Bau badan saat hamil dapat disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari mudah berkeringat hingga perubahan hormon. Untuk mengatasi bau badan menyengat, ibu hamil dapat menjaga pola makan hingga menghindari pakaian yang ketat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
30 Nov 2020
Bau badan saat hamil dapat disebabkan oleh keringat berlebih.
Table of Content
Bau badan saat hamil merupakan keluhan ibu hamil yang lazim terjadi. Sebagian ibu hamil mungkin merasa tidak percaya diri dan tidak nyaman karena kondisi ini. Terlebih lagi, salah satu gejala kehamilan ini dapat membuat orang di sekitar menjadi terganggu.
Advertisement
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena bau badan berlebih saat hamil dapat diatasi dengan berbagai cara alami. Sebelum membahasnya lebih lanjut, mari kita kenali terlebih dahulu berbagai penyebabnya.
Baca Juga
Saat hamil, hormon estradiol di dalam tubuh wanita akan meningkat. Hal ini menyebabkan indera penciuman bumil menjadi lebih sensitif. Maka tidak mengherankan jika bau badan yang muncul menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu hamil.
Berikut adalah sejumlah penyebab kondisi ibu hamil memiliki bau badan menyengat:
Kadar hormon di dalam tubuh akan berubah drastis selama kehamilan. Salah satunya hormon estradiol yang menyebabkan bau badan lebih menyengat. Umumnya, hormon ini akan menyebabkan bagian ketiak dan organ intim memproduksi bau yang tidak sedap. Tidak hanya hormon estradiol, menurut studi, ternyata hormon progesteron pun juga bisa menyebabkan bau badan tak sedap saat hamil.
Suhu tubuh Anda akan meningkat selama kehamilan. Ditambah lagi, berat badan yang terus bertambah juga bisa membuat tubuh memproduksi keringat berlebih. Selain itu, kelenjar keringat juga akan menjadi lebih aktif selama kehamilan. Itulah sebabnya keringat berlebih pada ibu hamil 9 bulan atau kurang menyebabkan bau badan menjadi lebih menyengat.
Sebenarnya, air keringat tidak mengeluarkan bau. Namun, ketika sudah bercampur dengan bakteri di kulit bisa menyebabkan ibu hamil bau badan.
Bau badan saat hamil yang Anda alami, belum tentu tercium juga oleh orang lain. Pasalnya, indra penciuman Anda akan menjadi lebih sensitif selama hamil.
Mungkin bau badan Anda sebenarnya normal saat hamil. Namun, karena indra penciuman menjadi lebih sensitif, Anda dapat merasakan adanya bau tidak sedap.
Sensitivitas indra penciuman ini juga bisa menyebabkan bumil merasa mual dan ingin muntah saat mencium bau-bau yang tak sedap lainnya.
Bau badan saat hamil juga bisa menjadi persiapan ibu menjelang masa menyusui. Sebab, bayi yang baru lahir belum memiliki indra penglihatan dan pendengaran yang sempurna. Ia akan mengandalkan indra penciumannya untuk mengetahui keberadaan sesuatu, seperti payudara Anda misalnya.
Bau badan tak sedap juga bisa menuntun bayi untuk mendekat kepada Anda. Tidak hanya itu, saat bayi mulai mengendus bau badan Anda, ia akan mencari posisi terbaik untuk mendapatkan asupan air susu ibu (ASI) dari payudara Anda.
Saat sedang hamil, wanita harus memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan mengonsumsi berbagai macam makanan. Perubahan pola makan yang terjadi ini dapat menyebabkan bau badan saat hamil datang.
Contohnya daging merah, makanan bernutrisi ini mengandung asam amino yang bisa menyebabkan keringat memiliki bau berbeda selama beberapa jam atau bahkan hari. Makanan laut juga bisa mengubah bau keringat hingga cairan vagina.
Selain itu, brokoli dan kubis mengandung sulfur yang bisa terserap ke dalam aliran darah dan menyebabkan keringat berbau tak sedap. Beberapa jenis obat bahkan dapat menyebabkan bau badan tak sedap saat hamil.
Baca juga: Tak Hanya Bawang, Ini Makanan Penyebab Bau Badan yang Sering Kita Konsumsi
Beberapa cara alami dapat Anda lakukan untuk menghilangkan bau badan saat hamil, di antaranya:
Mandilah dua kali sehari dengan menggunakan sabun antibakteri untuk membunuh bakteri penyebab bau badan. Setelah itu, gunakan handuk bersih untuk mengeringkan tubuh Anda.
Bau juga bisa datang dari rambut. Maka dari itu, jangan lupa untuk keramas setidaknya tiga kali dalam seminggu.
Bulu yang ada di alat kelamin dan ketiak dapat membuat keringat dan bakteri terperangkap di kulit. Maka dari itu, cukurlah bulunya agar keringat dan bakteri tak terperangkap di sana.
Menggunakan pakaian yang longgar juga bisa membantu mengatasi bau badan pada ibu hamil. Selain itu, hindarilah memakai baju yang sama selama berkali-kali dan cobalah untuk memilih pakaian berbahan linen dan katun.
Meminum air secara teratur dapat membantu tubuh mengeluarkan racun. Dengan begitu, tubuh akan menjadi bersih dari racun dan bau badan tak sedap bisa diatasi.
Hindari mengonsumsi bawang putih dan bawang merah serta daging merah berlebihan. Keduanya dapat menyebabkan bau badan saat hamil. Cobalah untuk mengonsumsi sayuran berdaun hijau dan buah-buahan untuk menghindari bau badan yang tidak sedap.
Menjaga kebersihan vagina dapat menstabilkan kadar bakteri dan pH-nya sehingga bau tak sedap selama kehamilan dapat dicegah.
Baca juga: Usir Bau Badan dengan 4 Bahan Deodoran Alami Ini
Terkadang, bau badan tidak boleh diremehkan, terutama jika berbagai cara alami di atas tak mampu mengatasinya. Segera periksakan diri Anda ke dokter jika berbagai gejala di bawah ini datang:
Dokter bisa memberikan berbagai macam rekomendasi pengobatan untuk mengatasi bau badan tak sedap selama kehamilan ini.
Jika Anda masih ragu, jangan malu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play!
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Stretch mark saat hamil muncul biasanya pada bulan ke-6 atau ke-7 dan disebabkan oleh peregangan pada kulit. Cara mengatasi stretch mark salah satunya bisa dengan laser dan menjaga berat badan.
29 Mei 2023
Meskipun terbilang jarang, beberapa kehamilan bisa melahirkan bayi kembar siam. Jenis-jenis kembar siam memiliki beberapa tipe, salah satunya adalah kembar parapagus.
8 Mei 2019
Pemeriksaan kehamilan saat pandemi Covid-19, perlukah dilakukan? Pertanyaan tersebut mungkin terbersit di benak para ibu hamil. Sebenarnya, pemeriksaan kehamilan di tengah pandemi virus corona tetap perlu dilakukan, asalkan tetap mengikuti prosedur pemeriksaan kehamilan saat pandemi yang aman agar ibu hamil tidak terinfeksi virus corona.
27 Mei 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved