Bintitan pada anak adalah infeksi kelopak mata yang ditandai dengan munculnya benjolan merah berisi nanah. Kondisi ini bisa menyebabkan mata nyeri dan berkerak.
2023-03-25 21:38:59
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Bintitan biasa terjadi pada kelopak mata di bagian bawah
Table of Content
Bintitan adalah infeksi pada kelopak mata yang ditandai dengan munculnya benjolan merah berisi nanah yang menyakitkan. Bintitan pada anak terlihat seperti jerawat atau bisul karena memiliki bintik keputihan atau kekuningan.
Advertisement
Hordeolum, istilah medis untuk bintitan, dapat muncul pada bagian atas, bawah, dalam, luar, maupun tepi kelopak mata anak. Selain menimbulkan rasa sakit, mata bintitan pada anak bisa menyebabkan bengkak.
Penyebab mata bintitan pada anak adalah infeksi bakteri akibat tersumbatnya kelenjar minyak (sebasea) di kelopak mata.
Kelopak mata manusia memiliki banyak kelenjar minyak yang membantu menjaga mata tetap lembap. Kelenjar ini dapat tersumbat oleh sel kulit mati dan bakteri. Akibatnya, minyak menumpuk di kelenjar dan tak bisa keluar.
Bakteri staphylococcus aureus adalah bakteri penyebab bintitan pada anak. Bakteri tersebut sering berada di dalam hidung.
Jika anak terkena lendir dari hidungnya, lalu menyentuh area mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, mereka dapat mengalami infeksi bakteri staphylococcus ke kelopak mata.
Akibatnya, muncul benjolan di kelopak mata atas atau bawah yang menjadi merah dan bengkak karena infeksi. Tak hanya itu, mata bintitan pada anak dapat menimbulkan mata terasa nyeri dan berair secara tiba-tiba.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mata bintitan pada anak.
Tangan dapat menjadi sumber berbagai kuman dan bakteri. Jika anak menyentuh mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, mereka berisiko lebih tinggi terkena bintitan karena kuman dan bakteri dapat berpindah dari tangan ke mata.
Bintitan lebih sering terjadi pada anak yang kondisi kesehatannya kurang baik.
Jika anak kurang tidur dan tidak mendapatkan cukup nutrisi, sistem kekebalan tubuhnya dapat menurun sehingga meningkatkan risiko bintitan pada mata anak.
Oleh karena itu, bantu mereka memenuhi kebutuhan nutrisinya dan pastikan waktu tidurnya mencukupi.
Jika anak menggunakan lensa kontak, ingatkan mereka untuk selalu berhati-hati. Pastikan bahwa kontak lensanya senantiasa bersih. Begitu pula dengan tangan yang digunakan untuk memakainya.
Ketika lensa kontak dipasangkan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, kuman dan bakteri dapat berpindah ke mata anak. Akibatnya, timbul mata anak bintitan yang terasa tidak nyaman.
Jika anak harus memakai riasan mata, Anda juga perlu memperhatikannya.
Jangan sampai anak menggunakan riasan mata yang sudah lama atau kedaluwarsa karena bisa mengandung banyak bakteri.
Selain itu, ingatkan anak untuk membersihkan riasan matanya. Riasan yang bertahan semalaman dapat menyebabkan infeksi sehingga berisiko menyebabkan bintitan pada anak.
Maka dari itu, bantu dan ingatkan anak untuk membersihkan riasan matanya hingga tuntas.
Baca Juga
Bintitan dapat menyebabkan peradangan, nyeri, dan kemerahan yang bervariasi, bukan hanya pada kelopak mata, tapi juga jaringan pipi di sekitarnya. Biasanya, bintitan hanya muncul pada satu kelopak mata.
Akibatnya, pembengkakan akan terlihat jelas pada salah satu mata anak Anda. Akan tetapi, bintitan juga dapat muncul pada kedua kelopak mata secara bersamaan.
Berikut adalah gejala bintitan pada anak yang bisa Anda amati.
Ini merupakan tanda paling umum dari bintitan. Saat anak mengalami bintitan, tanda yang paling pertama terlihat adalah benjolan kemerahan pada kelopak mata.
Benjolan tersebut biasanya berisi nanah yang akan keluar setelah beberapa hari.
Setelah muncul benjolan kemerahan, biasanya terjadi pembengkakan pada kelopak mata anak. Pembengkakan dapat membuat mata anak terasa tidak nyaman dan nyeri.
Benjolan dan bengkak yang terjadi, membuat sekitar kelopak mata menjadi nyeri.
Ketika nyeri terjadi, tentu anak Anda akan merasa kesakitan dan mungkin menangis. Rasa nyeri ini bahkan dapat menyebabkan anak menjadi rewel.
Area sekitar kelopak mata anak akan berkerak atau bersisik saat bintitan. Kondisi tersebut menandakan infeksi yang terjadi pada kelopak mata mereka.
Ajak anak untuk menghindari mengucek atau menyentuh kelopak matanya sehingga rasa sakit yang parah dapat dicegah. Selalu bersihkan area mata anak dengan air bersih dan usap perlahan.
Anak juga bisa mengalami mata berair ketika bintitan terjadi. Sebab, kondisi mata yang merah, bengkak, dan gatal, akan memicu keluarnya air mata.
BACA JUGA: Kenali Perbedaan Benjolan di Kelopak Mata Akibat Bintitan dan Kalazion
Bintitan dapat membuat anak rewel karena mereka merasakan sesuatu yang mengganjal di mata. Meski demikian, Anda tak perlu panik berlebihan. Sebab, bintitan dapat hilang dengan sendirinya saat nanah yang ada di dalamnya sudah mengalir keluar.
Bintitan biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam rentang waktu 2-7 hari. Namun, sebaiknya Anda tetap mengobati bintitan pada anak sesegera mungkin untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah infeksi lainnya muncul.
Selain itu, jangan biarkan anak menggosok atau menggaruk mata karena hanya akan menyebabkan bintitan menjadi parah.
Walaupun bintitan bukan suatu kondisi yang serius, Anda harus segera memeriksakan anak ke dokter jika mengalami gejala-gejala di bawah ini.
Dokter akan melakukan pemeriksaan dan menentukan obat bintitan pada anak yang tepat agar kondisinya segera pulih.
Baca Juga
Cara mengobati bintitan pada anak dapat dilakukan dengan mudah di rumah. Kompres hangat pada area mata anak dapat meringankan rasa sakit dan bengkak, serta membantu mengeluarkan nanah bintitan.
Berikut adalah langkah-langkah sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mempercepat penyembuhan bintitan.
Untuk mengatasi mata bintitan pada anak, Anda dapat menggunakan kompres hangat. Gunakan kain yang bersih dan lembut, lalu celupkan ke air yang hangat (jangan terlalu panas ataupun dingin).
Letakkan kain tersebut di atas bintil anak selama 15 menit. Kompres dapat dilakukan beberapa kali setiap hari agar bintitan anak cepat sembuh.
Selain menggunakan kompres kain, Anda juga bisa mengompres bintitan anak dengan kantong teh hangat. Teh hitam dipercaya membantu meredakan pembengkakan dan memiliki sifat antibakteri.
Kompreskan kantong teh hangat ke mata anak sekitar 5-10 menit, dan lakukan sebanyak dua kali sehari. Namun, pastikan Anda menggunakan kantong teh yang bersih.
Kunyit memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu mencegah penyebaran infeksi.
Jika bintitan terjadi di kelopak mata luar, Anda hanya perlu menjadikan bubuk kunyit dan air sebagai pasta. Oleskan pada bintil anak dan diamkan selama 15 menit. Setelah itu, bilas hingga bersih.
Selain itu, Anda bisa mencelupkan waslap bersih ke dalam air kunyit hangat dan oleskan pada mata anak yang bintitan.
Minyak kelapa dapat membantu mengobati bintitan dengan mengurangi peradangan. Sebab, bahan alami ini memiliki sifat antiradang, antibakteri, dan antijamur.
Untuk bintitan di kelopak mata luar, Anda cukup meneteskan minyak kelapa pada kapas dan mengoleskannya pada bintil dengan hati-hati.
Jangan sampai minyak kelapa masuk ke mata anak karena bisa menyebabkan iritasi. Diamkan selama 15 menit, lalu bilas menggunakan air hangat.
Penting untuk membersihkan area sekitar bintitan agar bebas dari kerak.
Anda bisa membersihkannya dengan sabun yang lembut dan air hangat, kemudian celupkan waslap bersih untuk menyeka kelopak mata anak. Lakukanlah setiap hari hingga bintitan anak hilang.
Ingatkan anak untuk tidak memencet atau menggosok bintitannya. Sebab, hal tersebut dapat menyebabkan nanah keluar dan infeksi menyebar ke sekitarnya.
Selain itu, mereka harus mencuci tangan secara teratur agar bakteri penyebab bintitan tidak menyebar ke area lain.
Jika bintitan pada anak di dalam kelopak mata terasa nyeri, berilah obat penghilang rasa sakit untuk meredakannya, seperti paracetamol atau ibuprofen.
Namun, pastikan untuk menggunakannya dengan tepat sesuai petunjuk penggunaan.
Apabila cara sebelumnya tidak membuahkan hasil, Anda dapat mengoleskan salep mata bintitan untuk anak secara merata.
Salep bintitan pada anak dapat diresepkan dokter agar bintitan cepat mengering dan mencegah infeksi menyebar ke bagian mata lainnya.
Operasi mata bintitan pada anak dapat dilakukan jika kondisi tersebut menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, mengganggu penglihatan, atau berkembang menjadi infeksi serius.
Dalam prosedur ini, dokter akan mengeringkan abses dengan jarum atau instrumen bedah lainnya. Anestesi lokal akan diberikan sebelum pembedahan dilakukan.
Namun, anak bisa merasakan nyeri dan bengkak pada mata selama 1-2 minggu dalam pemulihan pascaoperasi.
Dengan melakukan berbagai hal tersebut, mata bintitan pada anak bisa berangsur membaik dan hilang.
Terkadang, bintitan dapat memicu infeksi serius yang disebut selulitis. Infeksi bakteri pada kulit dan lapisan yang ada di bawahnya ini bisa menyebar dan berbahaya.
Selalu ada pepatah yang mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengetahui langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar anak tidak mudah terkena bintitan.
Berikut adalah cara mencegah bintitan pada anak yang dapat dilakukan.
Cara-cara tersebut diketahui dapat mencegah penularan bintitan pada anak. Jadi, jika dipraktikkan secara rutin, kemungkinan anak untuk mengalami kondisi tersebut akan menurun dan Anda tidak perlu khawatir lagi.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar bintitan pada anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Lupus merupakan penyakit yang dapat menyebabkan pada organ tubuh, kulit, dan sendi. Penyakit ini dapat menyerang anak dan orang dewasa, namun dengan akibat yang berbeda.
Cara mengatasi mimisan pada anak dapat dilakukan dengan menekan hidungnya selama 10 menit menggunakan tisu. Jangan menyumbatnya, dan ulangi jika darah belum berhenti.
Terdapat sejumlah penyebab mimisan pada anak yang tak boleh diremehkan, mulai dari udara kering, alergi, cedera, hingga polip hidung.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved