Sadfishing adalah tindakan mengumbar kesedihan, keluhan, atau kesulitan di media sosial yang bertujuan mendapat perhatian dari orang lain. Tindakan ini bisa berisiko terhadap kesehatan mental, serta munculnya cyberbullying hingga kejahatan online.
29 Jul 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Orang yang membagikan postingan emosional rentan mendapat respons negatif
Table of Content
Kebanyakan orang mungkin lebih memilih menunjukkan kebahagiaannya di media sosial. Namun, tak jarang pula orang mengumbar kesedihannya di dunia maya, terutama remaja. Tren pamer kesedihan di media sosial ini disebut dengan sadfishing. Lantas, apakah ini berhubungan dengan kesehatan mental?
Advertisement
Kenali lebih lanjut penyebab seseorang melakukan sadfishing dan cara mencegahnya berikut ini.
Sadfishing adalah istilah untuk menggambarkan postingan emosional yang berlebihan secara sengaja di media sosial, seperti keluhan, kesulitan, atau kesedihan. Tujuan postingan ini adalah untuk mendapatkan simpati dan perhatian dari orang lain, bahkan jumlah like dan follower di media sosial.
Bisa dikatakan, sadfishing adalah bentuk manipulasi yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perhatian atau dukungan yang mereka inginkan.
Hanya saja, pelabelan sadfishing ini sangatlah subjektif, tergantung persepsi tiap orang atau pembaca. Menilai apakah suatu postingan murni mengekspresikan kesedihan atau merupakan bentuk sadfishing pun bisa dikatakan sulit.
Sejumlah remaja bisa saja melebih-lebihkan kesedihan mereka dengan tujuan tertentu. Namun, ada kalanya remaja membagikan postingan emosional sebagai tanda bahwa mereka butuh bantuan atas masalah yang dialami.
Anda perlu berhati-hati memberikan respons jika membaca suatu postingan yang menunjukkan perasaan putus asa atau depresi, hingga mempertimbangkan untuk mengakhiri hidup. Ini bisa saja menunjukkan masalah kesehatan mental yang membutuhkan dukungan dari profesional.
Tak ada yang salah dengan pamer kesedihan atau kesulitan di media sosial untuk mendapatkan perhatian. Namun, respons terhadap sadfishing inilah yang perlu dipertimbangkan.
Terkadang, Anda mungkin akan menerima respons positif dan bersifat dukungan dari orang lain. Tak jarang, Anda justru akan mendapat tanggapan negatif dari mengumbar kesedihan di media sosial. Ini mengarah pada cyberbullying.
Kebanyakan orang atau remaja melakukan sadfishing adalah untuk mencari perhatian. Namun, jika respons yang mereka terima negatif, ini akan mengganggu atau memperburuk kondisi mental seseorang. Terlebih, pada remaja yang sedang mengalami tekanan psikologis atau masalah kesehatan mental.
Alih-alih mendapat dukungan, cyberbullying yang mereka terimaakan semakin membuat remaja merasa tertekan, cemas, depresi, hingga menganggap bahwa diri mereka tidak berharga.
Lebih lanjut, sebuah laporan dalam Digital Awareness UK mengungkapkan bahwa sadfishing membuat remaja rentan terhadap sasaran predator online. Mereka memanfaatkan kesedihan remaja tersebut untuk menjalin hubungan dan menggali informasi pribadi untuk tindakan kejahatan.
BACA JUGA: 6 Bahaya Oversharing di Media Sosial
Alih-alih mengambil ponsel atau melarang remaja untuk bermain media sosial, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah sadfishing:
Sadfishing adalah istilah ketika seseorang mencari perhatian melalui postingan yang bersifat emosional di media sosial. Postingan ini biasanya berisi keluhan, kesulitan, atau kesedihan yang dikemas berlebihan.
Tindakan ini sering dilakukan oleh remaja atau dewasa muda dengan berbagai alasan, seperti sekadar mencari perhatian atau menambah jumlah pengikut di media sosial.
Melakukan sadfishing tidak terlepas dari berbagai risiko berbahaya, seperti memperburuk kondisi mental, adanya cyberbullying, hingga rentan terhadap kejahatan online.
Sudah seharusnya setiap orang tua waspada dengan postingan emosional yang dibuat remaja jika mengarah pada perasaan putus asa, depresi, hingga mengarah pada bunuh diri. Perlu adanya pendekatan personal dan dukungan profesional dalam menyikapi hal ini.
Jika masih ada pertanyaan terkait sadfishing atau kondisi kesehatan mental lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Seorang keyboard warrior berani melontarkan komentar negatif di media sosial. Perbedaan pendapat seringkali menjadi pemicunya. Perilaku ini bisa mengarah pada cyberbullying yang mengganggu kesehatan mental.
Tom Holland memutuskan rehat sejenak dari media sosial untuk fokus pada pemulihan kesehatan mentalnya. Apa saja dampak negatif sosmed dan manfaat rehat dari media sosial?
Doomscrolling adalah kecenderungan untuk terus mencari kabar atau berita buruk di portal berita, media sosial, maupun portal berbagi informasi lainnya. Jika tidak segera dihentikan, kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental.
Diskusi Terkait di Forum
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved