Gumoh adalah keluarnya cairan susu atau makanan yang baru saja ditelan oleh bayi. Penyebab bayi sering gumoh, umumnya karena cincin otot bayi belum dapat menutup dengan sempurna.
2023-03-28 04:52:50
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gumoh terjadi ketika susu atau makanan yang baru saja ditelan keluar dari mulut bayi
Table of Content
Penyebab bayi gumoh sering kali menjadi perhatian para orangtua baru. Pasalnya, bayi baru lahir bisa mengeluarkan air susu secara tiba-tiba, yang membuat Anda khawatir akan kesehatannya.
Advertisement
Namun, orangtua tidak perlu panik karena kondisi ini cenderung tidak membahayakan.
Agar rasa khawatir tidak terus melanda, mari ketahui penyebab dan cara mengatasi bayi sering gumoh. Dengan ini, Anda bisa tetap tenang ketika Si Kecil mengalaminya.
Para orangtua baru mungkin masih bertanya-tanya, kenapa bayi sering gumoh? Ternyata, gumoh pada perkembangan bayi menjadi kondisi yang normal terjadi.
Gumoh adalah keluarnya cairan susu atau makanan yang baru saja ditelan oleh bayi.
Mengutip dari Mayo Clinic, selama tiga bulan pertama kehidupannya, hampir setengah dari populasi bayi mengalami gumoh. Dalam dunia medis, gumoh dikenal sebagai refluks gastroesofageal, refluks bayi, atau refluks asam.
Setelah bayi menyusu, cairan ASI atau susu formula akan ditelan dan melewati kerongkongan (esofagus) menuju lambung. Sebelumnya, terdapat cincin otot di ujung esofagus yang berfungsi sebagai gerbang masuk ke lambung.
Cincin otot tersebut akan menutup ketika cairan atau makanan sudah masuk ke dalam lambung, guna mencegahnya naik kembali ke kerongkongan.
Namun pada bayi berusia di bawah 5 bulan, cincin otot belum dapat menutup dengan sempurna, sehingga menyebabkan air susu naik ke kerongkongan. Inilah yang menjadi penyebab bayi gumoh.
Selain itu, berikut adalah beberapa penyebab gumoh pada bayi lainnya yang mungkin terjadi:
Frekuensi gumoh kemudian akan berkurang hingga berhenti dengan sendirinya ketika buah hati berusia sekitar 4-5 bulan atau saat bayi sudah diberi makanan pendamping ASI (MPASI).
Baca Juga
Bayi gumoh bukan merupakan kondisi yang berbahaya dan terlalu Anda khawatirkan. Apalagi, gumoh berbeda dengan kondisi muntah pada bayi.
Penyebab muntah pada bayi, terjadi ketika ada dorongan dan kontraksi yang kuat dari otot lambung untuk mengeluarkan isi lambung.
Sedangkan gumoh pada bayi, terjadi ketika cairan mengalir keluar tanpa adanya tekanan dari lambung si Kecil.
Gumoh biasanya terjadi bersamaan dengan sendawa, tanpa membuat bayi menjadi rewel atau merasa tidak nyaman.
Baca Juga
Gumoh termasuk kondisi yang umum dialami oleh sebagian besar bayi. Akan tetapi, setiap bayi memiliki intensitas gumoh yang berbeda-beda dan biasanya tidak membutuhkan penanganan khusus.
Jika penyebab gumoh pada bayi sering terjadi, berikut tips yang bisa Anda coba untuk mengatasinya.
Lakukan posisi menyusui yang benar, agar bayi tidak gumoh.
Biasakan menyusui atau memberi makan pada bayi dalam posisi tubuh yang lebih tegak. Pertahankan posisi ini selama 20-30 menit setelah menyusu atau makan, agar lebih cepat turun ke saluran pencernaan.
Jangan berlebihan saat menyusui bayi. Bila bayi sudah tampak kenyang, jangan paksa dia untuk terus menyusu. Untuk mencegahnya, Anda sebaiknya memberikan makanan atau susu dengan jumlah sedikit, tetapi frekuensi lebih sering.
Anda juga perlu menyusun jadwal menyusui secara teratur. Jangan sampai bayi Anda terlalu lapar, karena usaha kerasnya mengisap ASI atau susu formula bisa membuat semakin banyak udara yang ikut masuk sehingga menyebabkan risiko gumoh.
Setelah memberi makan atau menyusui bayi, jangan langsung mengajak Si Kecil bermain. Berikan jeda beberapa saat beraktivitas lain untuk menghindari gumoh.
Misalnya, berikan jeda waktu selama 30 menit bila Anda ingin meletakkan bayi di car seat dan mengajaknya bepergian. Pastikan juga pakaian dan popok bayi tidak terlalu ketat.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyebab bayi gumoh adalah dengan membuat bayi Anda bersendawa setelah menyusu atau makan.
Sendawa dapat membantu bayi untuk mengeluarkan udara yang mungkin menumpuk di dalam lambungnya.
Tapi ingat, sendawakan bayi dengan benar. Yaitu, dengan membiarkan dada dan perut bayi bersandar di dada atau pundak Anda, lalu mengusap punggungnya hingga ia bersendawa.
Hindari menepuk punggungnya terlalu keras atau menekan perut bayi agar tidak memicu gumoh.
Mungkin banyak beredar anggapan bahwa tidur tengkurap bisa mengurangi risiko gumoh.
Namun, anggapan ini tidaklah benar. Tak hanya itu, tidur tengkurap bahkan bisa meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS).
Apabila bayi sering gumoh saat tidur, posisikan agar kepalanya berada lebih tinggi ketika ia tidur. Akan tetapi, jangan menggunakan bantal untuk mengganjal kepala Si Kecil.
Anda bisa menambah ganjalan di bawah kasur pada bagian kepala bayi. Misalnya, menggunakan kain atau busa. Dengan ini, posisi kepala bayi akan sedikit lebih tinggi dari bagian kakinya ketika berbaring telentang.
Jika buah hati menggunakan botol untuk minum susu, Anda perlu mencermati ukuran dot dengan tepat.
Apabila ukuran dot terlalu besar, air susu dapat keluar terlalu cepat. Kondisi ini bisa membuat bayi tersedak maupun gumoh. Sedangkan ukuran dot yang terlalu kecil dapat membuat bayi menelan lebih banyak udara ketika menyusu.
Penumpukan udara dalam lambung bayi dapat meningkatkan risiko gumoh.
Jika bayi Anda minum ASI, ibu juga perlu memperhatikan pola makannya.
Pasalnya, makanan dan minuman yang Anda konsumsi akan memegaruhi kualitas ASI. Mungkin saja, penyebab bayi sering gumoh terjadi karena dampak dari jenis makanan atau minuman tertentu yang dikonsumsi ibu.
Saat menyusui, usahakan agar suasana di sekeliling Anda tenang dan tanpa gangguan.
Jika Si Kecil merasa panik atau terganggu, ia akan cenderung menelan udara saat menyusu yang membuatnya mengalami gumoh.
Gumoh memang termasuk kondisi yang normal terjadi pada bayi. Meskipun demikian, waspadai kondisi bayi sering gumoh atau yang tergolong berbahaya apabila disertai dengan gejala-gejala di bawah ini:
Baca Juga
Jika bayi gumoh disertai dengan tanda atau gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak. Jangan lupa untuk mencatat dan memberitahukan dokter mengenai frekuensi gumoh yang dialami oleh Si Kecil.
Dokter kemudian akan melakukan proses diagnosis untuk mendeteksi penyebab bayi terlalu sering gumoh, dan memberikan pengobatan yang tepat untuk buah hati.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai penyebab bayi gumoh serta kondisi yang berbahaya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Obat flu untuk ibu menyusui yang aman adalah paracetamol atau obat dekongestan karena tidak memengaruhi ASI. Gunakan obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan dokter.
Mata bengkak pada bayi bisa disebabkan oleh alergi atau infeksi akibat bakteri dan virus. Jika tidak ditangani, bayi mungkin kesulitan melihat karena matanya merah dan membengkak.
Kulit bayi lebih sensitif terhadap berbagai hal, salah satunya adalah radiasi sinar matahari yang dapat menyebabkan kanker dan kerusakan kulit. Menggunakan sunscreen bayi dapat menjadi solusi untuk mencegah masalah pada kulit bayi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved