Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok namun menghirup asap orang lain. Meskipun tidak merokok, bahaya asap rokok pada perokok aktif lebih berisiko karena bisa lebih meningkatkan terkena berbagai penyakit. Kenali bahayanya dan cara mengatasinya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
20 Feb 2020
Dalam asap rokok terdapat berbagai bahan kimia yang dapat terhirup oleh perokok pasif
Table of Content
Sudah menjadi rahasia umum jika merokok merupakan kebiasaan buruk yang bisa mendatangkan berbagai risiko penyakit.Asap rokok berbahaya bagi kesehatan tubuh, baik untuk orang yang merokok, maupun mereka yang menjadi perokok pasif.
Advertisement
Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok namun menghirup asap rokok orang lain, atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup bersama orang yang sedang merokok. Semakin sering perokok pasif terpapar oleh asap rokok, maka semakin tinggi pula risiko bahaya yang mengintainya.
Bahaya perokok pasif tidak boleh disepelekan. Bahkan paru-paru perokok pasif bisa menjadi lebih rusak daripada paru-paru perokok aktif.
Baca Juga
Asap rokok lebih berbahaya pada perokok pasif karena perokok aktif menghisap dari langsung dari rokok dan rokok tersebut telah di filter. Sementara perokok pasif menghirup asap rokok dari rokok yang tanpa filter, sehingga zat beracun yang masuk ke dalam tubuh lebih berbahaya.
Menurut WHO, terdapat lebih dari 4.000 bahan kimia yang ditemukan dalam asap tembakau, termasuk nikotin, karbon monoksida, dan formaldehida.
Bahaya menghirup asap rokok adalah dapat terkontaminasinya darah dengan berbagai bahan kimia berbahaya, karena mengandung gas karbon monoksida.
Gas dalam asap rokok yang dapat berkaitan dengan hemoglobin adalah karbon dioksida. Bahkan semakin lama Anda terpapar oleh asap rokok, maka semakin besar risiko Anda untuk menghirup bahan kimia beracun itu.
Asap rokok berbahaya bagi orang lain di sekitar perokok karena bisa terhirup dan masuk ke dalam tubuh, meskipun orang tersebut tidak merokok.
Paparan asap rokok terhadap perokok pasif dapat terjadi di mana saja ketika ada orang yang merokok, seperti halnya di rumah, restoran, jalan, tempat rekreasi, bar, dan lainnya. Masalah kesehatan akibat paparan asap rokok juga dapat memengaruhi orang dewasa maupun anak-anak.
WHO memperkirakan setidaknya ada 890 ribu kematian per tahun di dunia yang terkait dengan perokok pasif. Adapun efek buruk kesehatan yang dapat terjadi pada perokok pasif juga bisa berbeda-beda pada setiap orang, bergantung pada umur mereka.
Baca juga: Cara Membersihkan Paru-Paru untuk Perokok Aktif maupun Pasif
Bahaya rokok bagi perokok pasif dewasa dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, dan kanker. Berikut penjelasannya:
Perokok pasif yang terpapar oleh asap rokok memiliki risiko terkena penyakit jantung 25-30 persen lebih tinggi. Selain itu, paparan asap tersebut juga dapat membuat kondisi hipertensi yang ada semakin memburuk. Hal tersebut tentu bisa memicu terjadinya berbagai penyakit kardiovaskular, misalnya stroke dan serangan jantung.
Senyawa-senyawa tertentu, seperti ammonia, sulfur, dan formaldehida, dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Senyawa ini berbahaya bagi orang yang memiliki masalah pernapasan, seperti bronkitis atau asma. Paparan pada perokok pasif pun dapat memicu atau memperburuk gejala penyakit pernapasan tersebut.
Paparan asap rokok terhadap perokok pasif dapat meningkatkan risiko sekitar 30 persen terkena penyakit kanker paru-paru dan berbagai jenis kanker lainnya, seperti kanker payudara, leukemia, dan limfoma. Di Amerika Serikat, badan kesehatan negara tersebut (CDC) memperkirakan ada 7.300 kematian akibat kanker paru-paru per tahun pada perokok pasif.
Anak-anak lebih rentan terhadap efek paparan asap rokok yang ada di sekitarnya. Ini karena tubuh dan organ mereka masih dalam tahap perkembangan.
Berikut masalah kesehatan pada perokok pasif anak-anak yang dapat terjadi:
Bahaya asap rokok pada bayi adalah hal yang perlu diwaspadai. Pasalnya, ada kemungkinan bayi meninggal karena asap rokok akibat infeksi pernapasan. Sehingga, penting untuk orangtua memastikan bahwa anak-anak tidak menjadi perokok pasif.
Bukan hanya ibu hamil yang perokok, ibu hamil yang jadi perokok pasif juga menanggung bahaya yang besar. Ibu hamil yang bukan perokok berpotensi melahirkan lebih awal (prematur) dan melahirkan bayi dengan berat yang rendah jika terpapar oleh asap rokok.
Sementara, ibu hamil yang merokok dapat meningkatkan risiko keguguran dan lahir mati, kelahiran prematur, berat lahir rendah, serta komplikasi lainnya selama kehamilan.
Merokok saat hamil juga bisa meningkatkan risiko anak mengalami gangguan perkembangan, seperti kesulitan belajar. Risiko anak mengalami lumpuh otak (cerebral palsy) juga akan meningkat.
Jika Anda belum tahu, saatnya mengenal lebih jauh istilah thirdhand smoke, yaitu residu nikotin dan bahan kimia berbahaya lain akibat asap rokok. Residu ini biasanya tertinggal di permukaan benda apapun, seperti pakaian, rambut, perabotan di rumah atau café, hingga mobil. Bahayanya lagi, residu zat kimia ini bisa mengendap untuk waktu lama.
Sangat wajar jika konsep third hand smoke atau perokok pasif dianggap masih asing karena memang para peneliti pun masih mencari tahu lebih lanjut tentang risiko yang membayanginya, termasuk para peneliti dari University of California, Riverside.
Data yang ditemukan oleh tim peneliti dari University of California menunjukkan bahwa ada pengaruh langsung antara thirdhand smoke dengan kesehatan manusia.Tanpa disadari, residu asap rokok sangat mungkin tidak sengaja terhirup oleh seseorang ketika beraktivitas di manapun.
Mulai dari ruangan meeting yang tidak bebas asap rokok, kafe yang sehari-hari terpapar asap rokok, ruang keluarga di rumah sendiri yang penghuninya kerap merokok di dalamnya, hingga meja kursi di beranda rumah yang selama ini dijadikan basecamp untuk merokok.
Penelitian yang mereka lakukan melibatkan empat orang sehat non-perokok. Mereka diminta menghirup thirdhand smoke selama tiga jam di sebuah laboratorium di UC San Francisco. Kemudian, diteliti RNA (hasil transkripsi DNA) mereka untuk mendeteksi ada tidaknya perubahan dalam ekspresi gen.Hasilnya, ditemukan 382 gen yang sangat terpengaruh dan tujuh lainnya tidak terpengaruh.
Artinya, menghirup third hand smoke selama tiga jam secara signifikan mengubah ekspresi gen seseorang, terutama yang berhubungan dengan epitel pernapasan.Menghirup residu asap rokok dianggap sebagai oxidative stress yang berpotensi merusak DNA. Risiko jangka panjangnya adalah penyakit kanker.
Memang, mustahil seseorang dapat menderita kanker hanya dengan menghirup third-hand smoke selama tiga jam. Namun jika hal ini terjadi terus menerus dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin ada konsekuensi kesehatan yang jadi taruhannya.
Sebut saja para penghuni apartemen yang setiap harinya terpapar asap rokok atau mereka yang setiap hari berkendara di mobil dengan residu asap rokok yang pekat.
Lebih jauh lagi, tim peneliti yang dipimpin Prue Talbot, seorang profesor Departemen Molekuler, Sel, dan Biologi Sistem juga menemukan keterkaitan dari temuan mereka dengan risiko yang terjadi di sel-sel dalam sistem pernapasan. Tak hanya itu, thirdhand smoke rupanya juga berpengaruh terhadap aktivitas mitokondria, organel yang menjadi ‘pembangkit listrik’ bagi sel-sel tubuh.
Jika dibiarkan, sel-sel bisa saja mengalami kelumpuhan. Sistem pernapasan menjadi fokus utama dalam penelitian tim ini karena lewat pernapasanlah third hand smoke masuk ke paru-paru seseorang. Alternatif lain adalah melalui kulit, namun belum ada penelitian lebih jauh tentang hal itu.
Untuk menghindari berbagai risiko kesehatan yang mengintai para perokok pasif, maka Anda tentu harus melakukan beberapa cara berikut:
Ketika teman, kerabat, atau orang lain hendak merokok di dekat Anda, akan lebih baik jika Anda menjauh terlebih dahulu agar asap rokok yang dikeluarkan tak terhirup. Menghindari asap rokok sangat penting untuk menjaga kesehatan paru-paru Anda.
Ketika teman, kerabat, atau orang lain hendak merokok di dekat Anda, akan lebih baik jika kita berusaha menghindari asap rokok karena akan mengganggu. Menghindari asap rokok sangat penting untuk menjaga kesehatan paru-paru Anda.
Jika pasangan, teman, atau anggota keluarga Anda merupakan perokok aktif, tak ada salahnya bagi Anda untuk meyakinkan orang tersebut berhenti merokok. Anda dapat menjelaskan berbagai risiko kesehatan yang mungkin terjadi baik pada dirinya sendiri maupun pada orang yang menghirup asap rokoknya. Tak perlu memaksa, namun berilah pengertian secara perlahan.
Jika seseorang berkunjung ke rumah Anda dan ingin merokok, maka Anda harus memintanya untuk merokok di luar. Menurut ahli, menjaga rumah tetap bebas dari asap rokok sangat baik, terutama untuk anak-anak, karena membuatnya jauh dari asap rokok dan terhindar dari risiko infeksi saluran pernapasan, asma, kanker, dan kondisi serius lainnya.
Baca juga: Pentingnya Konsumsi Vitamin untuk Perokok Demi Kurangi Risiko Bahaya Kesehatan
Jika Anda adalah seorang perokok, maka sebaiknya tidak merokok di dalam rumah. Jika Anda merupakan seorang perokok pasif yang sering terpapar asap rokok dan mengalami masalah kesehatan yang berkaitan dengan pernapasan, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter.
Melakukan deteksi dini dapat meningkatkan kemungkinan untuk sembuh lebih cepat dan meminimalisir bahaya perokok pasif.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Nyeri dada tengah sampai punggung dapat menandakan berbagai macam penyakit. Ketahui berbagai penyebab nyeri dada ini agar dapat segera ditangani dokter.
23 Sep 2023
Cara berhenti merokok ada banyak. Anda bisa ganti rokok dengan mengunyah permen karet mint, olahraga, hingga hindari hal yang ingin membuat merokok.
28 Sep 2020
Jika teh hijau biasanya dikonsumsi sebagai minuman kaya antioksidan, tren yang tak kalah menarik dikulik adalah rokok teh hijau. Beberapa dekade silam, rokok teh hijau pertama kali populer di Vietnam dan menjadi tren juga di negara-negara lain. Klaimnya, rokok teh hijau bisa membantu mengatasi kecanduan pada rokok.
1 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved