Alat air ionizer bekerja dengan menghilangkan beberapa partikel di udara menggunakan ion negatif. Fungsinya adalah agar partikel-partikel di udara ini bisa “mendarat” dan dikumpulkan dari udara. Mereka tidak terlihat secara kasat mata dan melayang-layang di atmosfer.
24 Sep 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Air ionizer di dalam rumah
Table of Content
Sejak pandemi global COVID-19 mengharuskan semua orang sebisa mungkin tetap berada di rumah, perhatian akan kualitas udara di hunian kian meningkat. Contohnya seperti memasang air purifier hingga air ionizer. Kali ini kita akan membahas alat yang kedua, termasuk menimbang efek negatifnya.
Advertisement
Ini penting karena apapun alat yang dipasang di rumah, pasti akan sangat berpengaruh pada kualitas udaranya. Bagi individu yang memiliki masalah pernapasan, jangan sampai justru memperparah kondisi mereka.
Alat air ionizer bekerja dengan menghilangkan beberapa partikel di udara menggunakan ion negatif. Fungsinya adalah agar partikel-partikel di udara ini bisa “mendarat” dan dikumpulkan dari udara.
Hal ini memungkinkan untuk terjadi karena ion udara sebenarnya adalah molekul dengan daya elektrik. Mereka tidak terlihat secara kasat mata dan melayang-layang di atmosfer.
Pernah dengar ion negatif dan positif? Ya, negatif ion adalah molekul yang mengandung elektron. Sementara ion positif adalah yang tidak memiliki elektron.
Di sinilah peran air ionizer, melepaskan ion negatif ke udara. Ketika hal ini terjadi, maka partikel yang berukuran sangat kecil sekalipun akan terikat. Contohnya adalah asap rokok.
Saat sudah terikat, maka partikel-partikel ini akan menyatu dan mendarat di permukaan benda seperti atas meja, langit-langit, lantai, tirai, dinding, karpet, hingga kolektor metal yang ada di air ionizer.
Tujuannya? Tentu ketika partikel yang tadinya melayang-layang di udara sudah mendarat di permukaan sesuatu, akan jauh lebih mudah dibersihkan.
Ada dua penelitian terkini yang menjawab pertanyaan di atas. Pertama, studi pada Oktober 2018 yang menemukan bahwa ion negatif dapat menghentikan pertumbuhan virus.
Kedua, studi lain dari Italia menemukan bahwa ozon yang dihasilkan ionizer dapat membuat virus dan udara dan permukaan benda menjadi tidak aktif.
Ozon ini adalah gas tak berwarna yang terbentuk saat ion memberi daya pada partikel di udara. Mereka bisa membuat virus tidak aktif dengan merusak materi dan membran genetiknya.
Membawanya ke konteks saat ini – apakah efektif pula membunuh virus SARS-CoV-2, jawabannya masih belum jelas. Perlu ada studi lebih lanjut untuk menentukannya.
Hanya saja untuk virus selain SARS-CoV-2, ozon di dalamnya bisa melawan dengan efektif.
Cara kerja air ionizer yang menggunakan ion negatif untuk menghilangkan partikel-partikel kecil di udara dapat menjernihkan udara. Tak hanya itu, udara yang dihirup pun terasa lebih segar.
Lebih jauh lagi, manfaat dari air ionizer adalah:
Di sisi lain, tentu sebelum menggunakan alat semacam ini, harus kritis pula terhadap kekurangannya. Beberapa yang perlu diperhatikan di antaranya:
Air ionizer hanya bisa mengikat partikel yang berukuran sangat kecil, bukan yang besar. Partikel besar inilah biasanya yang menjadi pemicu alergi dan juga asma. Contohnya debu, benang sari, atau bulu hewan peliharaan.
Jadi, apabila Anda memasang air ionizer di rumah demi mengurangi alergen atau pemicu asma, kurang tepat.
Ion negatif juga tidak bisa menghancurkan gas dan bau. Contohnya adalah volatile organic compounds yang dilepaskan produk-produk seperti cat tembok, zat pembersih rumah tangga, dan juga perekat.
Padahal, zat-zat di atas termasuk polutan udara dalam ruangan dan bisa memicu masalah kesehatan. Namun, jangan mengandalkan air ionizer untuk mengurangi partikel ini di udara.
Memang benar bahwa ozon dapat bekerja melawan mikroorganisme seperti virus. Namun jangan lupakan risikonya. Ozon bisa menyebabkan iritasi pada paru-paru.
Menghirup ozon – meski hanya sedikit – dapat menimbulkan efek jangka pendek seperti iritasi tenggorokan, nyeri dada, batuk, napas pendek, dan kesulitan bernapas.
Bahkan dalam jangka panjang, ozon dapat mereduksi fungsi paru-paru, memperparah asma, meningkatkan risiko infeksi pernapasan, dan juga rentan menimbulkan peradangan paru.
Baca Juga
Cara kerja air ionizer adalah mengikat partikel-partikel sangat kecil yang melayang di udara sehingga mendarat di permukaan benda. Dengan demikian, akan jadi lebih mudah dibersihkan sekaligus membuat udara terasa lebih segar.
Namun, kurang tepat apabila alat ini dianggap bisa membunuh segala macam virus dan menghilangkan pemicu asma atau alergi. Sebab, air ionizer tidak bisa mengikat partikel yang lebih besar seperti bulu hewan, debu, dan benang sari.
Jadi, sebelum membeli ada baiknya melakukan riset terlebih dahulu. Utamanya bagi penderita asma atau alergi agar tidak sampai salah pilih.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar pemicu kambuhnya asma atau alergi akibat iritan di udara, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Di balik rasanya yang pedas dan bikin kepanasan, ada berbagai macam manfaat cabai untuk kesehatan. Cabe tinggi antioksidan seperti vitamin A dan C yang bermanfaat untuk kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan jantung.
Minum teh setelah makan memang nikmat, tetapi kenyataannya dapat menimbulkan dampak yang kurang sehat, menurut penelitian kandungan tanin di dalamnya dapat membuat penyerapan zat besi kurang maksimal.
Keju feta adalah jenis keju Yunani yang terbuat dari olahan susu kambing atau domba. Teksturnya lembut dengan rasa asin dan aroma cukup tajam. Dibandingkan dengan jenis keju lainnya, keju feta memiliki kalori lebih rendah. Temukan manfaatnya di sini
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved