Operasi sedot lemak (liposuction) dilakukan untuk menghilangkan timbunan lemak dalam tubuh secara instan. Sama seperti prosedur medis lain, risiko efek samping sedot lemak dan komplikasi, seperti reaksi alergi, infeksi kulit kendur, edema, hingga emboli.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
30 Agt 2021
Operasi sedot lemak (liposuction) dilakukan untuk menghilangkan timbunan lemak dalam tubuh secara instan
Table of Content
Operasi sedot lemak (liposuction) dilakukan untuk menghilangkan timbunan lemak dalam tubuh secara instan. Namun, sama seperti prosedur medis lain, risiko efek samping sedot lemak dan komplikasi setelahnya bisa saja terjadi.
Advertisement
Walaupun tidak semuanya akan berakhir demikian, tetap penting mengetahui bahaya liposuction terlebih dahulu sebelum Anda memutuskan untuk melakukannya.
Tidak ada satu orang pun yang ingin mengalami efek samping sedot lemak terjadi.
Akan tetapi, beberapa orang mungkin mengalami risiko efek samping dan komplikasi setelah prosedur dilakukan.
Berikut adalah berbagai efek samping sedot lemak atau liposuction yang mungkin terjadi.
Salah satu efek samping yang mungkin terjadi saat prosedur sedot lemak dilakukan adalah reaksi alergi.
Kondisi ini bisa terjadi akibat alergi terhadap obat-obatan atau senyawa yang diberikan selama prosedur berlangsung.
Meski jarang terjadi, risiko infeksi mungkin saja terjadi selama operasi sedot lemak berlangsung.
Efek samping sedot lemak dapat terjadi apabila ada bakteri yang masuk melalui sayatan bedah yang dibuat.
Bahaya liposuction ini bisa tergolong ringan sampai parah, yakni menyebabkan timbulnya abses atau sepsis.
Efek samping sedot lemak berikutnya adalah kulit mengendur. Kulit mengendur dapat terjadi akibat jumlah lemak yang disedot tidak merata, elastisitas kulit yang buruk, dan kurangnya penarikan kulit secara optimal.
Selain itu, kerusakan di bawah kulit, seperti adanya titik-titik pada kulit, juga bisa muncul akibat bekas tabung kanula (pipa kecil penyedot lemak) yang dimasukkan selama prosedur. Alhasil, ada ada bekas permanen yang terlihat.
Sensasi kulit terbakar mungkin dirasakan oleh pasien yang melakukan sedot lemak. Hal ini dapat disebabkan oleh gerakan atau gesekan tabung yang digunakan saat operasi sedot lemak sehingga menimbulkan panas pada kulit atau saraf.
Mati rasa bisa menjadi efek samping sedot lemak yang terjadi selama prosedur dilakukan. Sensasi mati rasa dapat bersifat sementara, ataupun permanen.
Kondisi ini kerap ditandai dengan munculnya rasa kebas serta sensasi perih dan gatal pada area kulit tubuh yang diambil lemaknya. Tak hanya itu, kondisi iritasi pada saraf juga mungkin terjadi.
Bahaya liposuction lainnya, yakni seroma. Seroma adalah tumpukan cairan bening di bawah area kulit tubuh yang disedot. Efek samping sedot lemak ini ditandai dengan adanya pembengkakan dan rasa nyeri.
Seroma dapat berisiko menyebabkan infeksi. Jika dibiarkan terus-menerus, cairan dapat mengalir ke jantung, paru-paru, dan ginjal pasien.
Maka dari itu, ahli bedah akan mengeluarkan tumpukan cairan tersebut menggunakan jarum.
Edema atau pembengkakan merupakan salah satu bahaya sedot lemak yang perlu diperhatikan setelah menjalani liposuction.
Pada dasarnya, kondisi ini tergolong normal terjadi pada jaringan tubuh akibat trauma dari kanula.
Umumnya, gejala edema akan muncul 24-48 jam setelah operasi dan akan terus berkembang selama beberapa minggu pertama.
Anda mungkin akan merasa adanya benjolan yang agak lembut tanpa tanda-tanda peradangan. Kemudian, sisa cairan, serum, dan lemak yang terurai akan diserap tubuh sehingga pembengkakan berubah menjadi lebih keras.
Edema akibat liposuction bisa diatasi dengan penggunaan kompresi selama 4-6 minggu. Pada beberapa kasus, edema mungkin dapat bertahan sampai 6 minggu lamanya.
Kematian jaringan atau nekrosis dapat disebabkan oleh operasi sedot lemak atau masalah yang timbul pascaoperasi.
Efek samping sedot lemak ini sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada. Proses penyembuhan luka yang normal dapat menghilangkan jaringan mati dari area sayatan.
Pada beberapa kasus, ahli bedah plastik mungkin tidak memperhatikan kanula selama prosedur dilakukan sehingga risiko tabung ini menusuk organ dalam, seperti usus, dapat terjadi. Kabar baiknya, kondisi ini dapat diatasi dengan melakukan pembedahan lanjutan.
Emboli lemak adalah kondisi darurat medis yang perlu ditangani akibat komplikasi setelah operasi sedot lemak.
Kondisi ini dapat terjadi akibat potongan lemak yang terlepas, pecah, dan terperangkap dalam pembuluh darah sehingga mengalir ke paru-paru (emboli paru) hingga otak.
Pada kasus tertentu, ketidakseimbangan cairan yang terjadi selama operasi berlangsung dapat berdampak pada organ jantung, paru-paru, dan ginjal. Kondisi ini tentu saja dapat mengancam jiwa pasien.
Bahaya liposuction juga memiliki risiko kematian walaupun kasusnya cukup jarang terjadi. Kematian akibat sedot lemak berpotensi terjadi ketika jenis anestesi yang dilakukan, yakni lidocaine dan dicampur ke cairan infus.
Lidocaine adalah obat bius yang sering diberikan dalam bentuk injeksi, yang disuntikkan saat pasien sedang menjalani operasi sedot lemak. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit yang dialami pasien.
Meski dianggap aman, dalam beberapa kasus langka, keracunan lidocaine bisa terjadi dan menyebabkan masalah jantung serta sistem saraf pusat.
Kondisi ini juga dapat ditandai dengan sensasi rasa kesemutan, mati rasa, kejang, bahkan kehilangan kesadaran dan henti jantung.
Baca Juga
Pada dasarnya, bahaya liposuction dapat dihindari dengan melakukan pemeriksaan lengkap sebelum operasi.
Anda juga dapat bertanya mengenai manfaat serta anjuran yang perlu dipatuhi sebelum dan setelah operasi agar tidak terjadi komplikasi.
Jika masih punya pertanyaan lebih lanjut, tanyakan dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Caranya, unduh aplikasi sekarang melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Prosedur operasi vagina bertujuan untuk memperbaiki hingga mengatasi kelainan yang dimiliki sejak lahir. Ketahui proses, manfaat, serta efek samping yang mungkin terjadi.
30 Jun 2022
Kertas minyak wajah (oil face paper) atau blotting paper sering digunakan sebagai salah satu cara mengatasi wajah berminyak yang praktis. Meski demikian, penggunaan kertas minyak untuk wajah disebut kurang efektif.
4 Jun 2021
Autoclave adalah salah satu alat penting dalam dunia kedokteran. Alat ini berfungsi dalam proses sterilisasi agar perlengkapan medis dapat memberikan bantuan yang lebih baik bagi pengobatan.
17 Des 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved