logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum

Artikel Bersponsor

Bayi & Menyusui

Bayi Buang Air Besar Lebih dari 5 Kali Sehari, Haruskah Khawatir?

open-summary

Bayi buang air besar lebih dari 5 kali sehari pada beberapa bulan pertama merupakan hal yang normal. Kecuali, jika feses terlihat sangat encer dan berlendir atau disertai muntah.


close-summary

8 Feb 2022

Bayi buang air besar lebih dari 5 kali sehari bisa dianggap normal dan bisa juga tidak

Bayi yang sering buang air besar bisa termasuk normal dan tidak normal

Table of Content

  • Penyebab bayi buang air besar lebih dari 5 kali dalam sehari
  • Gunakan cream ruam popok untuk mencegah ruam
  • Kapan harus ke dokter?

Kesehatan bayi dapat dilihat dari kebiasaannya buang air besar. Mulai dari kondisi dan aroma feses, hingga frekuensi buang air besarnya. Oleh karena itu, penting untuk mengenali kondisi-kondisi bayi buang air besar yang masih tergolong normal dan yang harus diwaspadai.

Advertisement

Saat bayi buang air besar lebih dari 5 kali sehari, kondisi ini dapat disebabkan diare atau gangguan pencernaan yang membahayakan. Namun, di sisi lain, bisa jadi kondisi tersebut masih tergolong wajar dan tidak perlu dikhawatirkan, khususnya pada bayi yang berusia di bawah 4 bulan.

Penyebab bayi buang air besar lebih dari 5 kali dalam sehari

Kondisi feses dan kebiasaan buang air besar pada perkembangan bayi, tentunya berbeda dengan anak yang berusia lebih tua atau orang dewasa. Semuanya dipengaruhi oleh kondisi saluran pencernaan dan makanannya.

Mengutip dari Healthline, penting untuk memantau popok bayi baru lahir. Alasannya, karena seberapa sering buang air besar juga berhubungan dengan kondisi kesehatannya.

Berikut adalah beberapa faktor serta penyebab bayi buang air besar lebih dari 5 kali sehari.

1. Pada bayi dengan ASI eksklusif

Dalam beberapa bulan awal kehidupannya, bayi dapat buang air besar lebih dari 5 kali sehari.

Bayi bahkan dapat berganti popok hingga 10 kali dalam sehari. Memasuki usia 4 bulan, intensitas buang air besar bayi menurun menjadi 2-4 kali setiap harinya.

Ini semua merupakan dampak dari refleks gastrokolik bayi yang belum matang. Refleks ini terjadi saat perut meregang ketika makanan masuk, lalu usus besar secara otomatis memberikan sinyal untuk mengosongkan area tersebut dan membuka ruang bagi asupan lainnya.

Proses ini juga menjadi penyebab bayi sering BAB, tetapi feses keluar sedikit-sedikit feses setiap kali mereka mengonsumsi ASI. Hal inilah yang menyebabkan bayi buang air besar lebih dari 5 kali dalam sehari.

Kondisi ini akan berganti setelah 5-6 minggu. Frekuensi bayi buang air besar bisa berkurang, bahkan dalam beberapa kasus, bayi bisa melewatkan hingga seminggu tanpa buang air besar.

Orangtua tak perlu khawatir berlebihan, selama feses masih terlihat lunak dan normal. Idealnya, bayi memiliki suasana hati yang baik dan berat badannya terus bertambah, terlepas seberapa sering dia buang air besar.

Baca Juga

  • 11 Organ pada Sistem Pencernaan Manusia, Tak Hanya Lambung dan Usus
  • Diare pada Bayi, Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya
  • Sayuran Pelancar ASI yang Wajib Dicoba Ibu Menyusui

2. Pada bayi dengan susu formula

Pada bayi yang mengonsumsi susu formula, biasanya frekuensi buang air besar lebih jarang jika dibandingkan bayi yang minum ASI eksklusif. Hal tersebut dikarenakan proses pencernaannya yang lebih lambat.

Bayi yang menyusu susu formula biasanya hanya buang air besar 3-4 kali dalam sehari. Namun, tetap ada kemungkinan bayi buang air besar lebih dari 5 kali sehari dan masih dalam taraf normal.

Ada pula kasus bayi yang hanya mengonsumsi susu formula tidak buang air besar selama 1-4 hari.

Sama seperti pada bayi ASI, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan selama feses masih normal dan lunak, bayi tidak rewel, dan tidak kesulitan saat buang air besar.

3. Gangguan pencernaan pada bayi

Meskipun bayi buang air besar lebih dari 5 kali sehari masih tergolong normal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua.

Jika kondisi feses terlihat encer, kehijauan, atau berlendir, ada kemungkinan bayi mengalami diare atau flu perut (gastroenteritis). Biasanya, flu perut juga disertai dengan muntah karena adanya infeksi saluran pencernaan bayi.

Bayi buang air besar lebih dari 5 kali sehari karena gangguan pencernaan biasanya menjadi lebih rewel. Selain itu, aroma feses juga lebih menyengat dari biasanya.

Jika masalah sering buang air besar penyebabnya adalah diare atau flu perut, bayi perlu  perawatan pencegahan dehidrasi. Caranya adalah dengan pemberian ASI, susu formula, atau oralit setiap setelah buang air besar.

Anda juga perlu waspada jika bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti:

  • Bibir kering.
  • Mata menjadi cekung (kecuali sudah bawaan bayi).
  • Ubun-ubun tampak cekung.
  • Air mata sangat sedikit atau bahkan tidak ada.
  • Frekuensi dan volume buang air kecil berkurang (kurang dari 6 kali) atau tidak buang air kecil.

Jika bayi mengalami diare dengan tanda-tanda di atas, segera kunjungi dokter atau layanan kesehatan sesegera mungkin.

Gunakan cream ruam popok untuk mencegah ruam

Saat si Kecil sering buang air, ia rawan mengalami ruam popok akibat sering berganti-ganti popok. Untuk itu gunakan cream cegah ruam popok untuk melindungi area nappy.

Salah satu cream cegah ruam popok yang baik untuk si Kecil adalah PUREBB Diaper Cream. Krim ini mengandung minyak biji bunga matahari untuk cegah iritasi dan juga castor oil untuk melumas kulit sehingga tidak lecet akibat seringnya berganti-ganti popok. 

PUREBB Diaper Cream sudah melalui uji dermatologis sehingga minim risiko alergi dan aman digunakan setiap hari. Anda bisa mendapatkan krim ini di toko online official PUREBB.

no caption 

Kapan harus ke dokter?

Selain diare, berikut adalah beberapa kondisi yang perlu orangtua perhatikan agar segera membawa bayi ke dokter, di antaranya adalah:

  • Feses berwarna merah marun atau berdarah.
  • Feses berwarna hitam setelah bayi mengeluarkan mekonium (feses pertama).
  • Feses berwarna putih atau keabu-abuan.
  • Terlihat adanya lendir atau air yang banyak.
  • Bayi menangis, kesakitan, disertai gejala muntah.

Walaupun jarang terjadi pada bayi baru lahir yang menyusui ASI, bayi juga mungkin saja mengalami konstipasi atau sembelit. Tandanya adalah kotorannya keras atau ia kesulitan buang air besar.

Advertisement

kotoran bayifeses bayibayi & menyusuidiare pada bayigangguan pencernaanadv purebb diaper cream

Ditulis oleh Nenti Resna

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved