5 Jenis Bau Darah Haid dan Artinya, Kauh Hawa Perlu Tahu

Mungkin Anda pernah menyadari bau darah haid yang keluar terkadang bisa berbeda dari biasanya. Seringkali darah haid memiliki bau metalik, lain waktu mungkin berbau busuk, atau seperti bau amis.

Bau pada darah haid bisa muncul karena adanya bakteri pada area vagina yang bercampur dengan darah. Perbedaan bau darah haid sebaiknya diwaspadai, karena pada beberapa kasus, ini menandakan adanya gangguan kesehatan.

Jenis bau darah haid dan penyebabnya

Seperti yang telah disebutkan di atas, bau darah haid yang normal bisa muncul salah satunya karena pengaruh bakteri yang ada di vagina. Sebagian besar adalah bakteri lactobacillus yang aman dan berguna bagi kesehatan vagina.

Dalam kondisi normal, bakteri tersebut tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan. Namun ada kalanya bakteri tumbuh jauh lebih banyak dibanding normal dan menyebabkan infeksi yang memicu berbagai gejala, salah satunya darah haid yang berbau busuk.

Bau darah haid bisa beragam, dan berikut ini beberapa jenis dan kemungkinan penyebabnya yang perlu Anda ketahui.

1. Bau metalik

Bau metalik seperti uang logam pada darah haid umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Ini disebabkan oleh kandungan zat besi dalam darah haid. Bau metalik ini akan hilang sendiri setelah menstruasi selesai.

2. Bau busuk

Darah haid yang berbau busuk dan menyengat bisa disebabkan oleh bakteri yang berkembang di area vagina dan sekitarnya. Kondisi ini umumnya terjadi saat Anda memakai pembalut atau tampon terlalu lama.

Normalnya, pembalut perlu diganti setiap sekitar 4 jam sekali atau kurang apabila volume darah yang keluar sedang banyak-banyaknya.

Sehingga salah satu cara untuk menghilangkan darah haid yang berbau busuk adalah dengan mengganti pembalut secara rutin dan menjaga kebersihan area kewanitaan dengan baik.

3. Bau amis

Jika bau darah haid tercium amis, seperti ikan, mungkin Anda harus lebih waspada. Bau amis telah dikaitkan dengan beberapa jenis infeksi seperti trikomoniasis ataupun vaginosis bakteri.

Pada vaginosis bakteri, vagina akan berbau amis meski tidak sedang menstruasi. Namun saat haid datang, bau amis akan semakin menyengat.

Selain bau darah haid yang amis, infeksi bakteri pada vagina juga akan memicu beberapa gejala lain, seperti:

• Nyeri saat buang air kecil
• Ada sensasi perih seperti terbakar di area vagina
• Gatal di area vagina
• Muncul keputihan yang tidak normal

4. Bau manis

Terkadang, darah haid juga bisa mengeluarkn aroma manis. Kondisi ini bisa terjadi karena kondisi lingkungan yang asam dan bakteri yang ada pada vagina.

5. Bau badan

Bau darah haid bisa juga tercium mirip bau badan. Hal ini bisa terjadi karena di area genital ada kelenjar keringat apokrin yang akan mengeluarkan keringat saat Anda mengalami stres atau kecemasan.

Keringat yang dihasilkan dapat bercampur dengan bakteri dan darah haid, sehingga menghasilkan bau darah haid yang mirip bau badan.

Baca Juga: 9 Tips Menjaga Kesehatan dan Kebersihan Vagina Saat Menstruasi

Bagaimana bau darah haid yang normal?

Darah yang keluar saat haid merupakan hasil peluruhan dari jaringan dinding rahim, sel telur yang tidak dibuahi, dan darah. Semua wanita mengalami proses peluruhan ini ketika menstruasi. Meski begitu, bau darah haid yang keluar bisa berbeda-beda.

Hal ini disebabkan karena saat darah keluar dari vagina, darah tersebut akan bercampur dengan bakteri yang ada di sekitar vagina. Tingkat keasaman area kewanitaan pun bisa memengaruhi aroma darah haid, sehingga bau yang keluar bisa berbeda-beda.

Umumnya, bau darah haid yang normal serupa seperti aroma darah biasa dengan sedikit bau metalik yang berasal dari zat besi yang ada pada darah. Intinya, bau darah yang keluar saat haid masih dianggap normal apabila tidak menyengat dan tidak tercium oleh orang lain.

Baca Juga: Arti Berbagai Warna Darah Haid

Tips agar darah haid tidak berbau

Menjaga kebersihan diri dan area kewanitaan adalah kunci utama agar darah haid tidak berbau. Menjaga kebersihan dapat mencegah penumpukan bakteri penyebab bau.

Berikut ini langkah yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kebersihan pada area kewanitaan selama haid:

• Mandi secara teratur, mengganti pakaian dalam dan pembalut dapat mengatasi bau darah haid.
• Gantilah pembalut secara teratur sekitar 3-4 jam sekali, atau mungkin lebih cepat jika darah haid sudah memenuhi pembalut.
• Sebaiknya hindari pembalut, tisu atau pembersih vagina mengandung parfum karena dapat meningkatkan risiko alergi dan iritasi.
• Kenakan pakaian dalam berbahan katun yang nyaman dan dapat mengalirkan udara dengan baik untuk mencegah kelembapan berlebih di area kewanitaan Anda.

Itulah beberapa penyebab bau darah haid normal dan berbahaya. Segera periksakan diri Anda ke dokter jika aroma bau darah haid menyengat disertai dengan gejala penyakit seperti keputihan berwarna hijau atau kuning, nyeri pada perut atau panggul, demam, serta pendarahan dan kram yang lebih berat dari biasanya.