Rokok cerutu sering disebut lebih tidak membahayakan kesehatan dibanding rokok biasa. Benarkah demikian?
10 Agt 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Rokok cerutu mengandung lebih banyak tembakau daripada rokok biasa
Table of Content
Rokok cerutu adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan daun tembakau, atau bahan lain yang mengandung tembakau. Proses ini berbeda dengan rokok biasa, yaitu tembakau yang dibungkus dengan kertas.
Advertisement
Cerutu umumnya berukuran lebih tebal dari rokok biasa. Rokok ini pun disebut memiliki aroma yang berbeda. Banyak orang mengatakan bahwa rokok cerutu lebih tidak berisiko terhadap kesehatan daripada rokok biasa. Benarkah begitu?
Berikut adalah beberapa faktor berbedaan rokok cerutu dengan rokok biasa:
Rokok biasa mengandung sekitar 1 gram tembakau. Sedangkan rokok cerutu bisa mengandung 5-20 gram tembakau.
Jumlah nikotin antara rokok biasa maupun cerutu cenderung sama. Satu batang rokok pada umumnya mengandung 8-20 mg nikotin. Nikotin merupakan zat adiktif utama dalam tembakau.
Rokok cerutu memiliki ukuran yang lebih bervariasi jika dibandingkan dengan rokok biasa. Hal ini juga membuat kandungan tembakau dalam cerutu kemungkinan lebih besar, tergantung pada ukurannya.
Sebagian besar pengguna rokok cerutu tidak menghirup asap dari benda ini. Pasalnya, ada teori bahwa asap cerutu bisa mengiritasi saluran pernapasan.
Cara penggunaan tersebut jauh berbeda dengan perokok biasa yang hampir selalui menghirup asap dari rokoknya.
Sebagian besar pengguna cerutu tidak merokok setiap hari, namun hanya pada situasi-situasi tertentu. Inilah yang membedakan frekuensinya dengan orang yang menggunakan rokok biasa. Pasalnya, perokok biasa bisa menghabiskan hingga 20 batang rokok atau lebih dalam sehari.
Berbeda dengan isu yang beredar, cerutu tetap dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Dampak ini dapat bahkan lebih berbahaya dari rokok biasa.
Secara umum, berikut risiko rokok cerutu yang dapat terjadi:
Cerutu mengandung tembakau, nikotin, tar, dan racun-racun penyebab kanker lain sama seperti rokok biasa. Bahkan, konsentrasinya dalam rokok cerutu bisa lebih tinggi.
Penggunaan cerutu telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker. Mulai dari kanker paru-paru, kanker laring, kanker esofagus, maupun kanker mulut.
Orang yang menggunakan rokok cerutu bahkan disebut 4-10 kali lebih berisiko meninggal akibat kanker-kanker tersebut daripada non-perokok.
Tak hanya itu, penggunaan rokok cerutu juga dikatakan berpotensi menambah risiko terjadinya kanker-kanker lain. Contohnya, kanker usus, kanker ginjal, dan kanker hati.
Sama seperti rokok, pengguna cerutu juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai penyakit paru. Beberapa contoh gangguan paru-paru yang bisa terjadi meliputi emfisema, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Demikian pula dengan serangan asma.
Tembakau dapat merusak jantung dan pembuluh darah. Fakta ini membuat perokok, termasuk perokok cerutu, lebih berisiko mengalami hipertensi, penggumpalan darah, penyakit jantung koroner, serangan jantung, serta stroke.
Penggunaan rokok cerutu bisa menyebabkan kecanduan. Meski sebagian besar pemakainya tidak menghirup asap rokok cerutu, asap dengan kandungan nikotin tersebut tetap mungkin masuk ke paru-paru.
Nikotin adalah zat adiktif atau penyebab candu utama dalam tembakau. Zat ini dapat meningkatkan produksi dopamin yang membuat perokok merasa tenang dan senang saat merokok.
Penggunaan cerutu dapat meningkatkan berbagai gangguan pada mulut. Mulai dari noda pada gigi, bau mulut, kerusakan gigi, bahkan penyakit gusi.
Merokok dapat merusak pembuluh darah arteri. Pembuluh darah ini bertugas membawa darah bersih ke berbagai bagian tubuh, termasuk ke area penis.
Bila pembuluh darah tersebut rusak, penis dapat mengalami kekurangan suplai darah sehingga memicu disfungsi ereksi.
Selain disfungsi efeksi, merokok (termasuk cerutu) juga dikaitkan dengan berbagai gangguan kesuburan, baik pada pria maupun wanita.
Merokok disebut dapat mengganggu produksi sperma, mempersulit proses kehamilan, memicu keguguran, hingga menyebabkan bayi lahir dalam kondisi cacat.
Baca Juga
Rokok cerutu tidak lebih baik dari rokok biasa. Keduanya tetap dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan diri sendiri maupun orang lain. Dampak ini sangat beragam, dari masalah kesehatan mulut, kecanduan, penyakit jantung, gangguan kesuburan, hingga kanker.
Oleh sebab itu, bila Anda masih merokok, berusahalah untuk berhenti mulai dari sekarang. Tersedia berbagai langkah terapi yang bisa Anda coba seperti terapi penggantian nikotin. Kini juga tersedia komunitas yang dapat membantu Anda dalam menghentikan kebiasaan merokok.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara mengobati bronkitis dengan madu bisa dengan langsung diminum atau dicampurkan dengan air hangat maupun teh dan lemon. Cara alami lainnya adalah dengan jahe, bawang putih, dan kunyit.
Dampak pencemaran udara bisa menyebabkan : asma kambuh, kanker paru-paru, tingkatkan risiko sakit jantung, hambat perkembangan anak, berat badan lahir rendah pada janin,dsb.
Kapasitas paru yang besar sangat baik untuk kesehatan tubuh. Berikut cara meningkatkan kapasitas paru yang bisa Anda coba sendiri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved