Batuk pilek disertai sesak nafas pada anak bisa terjadi akibat infeksi virus maupun spasmodik. Kenali gejalanya sebagai langkah antisipasi!
2023-03-22 14:47:57
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Infeksi virus bisa menyebabkan batuk pilek disertai sesak nafas pada anak.
Table of Content
Batuk pilek disertai sesak nafas pada anak disebut sebagai croup. Kondisi ini terjadi pada saluran udara bayi bagian atas, dan membuatnya membengkak. Karena saluran udara di bawah pita suaranya menyempit, Si Kecil jadi kesulitan untuk bernapas.
Advertisement
Napasnya akan berbunyi, anak pun batuk dengan nada suara yang tinggi. Selain itu, suaranya akan terdengar serak dan parau, terutama saat menangis.
Croup biasanya lebih sering dialami anak laki-laki dibanding anak perempuan. Bayi berusia 3 bulan-5 tahun lebih rentan terhadap penyakit ini. Batuk pilek disertai sesak nafas pada anak ini menular, apalagi pada hari-hari pertama kemunculannya, atau selama Si Kecil masih demam.
Biasanya, croup atau batuk pilek disertai sesak nafas pada anak disebabkan oleh dua kondisi, yaitu infeksi virus dan kejang.
Infeksi virus bisa mengganggu kotak suara (laring) dan jalan udara (trakea). Virus yang paling sering menjadi penyebab croup adalah para influenza. Saat terinfeksi virus ini, anak terlihat seperti pilek.
Namun seiring berjalannya waktu, anak pun batuk "menggonggong". Si Kecil akan mengeluarkan suara mendesah atau mengi dari saluran udara bagian bawahnya ketika menarik napas. Sementara itu, saluran udara bagian atas mengeluarkan suara keras, yang disebut stridor. Anak bisa mengalami demam ringan pada kondisi ini.
Spasmodic croup terjadi secara tiba-tiba, umumnnya tengah malam. Anak bisa mendadak terbangun dan terengah-engah. Suaranya serak dan Si Kecil batuk "menggonggong". Biasanya anak tidak mengalami demam dalam kondisi ini.
Menurut dokter, alergi atau naiknya asam lambung menjadi penyebabnya. Refluks ini dipicu oleh isi lambung bayi yang naik kembali ke esofagus atau kerongkongan.
Apapun penyebabnya, anak harus segera mendapat pertolongan medis ketika mengalami batuk pilek disertai sesak napas. Sebenarnya, stridor yang terjadi ketika anak menangis, gelisah, sedang bermain, atau munculnya batuk "menggonggong" bukanlah kondisi darurat. Namun jika khawatir dengan kondisi Si Kecil, segera hubungi dokter.
Baca Juga
Anak berusia di bawah 3 tahun bisa mengalami gejala yang paling parah dari croup. Sebab, sistem pernapasannya masih belum sempurna, dibandingkan orang dewasa. Berikut ini gejala yang biasanya muncul pada kebanyakan kasus batuk pilek disertai sesak nafas pada anak.
Anak perlu mendapatkan pertolongan medis segera jika sampai sulit bernafas. Segera hubungi dokter atau bawa Si Kecil ke klinik maupun rumah sakit jika Anda melihat gejala berupa:
Croup atau batuk pilek disertai sesak nafas pada anak yang berlangsung lebih dari satu minggu, sering terjadi, dan disertai demam di atas 39,7 derajat Celcius harus segera ditangani dokter. Pemeriksaan diperlukan untuk mencari infeksi bakteri maupun kondisi lainnya yang lebih serius.
Apabila melihat adanya gejala batuk pilek disertai sesak nafas pada anak, Anda bisa melakukan sederet perawatan berikut ini di rumah.
Memastikan Si Kecil tetap terhidrasi merupakan langkah penting dalam mengatasi setiap penyakit, termasuk batuk pilek disertai sesak nafas pada anak. Terkadang, minuman seperti susu hangat bisa membuatnya merasa lebih baik.
Anda pun bisa memberikan air putih dan es sari buah untuk membuatnya tetap terhidrasi. Namun jika anak benar-benar tidak mau minum, segera hubungi dokter spesialis anak.
Banyak anak yang bisa kembali bernapas saat duduk dengan posisi tubuh sedikit maju. Berbaring malah membuatnya kesulitan bernafas. Oleh karena itu, Anda bisa membantu Si Kecil dengan mengganjal tubuhnya dengan bantal agar bisa tidur dalam posisi duduk. Anda bisa memeluknya untuk membantu Si Kecil duduk.
Udara yang lembap dan hangat bisa menenangkan pita suara dan mengurangi peradangan yang sebelumnya menimbulkan kesulitan bernapfas. Anda bisa menciptakan pelembap udara di rumah dengan menyalakan shower air hangat yang akan mengeluarkan air hangat.
Ajak anak ke kamar mandi untuk menghirup udara lembap dan hangat dari uap tersebut. Meski belum ada penelitian ilmiah yang membuktikannya, cara ini bisa membantu mengurangi iritasi pada saluran udara, sehingga membuat anak lebih tenang dan mudah bernafas.
Namun ingat, jangan biarkan anak menghirup nafas dari air mendidih. Sebab, ada risiko terbakarnya wajah anak jika terpapar dengan uap yang terlalu panas.
Selain uap hangat, uap dingin pun bisa membantu meredakan peradangan. Anda dapat memasang pelembap udara atau humidifier, atau mengajak anak keluar rumah, jika udara sedang sejuk. Jangan lupa untuk membalut anak dengan pakaian yang menghangatkannya.
Anda bisa memberikan obat penurun demam yang dijual bebas di apotek pada anak. Obat ini bisa meredakan gejala batuk pilek disertai sesak nafas pada anak.
Jika Si Kecil berusia di atas 6 bulan, Anda bisa memberikan acetaminophen atau obat ibuprofen. Selalu ikuti dosis serta petunjuk pemakaian pada kemasan.
Bayi di bawah 6 bulan hanya boleh mengonsumsi acetaminophen. Hubungi dokter untuk mengetahui dosis pemberian obat pada anak sesuai dengan berat badannya.
Menangis dan gelisah bisa memperparah gejala batuk pilek disertai sesak nafas pada anak, karena membuatnya semakin susah bernafas. Terkadang, pelukan dari orangtua bisa menenangkan anak.
Selain memberikan pelukan, Anda bisa menenangkan Si Kecil dengan:
Anda juga bisa menemaninya tidur. Dengan begitu, Anda bisa terus memantau kondisi Si Kecil, yang bisa bertambah parah di malam hari.
Baca Juga
Walaupun ada sejumlah langkah perawatan di rumah, Anda harus segera membawa Si Kecil ke dokter jika mengalami mengi (nafas berbunyi) saat sedang beristirahat, kebiruan pada kuku maupun mulut, batuk parah, dan riwayat croup selama dua kali setahun, serta pembengkakan pada lubang hidungnya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara mengatasi sembelit pada bayi tidak harus selalu langsung pergi ke dokter. Anda juga bisa mengatasinya dari rumah dengan memberikan asupan kebutuhan air yang mencukupi bagi Si Kecil.
Sejumlah penyakit dapat diturunkan oleh orangtua termasuk anemia bulan sabit pada bayi. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah, salah satunya pembengkakan di kaki dan tangan.
Cara mengobati flu yang baru mulai antara lain adalah dengan minum banyak cairan, mengonsumsi makanan bergizi, tidur yang cukup, kelola stres, hingga berkumur dengan air garam.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved