Batuk anak tak kunjung sembuh terjadi akibat adanya infeksi atau alergi pada sesuatu. Periksakan ke dokter kalau sampai mengalami kesulitan bernapas.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
18 Agt 2023
Bisa jadi ada infeksi di saluran pernapasan
Table of Content
Selain pilek, tamu tak diundang sekaligus tak diharapkan adalah batuk anak tak kunjung sembuh. Terlebih, jika situasi ini menyebabkan mereka sulit menyusu atau makan sehingga berat badannya terjun bebas. Untuk tahu cara menghadapinya, sebaiknya cari tahu apa pemicunya.
Advertisement
Ada banyak faktor yang membuat batuk bayi tidak sembuh-sembuh, terkadang bukan sekadar virus. Mulai dari alergi, reflux, hingga asma, orangtua perlu tahu tiap gejalanya.
Menangani batuk anak tak kunjung sembuh tidak sesederhana memberikan obat yang dijual di pasaran. Banyak obat yang tidak disarankan bagi anak yang berusia di bawah 4 tahun. Efek sampingnya terlalu berbahaya.
Untuk memudahkan orangtua menangani batuk bayi dengan cara tepat, kenali dulu beberapa hal yang mungkin menjadi pemicunya:
Penyebab utama batuk bayi tidak sembuh-sembuh adalah infeksi virus hingga bakteri. Semuanya akan menimbulkan reaksi terbatuk, refleks alami untuk membersihkan saluran tenggorokan mereka. Ketika terinfeksi virus atau bakteri, maka produksi lendir di paru-paru dan tenggorokan akan meningkat.
Perhatikan apa yang kira-kira menjadi media penularan virus dan bakteri. Apakah kamar tidur si kecil kurang bersih? Kerap terpapar asap rokok dari orang dewasa di sekitarnya? Atau bahkan terkena residu thirdhand smoke?
Sebagian besar anak tidak mengalami alergi musiman hingga usianya menginjak 2 tahun. Namun, ada kalanya batuk bayi tidak sembuh-sembuh karena ada pemicu alergi di lingkungannya. Mulai dari debu, jamur, tungau, bulu hewan peliharaan, atau alergen lain yang ada di rumah.
Batuk karena alergi umumnya berupa batuk kering yang sering muncul. Namun, tidak bersifat produktif artinya tidak memproduksi lendir.
Bayi juga rentan mengalami gastroesophageal reflux disease (GERD). Gejala dari kondisi ini adalah anak sering tersedak dan terbatuk ketika asam lambung naik. Pada saat inilah tenggorokan rentan mengalami iritasi dan anak refleks terbatuk.
Bayi dengan kondisi GERD biasanya akan terbatuk dengan napas berbunyi nyaring atau wheezing. Selain itu, terkadang batuk akibat GERD juga muncul lebih sering saat malam hari.
Disebut juga dengan whooping cough atau pertussis, ini adalah infeksi bakteri serius yang bisa terjadi pada bayi hingga orang dewasa. Pencegahan paling utama adalah dengan mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal. Untuk bayi, mereka harus terimunisasi ketika usianya menginjak 2 bulan.
Batuk rejan pada bayi juga bisa membuat mereka kesulitan menyusu baik secara langsung maupun lewat media lain seperti dot. Akan terdengar suara napas dengan frekuensi tinggi saat mengambil napas di sela menyusui.
Asma juga bisa menjadi penyebab batuk tak kunjung sembuh pada bayi. Coba Anda perhatikan, kapan bayi lebih sering terbatuk. Apabila muncul di malam hari, bisa jadi itu merupakan indikasi bayi mengalami asma.
Kondisi ini tentu dapat mengganggu waktu istirahat si kecil. Ciri-ciri dari batuk karena asma adalah batuk kering tanpa lendir sama sekali.
Pada sebagian besar kasus, tak perlu terburu-buru membawa bayi ke dokter ketika mereka mulai terbatuk. Bahkan, justru lebih baik menunggu sedikit lebih lama hingga paham betul bagaimana pola dan apa hal yang diduga kuat menjadi pemicunya.
Sebagai contoh, berikut beberapa indikator yang perlu diperhatikan:
Dengan mencatat beberapa hal terkait pola batuk si kecil, ini bisa menjadi bahan diskusi bersama dokter. Semakin jelas dan lengkap catatannya, semakin mudah mengurai apa pemicu batuk anak tak kunjung sembuh.
Meski demikian, ada pula kondisi ketika orangtua sebaiknya tak perlu menunggu lebih lama dan segera membawa anak ke dokter. Utamanya, apabila usia bayi masih di bawah 3 bulan.
Selain itu, perhatikan pula apakah ada tanda-tanda kesulitan bernapas. Untuk mengetahui hal ini, coba lepas baju bayi dan lakukan observasi ketika mereka sedang bersantai.
Berikut beberapa indikator yang perlu diperhatikan:
Apabila beberapa indikator di atas terlihat pada anak Anda, sebaiknya segera mencari bantuan medis karena menunjukkan kesulitan bernapas.
Baca juga: Penyebab Batuk Pilek Disertai Sesak Napas pada Anak
Apabila penyebab batuk masih bisa ditangani sendiri di rumah, tetap perhatikan untuk tidak memberikan obat batuk di pasaran. Jangan pula memberikan madu kepada bayi di bawah usia 1 tahun karena risiko botulisme yang berbahaya.
Tawarkan ASI, susu formula, atau makanan yang berkuah apabila anak sudah mulai makan.
Bantu juga memposisikan bayi sedikit lebih tegak selama mereka beraktivitas agar tidak menimbulkan akumulasi lendir penyebab batuk. Utamanya, pada bayi yang sedang batuk berdahak atau mengalami acid reflux.
Anda juga bisa memasang humidifier di kamar tidur untuk mengencerkan lendir pada saluran pernapasan dan meredakan iritasi tenggorokan. Duduk beberapa menit bersama si kecil di kamar mandi yang beruap karena air panas juga bisa jadi pilihan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang penanganan apa yang boleh dan tidak dilakukan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Batuk berdahak dapat begitu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Apalagi suara serak yang dapat terjadi akibatnya. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan berbagai cara mudah ini di rumah.
15 Jun 2021
Siladex Mucolytic & Expectorant aktif bantu tuntaskan batuk berdahak. Komunikasi pun dapat berjalan dengan baik dan tak ada lagi momen bersama keluarga yang terlewatkan akibat batuk berdahak.
9 Agt 2021
Cara mengatasi batuk kering tidak harus selalu menggunakan obat di apotek. Menggunakan bahan-bahan alami seperti berkumur menggunakan air garam juga bisa Anda jadikan alternatif untuk mengatasi batuk kering.
25 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved