Bayi sering kaget tentu saja bukan tanpa alasan. Refleks ini disebut juga sebagai reflek moro, yang merupakan respons alami ketika bayi terkejut. Cari tahu apa yang bisa orangtua lakukan.
3.65
(20)
28 Feb 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Salah satu refleks yang perlu orangtua ketahui adalah reflek moro
Table of Content
Mungkin sebagian orangtua sangat khawatir, ketika melihat bayi baru lahir sering kaget. Kebiasaan ini biasa juga disebut sebagai reflek moro, salah satu respons motorik dasar yang membantu bayi bertahan dan berkembang di lingkungan baru. Sampai berapa lama refleks moro akan terlihat? Apakah ada cara mengatasinya?
Advertisement
Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Menjadi salah satu jenis reflek bayi baru lahir, reflek moro atau reflek kejut adalah refleks yang mengacu pada respons motorik tak sadar.
Ciri-ciri utama refleks moro adalah ketika bayi baru lahir terkejut karena suara atau gerakan.
Hal ini bisa membuatnya merentangkan tangan, menggerakkan kaki, melengkungkan punggung, melemparkan kepala ke belakang, sampai akhirnya kembali ke posisi sebelum ia menunjukkan refleks kaget. Dalam kondisi ini, bayi Anda bisa saja menangis atau tidak.
Tak perlu khawatir berlebihan, karena reflek kejut ini adalah kondisi normal. Mengutip Healthy Children, umumnya, refleks moro akan berlangsung sampai usia bayi sekitar 2-4 bulan.
Kemungkinan, refleks moro akan hilang sepenuhnya saat bayi berusia 6 bulan atau bisa juga lebih. Perlu orangtua ingat bahwa setiap bayi berbeda.
Baca Juga
Pada perkembangan bayi, hampir semuanya terlihat asing saat baru lahir. Maka dari itu, tak heran kalau ia mudah terkejut atau bahkan takut dengan suara baru.
Berikut adalah beberapa peyebab yang bisa memicu terjadinya refleks moro pada bayi, seperti:
Terkadang, reflek moro juga bisa terjadi tanpa ada alasan atau penyebab sama sekali.
Umumnya, dokter sering melakukan pemeriksaan refleks pada beberapa pemeriksaan pertama setelah bayi lahir.
Untuk melakukan tes refleks moro, biasanya dokter akan menghadapkan bayi ke atas, pada permukaan yang empuk. Setelah itu, dokter akan mengangkat kepala bayi, dan melepasnya.
Sebelum sampai ke permukaan yang empuk itu, kepala bayi sudah ditangkap lagi oleh tangan sang dokter.
Berikut adalah respons normal dari refleks moro yang akan terlihat, seperti:
Mengapa bayi melakukannya? Tentu saja, ini adalah respons pertama dari bayi, untuk mempertahankan dirinya dari gangguan sekitar, seperti sentuhan atau suara keras yang mengganggu istirahatnya.
Ketika bayi sudah mulai nyaman dan “akrab” dengan lingkungan di sekitarnya, maka refleks moro akan menghilang.
Baca Juga
Saat bayi sering menunjukkan reflek moro berlebihan, mungkin menjadi tanda ia merasa tidak aman maupun nyaman, karena ada gangguan seperti suara berisik, atau sentuhan.
Waaupun tidak akan sepenuhnya menghilang, ada beberapa hal yang bisa orangtua lakukan untuk membantu meredakan rasa kaget agar ia tidak sering terbangun, seperti:
Saat sedang merebahkan bayi ke tempat tidur, posisikan ia sedekat mungkin dengan Anda.
Turunkan ia dengan lembut. Lalu, lepas tangan Anda dari badannya, hanya ketika punggung bayi sudah menempel di kasur atau permukaan lembut lainnya.
Hal ini dianggap bisa menghilangkan sensasi terjatuh yang dirasakan oleh bayi, saat sedang direbahkan.
Membedong bayi, bisa membuatnya merasa nyaman, aman, dan bisa tidur lebih lama.
Akan tetapi, membedong juga tidak boleh sembarangan. Gunakan kain yang tidak terlalu tebal, dan selalu cek tingkat kehangatannya, agar bayi tidak merasa terlalu panas ketika dibedong.
Perhatikan cara berjalan, menutup pintu, serta menaruh benda saat bayi tidur. Kalau biasanya orangtua sesuka hati melakukannya, Anda perlu belajar meminimalisasi kebisingan untuk mencegah reflek moro berlebihan.
Agar tidurnya lebih nyenyak dan tidak kaget, Anda juga bisa menyalakan white noise.
Baca Juga
Ketika bayi tidak menunjukkan refleks normal dalam merespons sesuatu, itu bisa menjadi tanda dari sebuah masalah.
Berikut adalah beberapa tanda atau perubahan saat bayi tidak memperlihatkan refleks moro atau terlihat tidak normal, seperti:
Saat Anda melakukan konsultasi rutin dengan dokter, ada baiknya, hal-hal seperti refleks moro, selalu ditanyakan. Sebab, dokter mampu mengidentifikasi refleks normal pada bayi, maupun potensi dari kondisi medis lainnya.
Untuk memastikan kondisi bayi, dokter biasanya akan melihat otot dan saraf dari bayi dengan cermat, untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi medis yang mengkhawatirkan.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai reflek moro pada bayi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Mikrosefalus adalah kondisi ketika kepala bayi memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan ukuran normal. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak seperti cerebral palsy.
Penyebab materialistis pada anak di antaranya sering mendapatkan uang dan benda sebagai hadiah, jarang bermain dengan orangtuanya, hingga memiliki konflik dengan ayah dan ibunya.
Vitamin C untuk ibu menyusui sangatlah bermanfaat. Sebagai sumber antioksidan, vitamin C dipercaya mampu meningkatkan produksi ASI, memperkuat sistem imun tubuh, hingga menjaga kesehatan tulang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Dijawab oleh dr. Ester Agustina
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved