadi karena sabu mendorong produksi hormon dopamin, yakni senyawa kimia tubuh yang berkaitan dengan motivasi, kesenangan, dan fungsi motorik tubuh.
Penggunaan sabu memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan, termasuk keracunan dan overdosis yang mengancam jiwa.
Selain dapat menciptakan sensasi menyenangkan, berikut adalah efek samping umum dari penggunaan sabu yang bisa berdampak sangat serius bagi kesehatan.
Saat pertama kali menggunakan sabu, seseorang belum tentu menjadi kecanduan.
Mereka lebih mungkin merasakan efek sabu yang menyenangkan, seperti merasa lebih segar dan bersemangat, penurunan nafsu makan, peningkatan detak jantung, dan pernapasan yang cepat.
Namun, tergantung pada dosisnya, efek samping sabu yang berbahaya juga dapat terjadi saat pertama kali menggunakannya, seperti peningkatan suhu tubuh dan jantung berdebar tidak teratur.
Risiko bahayanya dapat meningkat jika pemakaian sabu disertai substansi lain, misalnya alkohol.
Efek yang dihasilkan sabu dapat menutupi beberapa efek memabukkan alkohol sehingga membuat seseorang terus minum dan pada akhirnya mengalami keracunan alkohol.
Jika digunakan berulang kali dalam jangka panjang, sabu dapat menyebabkan seseorang mengembangkan toleransi terhadap efeknya yang menyenangkan.
Artinya, mereka perlu mengonsumsi dosis sabu yang lebih tinggi, menggunakannya lebih sering, atau mengubah cara penggunaannya untuk bisa merasakan efek yang diinginkan.
Selain itu, sabu memiliki dampak jangka panjang lain yang sangat mengerikan, misalnya kerusakan sistem saraf karena membahayakan reseptor dopamin dan serotonin.
Sabu juga dapat menimbulkan gangguan medis, termasuk masalah pada jantung dan mulut. Berikut adalah berbagai efek sabu yang bisa menyebabkan masalah serius pada tubuh.
Penggunaan sabu yang berulang kali dan jangka panjang dapat mengubah struktur otak.
Perubahan ini dapat memicu munculnya gangguan koordinasi, kesulitan memahami sesuatu, serta masalah berbicara. Sistem pertahanan dalam otak pengguna sabu juga berbalik menyerang sel-sel sehat di organ tersebut.
Tidak hanya itu, pengguna sabu dalam jangka panjang berpotensi meningkatkan risiko penyakit Parkinson. Risiko stroke juga dapat meningkat karena sabu menyebabkan pembuluh darah mengeras.
Ada beberapa gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat terjadi sebagai efek sabu.
Gangguan tersebut dapat berupa kejang pada pembuluh darah, detak jantung yang menjadi cepat, matinya jaringan otot, serta terbentuknya jaringan parut pada jantung.
Selain itu, berikut adalah beberapa masalah lain pada jantung akibat penggunaan sabu secara berulang kali.
Kecanduan sabu juga berpotensi menyebabkan masalah pada mulut dan gigi. Pada beberapa kasus, penyalahgunaan sabu bahkan dapat mengakibatkan kanker mulut.
Sabu umumnya memicu gigi berlubang, penyakit gusi, gigi copot, hingga mulut kering. Berbagai masalah mulut ini terjadi karena sabu mengurangi jumlah air liur.
Jenis narkoba ini juga menyusutkan pembuluh darah dan menghambat darah untuk sampai ke rongga mulut. Jaringan mulut pun jadi membusuk sehingga merusak gigi dan gusi.
Ada pula bahaya sabu terhadap kondisi psikologis penderitanya. Bentuknya dapat berupa linglung dan kebingungan, paranoid, halusinasi, gangguan kecemasan, hingga depresi.
Selain itu, berbagai efek lainnya yang bisa dirasakan pemakai sabu adalah muntah dan mual, pupil mata yang melebar, otot berkedut, dan tremor.
Sabu juga meningkatkan risiko infeksi hepatitis dan HIV dan AIDS karena pemakainya lebih mungkin untuk melakukan seks yang berisiko.
Jika pemakai sabu memutuskan untuk berhenti, mereka dapat mengalami ciri-ciri sakau sabu seperti kelelahan dan gangguan kecemasan.
Yang harus Anda ingat, sabu dapat mengancam nyawa. Overdosis akibat kecanduan sabu bisa berujung pada kematian sehingga Anda perlu menghindari obat berbahaya ini.
Lindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat Anda agar tidak sekali-kali mencoba sabu.
BACA JUGA: Ciri-Ciri Pengguna Narkoba, Sakau hingga Alami Perubahan Penampilan Drastis
Punya pertanyaan lain seputar masalah kesehatan? Konsultasikan dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ saja.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Susu evaporated adalah jenis susu dengan tekstur lebih kental dibandingkan dengan susu segar. Dari segi warna dan rasa, susu evaporasi ini cocok menjadi pengganti krimer (susu kental manis). Itu sebabnya, susu ini dapat membantu menaikkan berat badan.
17 Des 2020
Biji adas adalah rempah yang digunakan dalam berbagai masakan Nusantara, seperti gulai. Manfaat adas mulai dari membantu mengurangi nafsu makan sampai menjaga kesehatan organ jantung Anda.
1 Jul 2020
Menggunakan sunscreen akan melindungi kulit Anda dari efek buruk sinar UV A dan UV B. Pilihlah sunscreen yang tepat untuk aktivitas Anda.
25 Nov 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved