Persalinan yang lancar, minim intervensi, serta bayi dan ibu dalam kondisi sehat tentu menjadi dambaan. Namun, ada pula risiko yang disebut dengan cephalopelvic disproportion. Ini adalah kondisi bayi tersangkut saat melahirkan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
5 Sep 2021
Melahirkan secara normal
Table of Content
Persalinan yang lancar, minim intervensi, serta bayi dan ibu dalam kondisi sehat tentu menjadi dambaan. Namun, ada pula risiko yang disebut dengan cephalopelvic disproportion. Ini adalah kondisi bayi tersangkut saat melahirkan.
Advertisement
Namun tak perlu khawatir, sebab insiden bayi tersangkut ini sangatlah langka. Jika terjadi, faktor pemicunya adalah karena ukuran kepala bayi dan panggul ibu tidak cocok.
Komplikasi yang terjadi saat proses persalinan ini sangat langka terjadi. Jika terjadi pun, artinya ukuran kepala bayi dan pinggul ibu tidak cocok sehingga sulit dilewati.
Meski demikian, masalah lain seperti posisi bayi melintang atau berat badan bayi bisa menyebabkan proses persalinan berlangsung lama. Bahkan, bisa juga pembukaan persalinan tidak kunjung bertambah.
Ketika durasinya terlalu lama, persalinan bisa jadi terhambat dan dianggap sebagai cephalopelvic disproportion juga.
Meski tidak langka, tetap penting untuk tahu apa saja situasi dan kondisi yang bisa meningkatkan risikonya. Beberapa faktor risiko cephalopelvic disproportion adalah:
Faktor yang meningkatkan risiko bayi tersangkut adalah:
Sementara dari pihak ibu, bayi tersangkut saat melahirkan bisa terjadi ketika:
Lebih jauh lagi soal ukuran bayi terlalu besar, sebenarnya sangat jarang sekali beratnya lebih dari 4 kilogram. Sekitar 90% bayi memiliki berat tidak terlalu besar.
Namun, calon orangtua juga perlu ingat bahwa dokter dan alat USG secanggih apapun tidak bisa memprediksi pasti berapa ukuran kepala bayi ketika masih berada di dalam kandungan.
Ukuran yang terlihat saat USG adalah estimasi. Tak ayal, kerap kali bayi yang saat dalam pemeriksaan USG tampak besar, ternyata terlahir dengan berat badan wajar.
Mengingat kondisi bayi tersangkut saat melahirkan tidak akan terdiagnosis hingga proses persalinan tiba, sulit untuk melakukan pencegahan. Hanya saja, dokter akan memeriksa dan memantau kondisi bayi selama kehamilan.
Apabila dokter menduga cephalopelvic disproportion merupakan isu utama, maka akan didiskusikan bersama, lengkap dengan langkah penanganannya.
Dokter akan melakukan evaluasi dengan cara:
Utamanya apabila ibu sudah pernah mengalami cephalopelvic disproportion atau bayi tersangkut sebelumnya, dokter akan mempersiapkan rencana persalinan. Kemudian, rencana ini didiskusikan bersama. Tujuannya demi menghindari komplikasi di persalinan selanjutnya.
Umumnya, cephalopelvic disproportion atau CPD didiagnosis saat proses persalinan. Terlebih, apabila bayi tidak kunjung keluar secara alami dalam proses persalinan.
Dokter akan mencurigai terjadinya CPD apabila:
Lalu, bagaimana penanganannya?
Pilihan selanjutnya adalah melanjutkan persalinan atau melakukan operasi C-section atau bedah cesar. Intinya adalah memastikan proses persalinan berlangsung aman. Berikut penjelasannya:
Ketika ada indikasi bayi tersangkut saat melahirkan, dokter bisa saja setuju untuk melanjutkan proses persalinan. Tentunya, dengan beberapa penanganan khusus berupa:
Selain itu, mungkin juga diberikan alat bantu persalinan seperti forcep atau ekstraksi vakum. Namun ketika ada masalah seperti kontraksi tak bertambah atau janin stres, dokter akan menghentikan percobaan ini dan memutuskan tindakan operasi.
Operasi C-section adalah keputusan yang akan diambil apabila proses persalinan tidak juga menunjukkan perkembangan. Beberapa tanda ibu perlu operasi C-section adalah jika:
Wajar sekali apabila muncul kekhawatiran seputar proses persalinan. Kabar baiknya, risiko bayi tersangkut saat melahirkan sangatlah kecil. Tetap yakinlah pada afirmasi positif bahwa melahirkan – baik spontan maupun bedah cesar – adalah proses yang alami.
Jadi, meskipun cukup mengerikan membayangkan risiko bayi tersangkut saat melahirkan, tenangkan diri dengan fakta bahwa ini adalah kejadian langka. Bekali diri dengan pengetahuan seputar hamil dan melahirkan untuk menghapus kekhawatiran berlebih.
Untuk berdiskusi lebih lanjut jika ada kekhawatiran seputar cephalopelvic disproportion, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Salep gatal untuk bayi digunakan untuk mengatasi rasa gatal pada bayi yang disebabkan oleh eksim, alergi, hingga ruam popok. Apa saja pilihan salep gatal untuk bayi yang aman?
9 Mei 2022
Vernix caseosa adalah lapisan pelindung tebal berwarna putih yang biasanya terdapat pada bayi bayi baru lahir. Lapisan ini membantu melumasi jalan lahir, mengatur suhu tubuh bayi, dan memiliki sifat antimikroba.
26 Mar 2021
Saat hamil, beberapa bagian tubuh mengalami pembengkakan, terutama pada kaki. Kondisi kaki bengkak setelah melahirkan ini dapat disebabkan oleh adanya penumpukan cairan. Cara menghilangkak bengkak pada kaki salah satunya dengan dipijat.
17 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved