Vitamin untuk anak yang sering sakit, seperti vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan Vitamin A, membantu menjaga kekebalan tubuh anak agar terhindar dari penyakit.
2023-03-28 14:27:37
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Vitamin dapat diberikan jika daya tahan tubuh anak lemah dan sering terserang penyakit
Table of Content
Vitamin adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh anak. Maka dari itu, Anda sebagai orangtua harus memastikan asupan vitamin yang cukup supaya anak terhindar dari penyakit. Nah, vitamin untuk anak yang sering sakit pun beragam, bergantung pada kondisinya.
Advertisement
Mulai dari vitamin A hingga vitamin K, berikut adalah sejumlah vitamin untuk anak yang sering sakit.
Menurut penelitian, kekurangan vitamin D kerap kali ditemukan pada anak yang sering sakit. Dalam penelitian pertama, kekurangan vitamin D membuat anak menjadi mudah sakit dan membutuhkan perawatan lebih lama di rumah sakit untuk sembuh.
Sementara itu, penelitian lainnya menyebutkan bahwa kekurangan vitamin untuk kekebalan tubuh anak ini mungkin dapat memperburuk kondisi anak yang sakit. Hal tersebut sejalan dengan temuan sebelumnya yang mendapati kondisi serupa juga terjadi pada orang dewasa.
Sekelompok peneliti juga pernah melakukan studi terhadap sekitar 500 anak di Unit Perawatan Intensif Anak (PICU) selama 12 bulan.
Hasilnya, 2 dari 5 anak (40 persen) tersebut kekurangan vitamin, di mana minimnya asupan vitamin D dalam tubuh mereka membuat sakit mereka jadi lebih parah.
Studi serupa juga dilakukan oleh peneliti dari Children’s Hospital of Eastern Ontario terhadap 300 anak yang mengalami sakit kritis. Hasilnya, hampir 70 persen anak kekurangan vitamin D.
Anak-anak ini mengalami sakit yang parah dan harus dirawat di ICU dalam waktu lebih lama.
Vitamin D selama ini berperan dalam kesehatan tulang dan gigi karena dapat membantu tubuh menyerap kalsium.
Asupan vitamin D bisa didapatkan dari makanan-makanan, seperti ikan, hati, susu, dan kuning telur. Tidak hanya itu, vitamin D buat anak juga bisa dapat dinikmati lewat sinar matahari.
Vitamin penambah imun anak selanjutnya adalah vitamin A. Bukan hanya berperan penting untuk kesehatan mata, Vitamin A diperlukan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi, dan menjaga kesehatan kulit.
Sumber vitamin untuk balita ini bisa didapatkan dari makanan, seperti jeruk, wortel, hati, ubi jalar, bayam, kubis, brokoli, mangga, ataupun produk susu.
Di Indonesia, puskesmas menjadikan bulan Februari dan Agustus sebagai bulan vitamin A, yaitu dengan memberikan suplementasi gratis untuk anak guna memenuhi kebutuhan vitamin A.
Vitamin-vitamin yang masuk dalam vitamin B, antara lain B1, B2, B6, B12, niasin, asam folat, biotin, dan asam pantotenat.
Selain penting untuk metabolisme tubuh, vitamin B juga membantu menghasilkan energi dan terlibat dalam proses produksi sel darah merah.
Makanan dan minuman yang mengandung vitamin B, di antaranya biji-bijian, makanan laut, daging unggas, telur, susu, yogurt, sayur berdaun hijau, dan kacang-kacangan.
Vitamin C berperan penting untuk menjaga kondisi jaringan tubuh, seperti tulang, gusi, dan pembuluh darah, agar tetap dalam kondisi baik. Vitamin untuk anak yang sering sakit ini juga dapat membantu penyembuhan luka sobek.
Selain itu, asupan vitamin C yang memadai dapat membuat anak lebih kebal terhadap infeksi penyakit.
Untuk mendapatkan asupan buat daya tahan tubuh anak ini, Anda bisa memberikan jeruk, stroberi, tomat, kiwi, dan brokoli kepada si kecil.
Rekomendasi vitamin anak yang sering sakit selanjutnya adalah vitamin E.
Vitamin E berperan penting dalam menjaga sel darah merah sekaligus melindungi sel dan jaringan dari kerusakan. Vitamin ini juga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga anak terhindar dari sakit.
Mengonsumsi biji-bijian, sayuran berdaun hijau, kuning telur, dan kacang-kacangan, dapat membantu memenuhi kebutuhan asupan vitamin E anak.
Sama seperti vitamin C, vitamin K menjadi vitamin untuk anak yang sering sakit, terutama yang mengalami luka.
Saat anak mengalami luka, vitamin ini membantu proses pembekuan darah sehingga pendarahan dapat berhenti.
Jenis-jenis makanan yang kaya akan kandungan vitamin K, di antaranya sayuran berdaun hijau, susu, yogurt, kedelai, kanola, dan brokoli..
Guna menjaga kesehatan si kecil, Anda tetap perlu memberikan berbagai asupan vitamin untuk anak-anak. Namun, asupan vitamin yang diperlukan anak sehat harus berasal dari makanan, bukan suplemen.
Menurut American Academy of Pediatrics dan United States Department of Agriculture Dietary Guidelines, suplemen tidak direkomendasikan untuk anak sehat.
Kedua organisasi kesehatan Amerika Serikat tersebut menyarankan asupan vitamin buat anak dari buah, sayur, biji-bijian, serta produk susu.
Selain vitamin, makanan dan minuman di atas mengandung semua nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan sekaligus perkembangan anak.
Jadi, anak-anak yang mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang dan sehat tidak lagi membutuhkan suplemen vitamin atau mineral tambahan.
Kebutuhan vitamin anak bergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan aktivitas sehari-hari.
Berikut adalah kebutuhan vitamin anak berdasarkan pedoman angka kecukupan gizi harian dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Selain vitamin dan kalori, anak juga membutuhkan protein, karbohidrat, serat, biotin, kolin, dan mineral lainnya.
Anda dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak melalui makanan bergizi seimbang agar mereka tidak mudah sakit.
Meski anak yang mengonsumsi makanan sehat tidak membutuhkan asupan vitamin tambahan, ada sejumlah kondisi yang membuat mereka perlu mendapatkannya dari suplemen.
Beberapa kondisi yang mewajibkan anak mendapatkan asupan vitamin tambahan adalah:
Apabila asupan nutrisi tidak terpenuhi, konsekuensi serius bisa saja dihadapi oleh anak Anda. Beberapa konsekuensi yang mungkin terjadi, mulai dari pertumbuhan yang tidak normal hingga keterlambatan perkembangan anak.
Baca Juga
Vitamin merupakan nutrisi yang sangat diperlukan anak untuk pertumbuhan, perkembangan, dan menjaga kondisi kesehatan mereka. Kekurangan asupan vitamin buat anak dapat memberikan dampak serius.
Maka dari itu, Anda sebagai orangtua harus memastikan bahwa anak mendapatkan asupan vitamin yang cukup dari makanan bergizi.
Jika anak mengalami kondisi tertentu yang membuatnya kekurangan asupan vitamin, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapat alternatif penggantinya.
Jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gondongan pada anak awalnya seringkali tak disadari. Sebenarnya, terdapat tanda atau gejala yang dapat Anda perhatikan. Salah satu tanda yang bisa diperhatikan adalah membesarnya pipi, sakit kepala. mulut kering dan masih banyak lagi.
Memenuhi kebutuhan vitamin anak dapat dilakukan dengan berbagai cara. Vitamin D, contohnya, bisa didapatkan dari sinar matahari pagi yang mudah didapat. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan vitamin lainnya?
Kelebihan vitamin C dapat menimbukan risiko berbahaya pada tubuh. Dampaknya bisa mempengaruhi fungsi ginjal, gangguan pencernaan, diare, dan memicu osteofit.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved