Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10-19 tahun, sedangkan terkini penelitian menunjukkan batasan ini bisa naik menjadi 24 tahun. Perubahan Fisik atau masa pubertas pada laki-laki dan perempuan di usia remaja bisa terjadi pada rentang waktu yang berbeda. Laki-laki pada usia 9-14 tahun sedangkan perempuan pada usia 8-13 tahun.
2023-03-21 14:01:34
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10-19 tahun
Table of Content
Batasan usia remaja sampai saat ini masih banyak menjadi pertanyaan bagi orangtua. Remaja adalah masa transisi bagi seorang anak menuju dewasa. Bagi orangtua, mengetahui batasan usia dari anak-anak menjadi remaja serta perubahan yang terjadi pada buah hati dapat menjadi dasar untuk mendampingi mereka untuk melalui fase yang terasa seperti roller coaster ini.
Advertisement
Definisi mengenai batas usia remaja sendiri sangat beragam. Menurut organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO), batas usia remaja adalah 10-19 tahun, tapi juga ada istilah ‘anak muda’ dengan rentang usia 15-24 tahun.
Sementara itu menurut penelitian yang diterbitkan jurnal The Lancet, batas usia remaja adalah 10-24 tahun atau setara dengan anak muda versi WHO. Kesimpulan riset ini berdasarkan kriteria bahwa remaja adalah orang yang berada pada masa transisi, dan belum menikah atau memiliki tanggungan hidup apapun.
Remaja juga dapat dibagi menjadi early (10-14 tahun), middle (15-17 tahun), dan late (18-19-tahun).
Berapapun batasan usia remaja yang Anda jadikan patokan, para peneliti sepakat bahwa anak akan mengalami perubahan hormon alias pubertas di masa ini. Kondisi fisik maupun cara berpikir mereka akan berubah dalam tahapan tertentu.
Perubahan yang paling terlihat terjadi pada alat vital remaja laki-laki dan perempuan, seperti berikut ini.
Pada usia berapa seorang laki-laki mengalami pubertas? Pubertas muncul pada usia 9-14 tahun ditandai dengan membesarnya testis yang diikuti oleh penis sekitar satu tahun kemudian, dan bulu kemaluan pada usia 13 tahun. Anak laki-laki yang mulai memasuki batas usia remaja juga akan mengalami mimpi basah, yakni keluarnya air mani saat tidur di malam hari.
Pada usia berapa seorang perempuan mengalami pubertas? Pubertas pada perempuan muncul pada usia 8-13 tahun, ditandai dengan membesarnya payudara dan tumbuhnya bulu kemaluan di saat yang sama. Remaja perempuan juga akan mengalami menstruasi pada usia 10-16 tahun, serta mulai memiliki bulu ketiak di umur 12 tahun.
Baik remaja laki-laki dan perempuan juga akan mengalami perubahan pada karakteristik seks sekunder, yakni ciri khas gender yang tidak berhubungan dengan organ reproduksi.
Perubahan yang dimaksud misalnya suara yang semakin halus (bagi perempuan) atau berat (bagi laki-laki), bentuk tubuh, persebaran bulu kemaluan yang bisa hingga bagian paha dan perut, maupun rambut wajah (kumis dan jenggot) dan jakun bagi laki-laki.
Baca Juga
Selain perubahan fisik, anak yang mulai memasuki batasan usia remaja juga akan mengalami perubahan dari segi emosional maupun pola pikir. Beberapa perubahan itu misalnya:
Anak akan mulai bertanya mengapa payudaranya tumbuh atau penisnya membesar, maupun mencari tahu penyebab keluarnya darah dari vagina atau cairan lengket dari penisnya.
Pola pikir remaja akan berkutat pada hal yang dianggapnya benar atau salah dan cenderung tidak bisa dibantah. Karena ini pula, mereka mulai menyadari penampilan dan kerap merasa insecure dengan perubahan fisik yang ia alami, misalnya berjerawat.
Anak-anak yang mulai memasuki batasan usia remaja mulai ingin punya kamar sendiri atau tidak ingin lagi ikut jalan-jalan ke mal dengan orangtua. Di usia 14-17 tahun, remaja bahkan sudah bisa beradu argumen dengan orangtua untuk mendapatkan privasi ini.
Di usia 14 tahun, para remaja mulai menunjukkan ketertarikan dengan lawan jenis. Birahi mereka juga mulai terbentuk dan tidak jarang melampiaskannya dengan masturbasi.
Pola pikir anak-anak yang masuk batasan usia remaja belum terlalu matang. Mereka biasanya lebih senang bertindak impulsif (spontan) dan tidak memikirkan dampak jangka panjang.
Di sinilah peran orangtua untuk selalu mengawasi dan mengarahkan remaja agar tidak melakukan perbuatan menyimpang atau bahkan melanggar hukum.
Menurut Akademi Dokter Anak Amerika (AAP), pola parenting yang dapat dilakukan oleh orangtua saat anak memasuki masa remaja adalah sebagai berikut ini.
Ketika anak-anak memasuki batasan usia remaja, hubungan mereka dengan orangtua juga akan berubah. Di satu sisi, orangtua ingin memberi kebebasan pada anak untuk mengeksplorasi dunianya sendiri. Namun di sisi lain, anak harus tetap didampingi agar tidak salah mengambil keputusan yang akan berdampak buruk pada masa depannya.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang perubahan fisik dan psikis anak yang beranjak remaja, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Teknik membaca cepat adalah cara membaca hingga 3-4 kali lebih cepat dari biasanya. Selain orang dewasa, anak-anak juga bisa melakukan teknik ini dan mempunyai sejumlah keuntungan.
Peran keluarga dalam proses sosialisasi dan pendidikan anak dinilai sangat krusial. Keluarga berfungsi untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, seperti kasih sayang, perlindungan, sosialisasi, dan pendidikan.
Vitamin untuk anak stunting dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak agar pertumbuhannya berjalan lebih optimal. Namun, pastikan orangtua juga berkonsultasi pada dokter.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved