Tidur di lantai telentang kabarnya bisa membantu menjaga postur tubuh. Sayangnya, kebiasaan ini berpotensi membahayakan untuk kesehatan karena kulit terkena lantai yang dingin.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
26 Agt 2020
Tempat tidur nyaman yang berbahaya
Table of Content
Belum banyak penelitian yang mengulik lebih jauh tentang manfaat maupun bahaya tidur di lantai. Di penjuru dunia, budaya tidur di lantai sudah mengakar dan dipraktikkan oleh warganya. Menurut mereka, tidur di lantai membantu meredakan nyeri punggung.
Advertisement
Meski demikian, tidur di lantai bukanlah untuk semua orang. Jika memiliki masalah medis tertentu atau mobilitas terbatas, tidur di lantai bisa memperburuk kondisi. Jadi, sesuaikan lokasi tidur dengan kondisi tubuh masing-masing.
Ada beberapa hal yang diklaim bisa menjadi manfaat tidur di lantai. Meski demikian, hal ini belum terbukti secara ilmiah. Beberapa di antaranya adalah:
Belum ada bukti ilmiah bahwa tidur di lantai membantu meredakan nyeri punggung. Logikanya adalah tidur di alas yang empuk tidak akan menyokong punggung dengan baik. Tubuh justru ikut terbawa bentuk kasur sehingga tulang belakang tidak bisa lurus. Ini justru berisiko mengakibatkan nyeri punggung.
Faktor lain seperti posisi tidur dan penyebab nyeri punggung juga berpengaruh terhadap kondisi nyeri punggung. Jenis tempat tidur yang terbukti dalam penelitian justru datang dari tipe matras yang medium-firm karena bisa menopang tubuh dengan baik.
Sciatica adalah nyeri pada saraf sciatic yang terbentang dari punggung bawah, pinggang, dan kedua kaki. Sama seperti nyeri punggung, orang yang mengalami sciatica bisa merasa lebih nyaman jika tidur di matras yang padat. Tempat tidur yang terlalu empuk membuat sciatica semakin parah karena punggung tidak berada dalam posisi lurus.
Namun lagi-lagi, belum ada bukti bahwa tidur di lantai bisa membantu meredakan sciatica. Cara terampuh untuk meredakannya tentu dengan berkonsultasi ke dokter atau terapis.
Masih berkaitan dengan tempat tidur empuk yang membuat punggung tidak ditopang dengan baik, ada klaim bahwa tidur di lantai membuat postur tubuh semakin sempurna. Namun tentu tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Masalah postur seperti skoliosis memerlukan konsultasi langsung dengan dokter.
Baca Juga
Selain beberapa klaim yang belum didukung bukti ilmiah, beberapa hal yang bisa menjadi bahaya tidur di lantai adalah:
Tempat tidur keras atau bahkan lantai tidak terbukti efektif meredakan nyeri punggung. Dalam sebuah penelitian tahun 2003, sebanyak 313 partisipan yang menderita nyeri punggung kronis diminta tidur di matras keras dan empuk selama 90 hari.
Hasilnya, kelompok yang tidur di matras empuk atau medium-firm justru merasakan nyeri punggungnya berkurang dibandingkan dengan yang tidur di matras keras. Hasil ini dirasakan tak hanya saat berada di tempat tidur saja namun juga saat beraktivitas sehari-hari.
Dibandingkan dengan tempat tidur, lantai menjadi tempat lebih banyak debu dan kotoran. Terlebih jika ada karpet yang bisa menjadi tempat berkumpulnya alergen seperti debu atau jamur. Jika seseorang menderita alergi, maka bahaya tidur di lantai bisa menyebabkan reaksi seperti bersin, hidung berair, mata gatal, batuk, hingga kesulitan bernapas.
Lantai biasanya lebih dingin dibandingkan dengan bagian lain di rumah. Ini juga menjadi bahaya tidur di lantai karena membuat seseorang merasa kedinginan. Terlebih jika tidak menggunakan alas apapun, tidur di lantai bisa membuat seseorang justru merasa tidak enak badan saat terbangun keesokan harinya.
Perhatikan pula bahwa tidur di lantai bukan untuk semua orang. Untuk beberapa kondisi, tidur di lantai justru berbahaya, seperti:
Orang yang telah lanjut usia memiliki kepadatan tulang yang tidak lagi optimal. Tidur di lantai akan meningkatkan risiko mengalami patah tulang hingga merasa terlalu dingin.
Orang yang mudah demam seperti penderita anemia, diabetes tipe 2, atau hipotiroidisme juga sebaiknya tidak tidur di lantai. Seperti salah satu bahaya tidur di lantai di atas, hal ini bisa membuat mereka merasa kedinginan dan bisa saja menjadi demam.
Orang dengan mobilitas terbatas seperti kesulitan duduk atau bangun dari posisi tidur juga sebaiknya tidak mempertimbangkan untuk tidur di lantai. Contoh yang termasuk dalam kategori ini adalah penderita masalah persendian seperti arthritis.
Baca Juga
Meskipun tidur di lantai bukan hal yang baru, bukan berarti hal ini untuk semua orang. Ada beberapa kondisi yang justru lebih menyulitkan jika seseorang memutuskan tidur di lantai. Klaim yang menghubungkan manfaat tidur di lantai dengan postur tubuh atau meredakan nyeri punggung juga belum terbukti secara ilmiah.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Ester-C adalah bentuk lain vitamin C yang memiliki pH netral dan dapat bertahan selama 24 jam di dalam tubuh.
7 Apr 2022
Manfaat air kencing dari terapi urine dipercaya dapat menyembuhkan jerawat, alergi, hingga kanker. Namun, sayangnya di balik mitos manfaat kesehatan tersebut, terdapat risiko yang perlu diwaspadai.
12 Apr 2023
Tiramin adalah zat alami yang dapat ditemukan pada makanan nabati dan hewani, di antaranya sayuran fermentasi, daging yang sudah diproses, hingga minuman beralkohol.
11 Agt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved