logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

Bayi Tersangkut Saat Melahirkan, Bisakah?

open-summary

Persalinan yang lancar, minim intervensi, serta bayi dan ibu dalam kondisi sehat tentu menjadi dambaan. Namun, ada pula risiko yang disebut dengan cephalopelvic disproportion. Ini adalah kondisi bayi tersangkut saat melahirkan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

5 Sep 2021

Melahirkan secara normal

Melahirkan secara normal

Table of Content

  • Seberapa sering terjadi?
  • Faktor risiko cephalopelvic disproportion
  • Bisakah dicegah?
  • Indikator diagnosis cephalopelvic disproportion
  • Catatan dari SehatQ

Persalinan yang lancar, minim intervensi, serta bayi dan ibu dalam kondisi sehat tentu menjadi dambaan. Namun, ada pula risiko yang disebut dengan cephalopelvic disproportion. Ini adalah kondisi bayi tersangkut saat melahirkan.

Advertisement

Namun tak perlu khawatir, sebab insiden bayi tersangkut ini sangatlah langka. Jika terjadi, faktor pemicunya adalah karena ukuran kepala bayi dan panggul ibu tidak cocok.

Seberapa sering terjadi?

Komplikasi yang terjadi saat proses persalinan ini sangat langka terjadi. Jika terjadi pun, artinya ukuran kepala bayi dan pinggul ibu tidak cocok sehingga sulit dilewati.

Meski demikian, masalah lain seperti posisi bayi melintang atau berat badan bayi bisa menyebabkan proses persalinan berlangsung lama. Bahkan, bisa juga pembukaan persalinan tidak kunjung bertambah.

Ketika durasinya terlalu lama, persalinan bisa jadi terhambat dan dianggap sebagai cephalopelvic disproportion juga.

Faktor risiko cephalopelvic disproportion

Meski tidak langka, tetap penting untuk tahu apa saja situasi dan kondisi yang bisa meningkatkan risikonya. Beberapa faktor risiko cephalopelvic disproportion adalah:

1. Faktor risiko bayi

Faktor yang meningkatkan risiko bayi tersangkut adalah:

  • Berat badan bayi 4 hingga 4,5 kg
  • Posisi melintang
  • Jenis kelamin bayi
  • Kondisi kesehatan bayi
  • Bagian kepala bayi yang besar (dahi atau wajah) keluar lebih dulu

2. Faktor risiko ibu

Sementara dari pihak ibu, bayi tersangkut saat melahirkan bisa terjadi ketika:

  • Ada riwayat medis operasi atau cedera panggul
  • Variasi genetik bentuk panggul
  • Kehamilan pertama
  • Diabetes atau diabetes gestasional
  • Obesitas
  • Air ketuban berlebih (polyhydramnion)
  • Malnutrisi
  • Obesitas
  • Riwayat program hamil
  • Melewati due date
  • Riwayat operasi C-section
  • Kehamilan remaja ketika panggul belum terbentuk sempurna

Lebih jauh lagi soal ukuran bayi terlalu besar, sebenarnya sangat jarang sekali beratnya lebih dari 4 kilogram. Sekitar 90% bayi memiliki berat tidak terlalu besar.

Namun, calon orangtua juga perlu ingat bahwa dokter dan alat USG secanggih apapun tidak bisa memprediksi pasti berapa ukuran kepala bayi ketika masih berada di dalam kandungan.

Ukuran yang terlihat saat USG adalah estimasi. Tak ayal, kerap kali bayi yang saat dalam pemeriksaan USG tampak besar, ternyata terlahir dengan berat badan wajar.

Bisakah dicegah?

Mengingat kondisi bayi tersangkut saat melahirkan tidak akan terdiagnosis hingga proses persalinan tiba, sulit untuk melakukan pencegahan. Hanya saja, dokter akan memeriksa dan memantau kondisi bayi selama kehamilan.

Apabila dokter menduga cephalopelvic disproportion merupakan isu utama, maka akan didiskusikan bersama, lengkap dengan langkah penanganannya.

Dokter akan melakukan evaluasi dengan cara:

  • Meninjau riwayat medis, termasuk operasi dan cedera
  • Melakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui kondisi panggul dan jalan lahir
  • Melakukan pemeriksaan USG untuk memperkirakan ukuran bayi
  • Memantau kondisi bayi di dalam rahim

Utamanya apabila ibu sudah pernah mengalami cephalopelvic disproportion atau bayi tersangkut sebelumnya, dokter akan mempersiapkan rencana persalinan. Kemudian, rencana ini didiskusikan bersama. Tujuannya demi menghindari komplikasi di persalinan selanjutnya.

Indikator diagnosis cephalopelvic disproportion

Umumnya, cephalopelvic disproportion atau CPD didiagnosis saat proses persalinan. Terlebih, apabila bayi tidak kunjung keluar secara alami dalam proses persalinan.

Dokter akan mencurigai terjadinya CPD apabila:

  • Persalinan berlangsung terlalu lama
  • Kontraksi rahim tidak kuat untuk menambah pembukaan
  • Serviks melebar atau menipis secara perlahan atau tidak sama sekali
  • Kepala bayi tidak memasuki panggul
  • Bayi tidak turun bergerak menuruni panggul

Lalu, bagaimana penanganannya?

Pilihan selanjutnya adalah melanjutkan persalinan atau melakukan operasi C-section atau bedah cesar. Intinya adalah memastikan proses persalinan berlangsung aman. Berikut penjelasannya:

1. Percobaan persalinan

Ketika ada indikasi bayi tersangkut saat melahirkan, dokter bisa saja setuju untuk melanjutkan proses persalinan. Tentunya, dengan beberapa penanganan khusus berupa:

  • Memantau kontraksi, pembukaan, dan perkembangan bayi turun di jalur lahir
  • Memantau detak jantung dan gerakan bayi
  • Memastikan posisi bayi lewat USG transvaginal
  • Melakukan pemeriksaan tambahan seperti X-ray atau MRI
  • Mengubah posisi melahirkan litotomi menjadi duduk, squat, menyamping, atau berlutut

Selain itu, mungkin juga diberikan alat bantu persalinan seperti forcep atau ekstraksi vakum. Namun ketika ada masalah seperti kontraksi tak bertambah atau janin stres, dokter akan menghentikan percobaan ini dan memutuskan tindakan operasi.

2. Bedah cesar

Operasi C-section adalah keputusan yang akan diambil apabila proses persalinan tidak juga menunjukkan perkembangan. Beberapa tanda ibu perlu operasi C-section adalah jika:

  • Ada pengalaman C-section sebelumnya
  • Usia ibu melewati masa produktif hamil
  • Posisi bayi melintang
  • Usia kehamilan lewat lebih dari sepekan
  • Komplikasi preeklamsia
  • Masalah kesehatan lain baik pada ibu maupun janin

Catatan dari SehatQ

Wajar sekali apabila muncul kekhawatiran seputar proses persalinan. Kabar baiknya, risiko bayi tersangkut saat melahirkan sangatlah kecil. Tetap yakinlah pada afirmasi positif bahwa melahirkan – baik spontan maupun bedah cesar – adalah proses yang alami.

Jadi, meskipun cukup mengerikan membayangkan risiko bayi tersangkut saat melahirkan, tenangkan diri dengan fakta bahwa ini adalah kejadian langka. Bekali diri dengan pengetahuan seputar hamil dan melahirkan untuk menghapus kekhawatiran berlebih.

Untuk berdiskusi lebih lanjut jika ada kekhawatiran seputar cephalopelvic disproportion, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

melahirkanbayi & menyusuiibu dan anak

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved