Penyakit kelamin atau penyakit menular seksual tidak selalu menimbulkan gejala sehingga sering kali menyerang tubuh tanpa disadari. Itulah mengapa skrining menjadi penting. Mengetahui status kesehatan Anda juga merupakan salah satu langkah menerapkan seks yang aman, bagi Anda dan pasangan.
2023-03-18 09:49:11
Lakukan skrining penyakit kelamin untuk mendeteksi penyakit kelamin atau penyakit menular seksual.
Table of Content
Get tested. Mungkin jargon ini terdengar tidak asing bagi Anda, yang merupakan sebuah ajakan untuk melakukan skrining terhadap penyakit kelamin. Penyakit kelamin tidak selalu menimbulkan gejala, sehingga seringkali menyerang tubuh tanpa disadari. Itulah mengapa skrining menjadi penting. Mengetahui status kesehatan Anda juga merupakan salah satu langkah menerapkan seks yang aman, baik bagi Anda maupun pasangan.
Advertisement
Baca Juga
Orang-orang yang direkomendasikan untuk melakukan skrining penyakit kelamin, antara lain:
Skrining penyakit kelamin dilakukan untuk menghindari dan mendeteksi adanya penyakit-penyakit kelamin atau penyakit menular seksual, seperti:
Gonirea dan Klamidia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh riwayat berhubungan seksual dari vagina, anus dan oral secara tidak aman, biasanya pada seseorang yang berganti-ganti pasangan seksual. Dua penyakit ini seringkali tidak menimbulkan gejala. Cara pemeriksaannya adalah melalui tes urine atau dengan mengambil bahan apus (swab) dari bagian dalam penis atau leher rahim.
Skrining hepatitis C terutama direkomendasikan bagi orang-orang yang lahir di antara tahun 1945-1965 karena angka kejadian hepatitis C tinggi pada kelompok umur ini. Infeksi awal hepatitis C seringkali tidak menyebabkan gejala. Hepatitis C diketahui berhubungan dengan kejadian kanker hati dan sirosis hati.
Pemeriksaan status HIV, sifilis, dan hepatitis dilakukan melalui pengambilan darah yang kemudian diperiksakan ke laboratorium. Untuk sifilis, jika ditemukan adanya luka atau lepuh pada kelamin, dapat dilakukan swab.
Skrining untuk herpes tidaklah mudah. Seringkali herpes ditemukan tanpa gejala, dan meskipun tidak ada gejala, penularan dapat terus terjadi. Jika tampak ada lepuh pada alat kelamin, sampel berupa kerokan kulit bisa dicoba untuk diambil, lalu diperiksakan ke laboratorium. Hasil yang negatif tidak serta-merta menyingkirkan diagnosis herpes. Pemeriksaan darah pun kadang hasilnya tidak dapat dipastikan.
Tipe HPV sangat banyak, sebagian menyebabkan kutil pada alat kelamin, dan sebagian lagi dapat memicu kanker leher rahim.
Pada pria, HPV paling sering menyebabkan kutil di alat kelamin. Skrining seringnya tidak diperlukan karena diagnosis dapat dilakukan dengan memeriksa langsung. Sedangkan untuk perempuan, tes HPV dapat dilakukan melalui:
Trikomoniasis pada perempuan biasanya lebih mudah terdeteksi karena infeksinya sering kali disertai dengan keluarnya cairan vagina berwarna kekuningan hingga kehijauan dan gejala yang khas adalah keputihan yang berbau amis atau fishy odor. Sedangkan pada pria, sering tidak menyebabkan gejala apa-apa. Trikomoniasis diperiksa dengan cara mengambil swab dari jaringan yang terinfeksi atau dari cairan vagina.
Hingga saat ini, belum ada alat skrining untuk chancroid yang hasilnya memuaskan, sehingga biasanya diagnosis ditegakkan ketika sudah ada gejala.
Jangan takut untuk memeriksakan diri untuk memastikan Anda sepenuhnya terhindari dari penyakit-penyakit kelamin.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Balanitis adalah radang pada kulup yang menutupi kepala penis. Kondisi ini lebih umum terjadi pada pria yang belum disunat. Cirinya berupa kemerahan dan sakit.
Kutu kelamin berukuran lebih kecil dibanding kutu rambut. Gatal-gatal yang parah di area keintiman pada malam hari menjadi ciri-ciri infeksi kutu kelamin.
Gejala herpes simplex tipe 2 umumnya adalah rasa gatal, kesemutan, dan panas di kulit. Obat untuk herpes kulit yang utama adalah antivirus seperti acyclovir. Ada pula pilihan obat herpes yang alami, seperti gel lidah buaya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved