Bandwagon effect adalah fenomena psikologi yang membuat seseorang mengikuti tren, gaya, sikap, maupun perilaku orang lain. Dampak yang ditimbulkan tergantung tren atau pengaruh di sekitar.
2023-03-29 17:55:10
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Bandwagon effect adalah fenomena ikut-ikutan tren
Table of Content
Ketika melihat salah seorang teman membeli barang baru, apakah pernah tiba-tiba muncul di pikiran Anda untuk membeli barang serupa? Misalnya, salah seorang teman Anda baru saja membeli ponsel keluaran terbaru. Melihat hal tersebut, Anda lalu membeli ponsel yang sama beberapa hari kemudian.
Advertisement
Apabila Anda pernah mengalaminya, fenomena ini dikenal dengan istilah bandwagon effect. Dalam beberapa kasus, efek ini dapat berdampak buruk bagi kondisi kesehatan orang yang terpengaruh.
Bandwagon effect adalah fenomena psikologis berupa kecenderungan untuk mengadopsi atau meniru gaya, sikap, serta perilaku orang lain. Fenomena ini merupakan salah satu bentuk bias kognitif, yang kemudian memicu kesalahan dalam berpikir dan mengambil keputusan.
Dengan kata lain, Anda bisa menyebut bandwagon effect sebagai fenomena “ikut-ikutan”. Pada beberapa kasus, efek ini dapat membuat seseorang mengabaikan keyakinan mereka untuk bisa mengikuti apa yang orang lain lakukan.
Beberapa contoh bandwagon effect dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
Umumnya, kondisi ini dipicu oleh tekanan dan norma yang diberikan oleh orang-orang di sekitar mereka. Saat tidak melakukan gaya, sikap, atau perilaku serupa, hal tersebut dapat membuat segala sesuatunya menjadi sulit.
Selain itu, ada berbagai macam faktor lain yang bisa menjadi penyebab seseorang ikut-ikutan. Pemicunya dapat berasal dari luar maupun dalam diri sendiri. Sejumlah faktor yang berpotensi jadi penyebab bandwagon effect, di antaranya:
Pemikiran kelompok dapat menjadi salah satu penyebab bandwagon effect. Semakin banyak orang yang mengadopsi mode atau tren tertentu, makin besar juga kemungkinan orang untuk ikut-ikutan.
Saat tidak mengikuti tren yang ada, beberapa orang akan berpikir bahwa Anda ketinggalan zaman. Hal tersebut menjadi tekanan yang luar biasa, sehingga Anda mau tidak mau harus menyesuaikan diri.
Bandwagon effect dapat terjadi karena adanya keinginan untuk diterima atau diakui dalam kelompok. Contohnya, teman-teman Anda dalam satu kelompok mempunyai ponsel dengan merk yang sama. Hal tersebut kemudian membuat Anda kemudian membeli ponsel dengan merk serupa agar tetap dapat menjadi bagian dari kelompok tersebut.
Saat seseorang tak mengikuti tren yang sedang berkembang, mereka mungkin akan dianggap aneh oleh beberapa pihak. Dalam beberapa kasus, hal tersebut dapat berujung pada tindakan pengucilan.
Agar perlakuan tersebut tak terjadi pada dirinya, ia kemudian akan mengikuti tren yang tengah ada. Dengan begitu, orang tersebut dapat lebih diterima secara sosial.
Bandwagon effect biasanya tidak memberi dampak serius jika aspek yang dipengaruhi berupa mode, musik, ataupun budaya. Namun, apabila tren yang muncul berkaitan dengan kesehatan, ikut-ikutan dapat menyebabkan konsekuensi serius dan merusak.
Sebagai contoh, ketika hidup dalam kelompok anti-vaksinasi, hal tersebut bisa membuat Anda menolak program imunisasi pada anak. Saat anak tak mendapat imunisasi seperti seharusnya, risiko si Kecil terkena penyakit seperti hepatitis B, rubella, hingga campak tentu akan semakin meningkat.
Di sisi lain, bandwagon effect dapat memberi dampak positif, terlebih apabila kelompok tempat Anda berkegiatan sosial menerapkan pola hidup sehat. Misal, Anda tinggal dalam lingkungan orang yang rajin berolahraga. Hal tersebut kemudian akan mendorong Anda untuk melakukan olahraga secara rutin, yang tentunya akan berdampak baik bagi kesehatan.
Bandwagon effect adalah fenomena psikologi yang membuat seseorang mengikuti tren, gaya, sikap, maupun perilaku orang lain. Hal ini seringkali dipengaruhi faktor eksternal, namun juga bisa disebabkan oleh keinginan dalam diri.
Dampak bandwagon effect dapat berbeda, tergantung tren yang ada. Jika kondisi kesehatan Anda terpengaruh secara fisik maupun mental akibat efek ini, segera konsultasikan ke dokter untuk memperoleh penanganan.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda dapat bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kesehatan mental karyawan menjadi faktor yang memengaruhi produktivitas kerja. Lingkungan kerja juga memiliki peran penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Ciri-ciri depresi bisa muncul tanpa disadari. Gejala yang bisa dikenali pada awalnya adalah mulai menarik diri dari pergaulan.
Penjilat adalah orang yang tidak akan segan melakukan segala cara agar menjadi lebih dekat dengan pihak yang dirasanya menguntungkan, seperti atasan atau orang tertentu. Tapi, jangan samakan penjilat dengan mereka yang memang benar-benar ramah pada semua orang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved