Terlalu sering menunduk untuk menatap layar ponsel dapat mengakibatkan text neck syndrome. Kenali gejala dan cara mengatasinya di sini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
20 Nov 2019
Sebaiknya jangan terlalu sering menunduk saat melihat layar ponsel Anda
Table of Content
Kata orang, penyakit zaman sekarang aneh-aneh bentuk dan penyebabnya. Misalnya saja, ada masalah kesehatan yang diakibatkan terlalu lama menunduk untuk menatap layar ponsel dan dinamakan sebagai text neck syndrome.
Advertisement
Text neck syndrome adalah masalah kesehatan berupa sakit pada leher dan bahu, kadang kala pada punggung bagian bawah, akibat terlalu sering menunduk, terutama saat menatap layar ponsel.
Harvard Medical School memprediksi 7 dari 10 orang yang sering menunduk saat menatap layar ponselnya pasti akan mengalami sindrom ini pada satu titik dalam hidup mereka.
Data ini tentu mengkhawatirkan mengingat Indonesia merupakan salah satu negara pengguna ponsel terbanyak.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, pengguna telepon pintar di Indonesia mencapai lebih dari 100 juta orang pada 2018 lalu, atau merupakan negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Kecanduan gawai adalah salah satu fenomena terbaru di era digital. Bahkan 79 persen populasi global yang berusia 18-44 tahun, dinyatakan hanya melepaskan gawai mereka dari genggaman selama 2 jam setiap hari.
Tidak heran jika banyak orang menderita sakit di bagian leher dan pundak, serta kaku otot di punggung akibat terlalu lama menunduk untuk menatap layar ponsel, yang juga disebut sebagai text neck syndrome tadi.
Derajat tundukan kepala banyak memengaruhi tingkat keparahan sindrom ini. Sebagai gambaran, ketika kepala Anda berada dalam posisi normal, leher menopang berat kepala sekitar 4,5 hingga 5,5 kilogram.
Meski demikian, ketika kepala Anda menunduk dengan derajat kemiringan 15 derajat saja, berat kepala Anda bisa meningkat lebih dari dua kali lipat atau tepatnya menjadi 12 kg.
Jika Anda menunduk hingga 45 derajat, berat kepala kembali berubah menjadi 22 kg. Sedangkan jika kepala Anda menunduk hingga membentuk posisi 60 derajat, berat kepala Anda menjadi 27 kg atau nyaris setara dengan berat tiga karung beras!
Sederhananya, otot leher dan bahu Anda sebetulnya hanya memiliki kemampuan menopang berat hingga 5,5 kg. Namun, otot itu dipaksa menahan beban hingga lebih dari lima kali lipat kemampuan normalnya sehingga Anda dapat mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti otot robek, hernia, hingga text neck syndrome.
Beberapa tanda bahwa Anda menderita text neck syndrome akibat telalu banyak menunduk, yakni:
Baca Juga
Untuk meminimalisir bahaya menunduk ini, Anda tidak harus sepenuhnya lepas dari gawai. Sebaliknya, kurangi waktu yang Anda habiskan untuk menatap layar telepon pintar Anda, terutama dalam posisi menunduk. Bila perlu, lakukan olahraga ringan di rumah, pijat seluruh badan, atau temui terapis yang mumpuni.
Jangan sepelekan masalah kesehatan akibat menunduk terlalu lama. Text neck syndrome yang parah dapat mengakibatkan komplikasi berupa kerusakan saraf dan otot permanen hingga berkurangnya kapasitas oksigen di paru-paru.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Banyak orang memilih menghabiskan waktu saat buang air besar dengan bermain gadget. Kebiasaan main HP saat BAB rupanya bisa berdampak buruk, termasuk jadi penyebab ambeien.
27 Apr 2023
Ada beberapa metode untuk menentukan jarak menonton TV yang baik. Beberapa cara yang dapat Anda coba adalah sekitar 2,5- 3 meter dari layar TV atau setidaknya 5 kali dari ukuran lebar layar TV Anda.
3 Jul 2021
Nonton YouTube bisa mendatangkan sisi positif, bisa juga negatif. Hal ini juga dipengaruhi oleh sikap orangtua saat anak nonton Youtube. Berikut adalah sisi negatif dan positif dari anak nonton YouTube serta hal yang bisa Anda lakukan sebagai orangtua.
1 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved