logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Wanita

7 Bau Vagina dan Maknanya, Sudah Tahu Apa Saja?

open-summary

Secara alami, bau vagina bisa terus berubah bahkan dalam hitungan jam. Namun jangan berharap aroma vagina seharum bunga seperti yang ditawarkan iklan pembersih kewanitaan.


close-summary

2023-03-21 08:05:57

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Aroma vagina yang sehat bukanlah berbau harum dan segar seperti bunga

Jangan bayangkan aroma vagina haruslah semerbak seperti wangi bunga

Table of Content

  • Mengenal bau vagina, selain vagina bau asam
  • Bau vagina alami, tak perlu diutak-atik

Tidak terhitung ada berapa banyak produk perawatan kewanitaan yang mengklaim bisa membuat bau vagina menjadi wangi dan segar. Padahal, tak ada yang salah dengan aroma vagina apa adanya.

Advertisement

Setiap saat, bau vagina bisa berubah bergantung pada kondisinya. Tidak benar bahwa aroma vagina harus selalu wangi atau segar karena justru vagina yang sehat tidak beraroma seperti itu. Anggapan yang terbentuk di masyarakat tentang aroma vagina ‘ideal’ sebenarnya kurang tepat. 

Baca Juga

  • Sebaiknya Kita Ganti Celana Dalam Berapa Kali Sehari? Ini Penjelasannya
  • Selaput Dara Robek, Benarkah Tanda Hilang Keperawanan?
  • Bedah Mitos Cara Melihat Keperawanan Wanita, Ini Faktanya

Mengenal bau vagina, selain vagina bau asam

Sejatinya, vagina memang menjadi rumah bagi miliaran bakteri. Kondisinya pun terus berubah-ubah setiap harinya, bahkan setiap jam. Perubahan ini normal dan menyebabkan ada aroma yang berbeda pula.

Ada banyak hal yang memengaruhi vagina memiliki aroma yang berbeda-beda, seperti siklus menstruasi, kondisi hormon, kebiasaan dalam menjaga kebersihan vagina, dan banyak lagi.

Apa saja bau vagina, selain vagina bau asam, dan maknanya?

1. Asam 

Salah satu bau vagina yang pertama adalah vagina bau asam menyerupai bau fermentasi susu. Sangat normal ketika aroma vagina cenderung asam layaknya yogurt atau makanan asam. Ini mengindikasikan kondisi vagina yang sehat karena kaya akan bakteri baik Lactobacilli.

Bau asam ini muncul sesuai dengan pH normal vagina, yaitu di angka 3.8 hingga 4.5 (asam). Bakteri baik Lactobacilli ini yang menjaga agar vagina tetap asam, sekaligus mencegah bakteri jahat berkembang biak.

2. Bau logam

Selain vagina bau asam, aroma vagina juga bisa seperti bau logam atau coppery. Tak perlu khawatir karena ini tidak mengindikasikan ada masalah pada vagina Anda.

Biasanya, aroma logam pada vagina tercium saat sedang menstruasi. Ini terjadi karena darah dari dinding uterus luruh dan melewati liang vagina. Pemicu munculnya bau logam pada vagina adalah saat ada darah keluar usai bercinta akibat gesekan.

3. Manis seperti tetes tebu

Berbicara tentang aroma vagina yang manis, tentu yang dimaksud bukan manis seperti kue yang baru matang dari oven. Namun, lebih bernuansa manis lembut dan tidak menyengat. 

Lagi-lagi, aroma manis pada vagina ini dipicu bakteri yang terus menerus berubah kondisinya. Ketika berada pada kondisi tertentu, bakteri bisa memunculkan bau vagina yang cenderung manis layaknya tetes olahan tebu.

4. Amonia seperti pembersih kamar mandi

Bau vagina juga bisa serupa aroma amonia atau seperti cairan pembersih kamar mandi. Pemicunya bisa karena cairan urine yang mengandung amonia (urea). Akumulasi urine di celana dalam atau di sekitar vulva bisa menyebabkan aroma ini. Ingat, aroma amonia yang menyengat di air seni bisa berarti Anda mengalami dehidrasi.

Aroma amonia pada vagina juga bisa berarti alarm tanda bahaya yaitu adanya bacterial vaginosis yaitu peradangan yang terjadi karena bakteri berkembang biak terlalu banyak.

Ini merupakan infeksi yang paling umum terjadi. Gejala lain yang dialami penderitanya adalah aroma tidak sedap pada vagina, keputihan berwarna abu atau hijau, rasa gatal dan sensasi terbakar di vagina terutama saat buang air seni.

5. Bau badan

Ada kalanya aroma vagina tercium bukan vagina bau asam, melainkan bisa seperti bau badan. Alasannya adalah karena di vagina, ada banyak kelenjar keringat yang sangat sensitif terhadap stres tidaknya seseorang.

Ketika seseorang merasa stres dan emosional, maka kelenjar keringat eccrine akan memproduksi keringat untuk mendinginkan tubuh. Sementara kelenjar satu lagi yaitu apocrine juga merespon terhadap emosi. Kelenjar ini banyak terdapat di ketiak dan lipatan paha.

Itulah mengapa ketika seseorang merasa stres atau cemas berlebih, kelenjar apocrine akan menghasilkan cairan lebih kental. Cairan ini tidak beraroma, namun jika terkena bakteri yang ada di vulva, maka akan tercipta aroma seperti bau badan di ketiak.

6. Amis

Aroma vagina menjadi amis karena ada akumulasi substansi kimia yaitu trimethylamine. Ini harus menjadi perhatian karena menunjukkan ada pertumbuhan bakteri yang tidak normal.

Pemicunya adalah kondisi bacterial vaginosis yaitu pertumbuhan bakteri yang berlebihan di vagina memicu aroma amis. Selain itu, pemicu lainnya adalah penyakit infeksi menular seksual yaitu trikomonisasis. Jika terkena penyakit ini, perlu antibiotik untuk melawan bakterinya.

7. Bau busuk seperti bangkai

Bisa jadi ketika aroma vagina sudah menjadi busuk seperti bangkai, ada yang salah di dalam vagina. Contohnya ketika seseorang lupa melepas tampon selama berhari-hari hingga berminggu-minggu.

Meski hal ini tidak terlalu lazim terjadi di Indonesia, rupanya ada banyak kasus lupa melepas tampon di luar negeri. Tak hanya menimbulkan bau busuk, hal ini juga dapat memicu iritasi, infeksi, hingga luka gesekan.

Alternatifnya, Anda bisa mencoba menstrual cup yang jauh lebih higienis dan ramah lingkungan sebagai alternatif tampon atau pembalut sekali pakai.

Tak perlu khawatir jika bau vagina terus berubah dari waktu ke waktu. Sangatlah wajar karena ada banyak faktor yang turut berpengaruh, seperti pH, bakteri, hormon, stres, hingga infeksi bakteri dan jamur.

Ketika vagina bau asam dan vulva terasa semakin tidak nyaman, seperti gatal, nyeri, dan keluar keputihan dengan warna tak biasa, sudah saatnya memeriksakan diri ke dokter untuk tahu apa yang terjadi.

Bau vagina alami, tak perlu diutak-atik

Ada banyak produk perawatan kecantikan yang disebut-sebut membuat vagina memiliki aroma yang wangi. Bahkan yang sempat menghebohkan di forum-forum online pada tahun 2018 lalu adalah saran untuk menggunakan balsem Vicks VapoRub untuk mengatasi rasa gatal, membersihkan vulva, hingga membangkitkan gairah seksual.

Tentunya tak ada penelitian ilmiah yang bisa membuktikan hal itu tepat. Justru menggunakan balsem semacam itu dapat menyebabkan iritasi dan sulit hilang hanya dengan sekali bilas.

Sementara terkait produk-produk sabun kewanitaan, bisa berarti wujud monetisasi ‘ketakutan’ yang dibentuk oleh stigman masyarakat: bahwa idealnya, vagina harus wangi. Nyatanya, substansi kimia dalam sabun pembersih kewanitaan justru berisiko merusak pH alami di vagina. 

Ketika pH tak lagi seimbang – idealnya sedikit asam – maka bakteri bisa berkembang biak secara signifikan dan menyebabkan infeksi bakteri hingga jamur. 

Lebih jauh lagi, membasuh vagina yang terbaik adalah dengan air saja tanpa perlu tambahan sabun atau zat kimia lainnya. Semakin alami, nyatanya justru semakin baik.

Advertisement

kesehatan organ intimkesehatan vaginakeputihan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved