Penyakit TORCH merupakan penyakit yang berbahaya jika diderita oleh ibu hamil. Saat terinfeksi, organ tubuh bayi dalam kandungan tidak akan berkembang dengan baik dan bisa mengalami berbagai masalah kesehatan saat lahir.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
31 Agt 2020
Jika ibu hamil terinfeksi salah satu penyakit TORCH, bayi dalam kandungan juga berisiko mengalami masalah kesehatan yang sama
Table of Content
Penyakit TORCH mungkin hanya terdengar seperti satu masalah kesehatan saja. Padahal, TORCH adalah penyakit gabungan dari sejumlah infeksi. Penyakit TORCH sendiri merupakan akronim dari Toxoplasmosis (toxoplasmosis), Other agents (infeksi seperti HIV dan sifilis), Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simpleks.
Advertisement
Jika Anda terkena salah satu infeksi TORCH saat hamil, bayi yang ada di dalam kandungan nantinya dapat berisiko mengalami masalah kesehatan serupa. Ketika penyakit tersebut menginfeksi ibu hamil, organ tubuh bayi dalam kandungan kemungkinan tidak akan berkembang dengan baik.
Baca Juga
Penyakit TORCH adalah singkatan dari beberapa infeksi. Ciri-ciri terkena virus TORCH juga berbeda-beda sesuai dengan penyakitnya. Adapun penyebab infeksi TORCH di antaranya adalah penyakit sebagai berikut:
Tergolong langka, hadirnya toksoplasmosis disebabkan oleh infeksi parasit yang masuk ke dalam tubuh lewat mulut. Parasit ini berasal dari makanan seperti telur maupun daging yang tidak dimasak matang secara sempurna. Selain itu, sumber lain yang juga menjadi tempat tinggal parasit ini adalah kotoran kucing dan lalat.
Gejala yang ditimbulkan toxoplasma tergolong ringan, yaitu influenza, cepat lelah, demam, dan malaise. Bahkan, ciri toxoplasma tidak terlalu jelas, hingga sulit dideteksi.
Jika sampai menginfeksi bayi dalam kandungan, toksoplasmosis bisa menyebabkan kerusakan otak, peradangan pada mata yang berujung pada kebutaan, keterlambatan menggunakan otot motorik, kejang, hingga hidrosefalus.
Disebabkan oleh virus, penderita rubella kebanyakan tidak mengalami gejala apapun, namun bisa saja mengalami gejala ringan seperti demam, sakit tenggorokan, dan ruam.
Apabila terinfeksi rubella saat hamil, Anda bisa saja mengalami keguguran. Selain itu, muncul juga kemungkinan bahwa bayi dalam kandungan akan lahir dengan kondisi cacat.
Dikenal sebagai CMV, infeksi yang diakibatkan oleh virus herpes ini sebenarnya dapat sembuh sendiri dengan cepat. Namun, masalah serius akan muncul jika Anda terinfeksi CMV saat hamil. Gejala yang ditimbulkan infeksi CMV antara lain demam yang turun naik selama tiga minggu atau lebih.
Menurut studi, sebanyak 1 dari 5 bayi yang mengidap CMV sejak lahir akan mengalami masalah kesehatan seperti kehilangan pendengaran dan penglihatan, penyakit kuning, gangguan pada paru-paru, lemahnya otot, hingga cacat mental.
Infeksi ini biasanya ditularkan ibu ke bayi selama proses persalinan. Namun, ada juga kemungkinan bayi terinfeksi herpes simplex ketika masih berada di dalam kandungan. Gejalanya biasanya baru akan muncul pada minggu kedua setelah bayi lahir, seperti, kejang, kerusakan otak, dan masalah pernapasan.
Masih ada sejumlah infeksi yang masuk ke dalam golongan penyakit TORCH. Infeksi-infeksi tersebut di antaranya adalah cacar air (varicella), virus Epstein-Barr, hepatitis B dan C, HIV, parvovirus B19, campak jerman, gondok/gondong, dan sifilis yang penularannya bisa terjadi saat hamil maupun ketika proses persalinan.
Maka dari itu, pemeriksaan penyakit TORCH perlu dilakukan sebelum merencanakan kehamilan maupun saat sedang hamil. Apabila mendapati adanya salah satu dari infeksi di atas, dokter akan melakukan upaya pencegahan supaya bayi dapat lahir dengan normal.
Untuk mengetahui adanya penyakit ini, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan TORCH melalui pemeriksaan darah pada ibu hamil.
Bagi yang berencana hamil atau sedang mengandung, pemeriksaan ini sangatlah penting mengingat infeksi dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama masa kehamilan. Pemeriksaan ini dilakukan supaya dokter dapat melakukan pengobatan sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi ketika bayi lahir.
Dalam proses pemeriksaan, dokter akan melakukan penelusuran terhadap antibodi pada tubuh yang berguna untuk membunuh virus maupun bakteri berbahaya. Antibodi-antibodi tersebut, di antaranya:
Melalui dua antibodi ini, dokter akan melihat riwayat gejala penyakit yang pernah dialami pasien dan menilai apakah bayi dalam kandungan telah terinfeksi atau belum.
Baca juga: Penyakit pada Ibu Hamil yang Sering Terjadi dan Cara Mencegahnya
Virus TORCH adalah penyakit yang bisa menular dengan dua cara. Baik secara aktif karena ditularkan langsung oleh penderita, maupun secara pasif atau bawaan dari ibu ke janinnya melalui plasenta.
Virus TORCH yang tertular pada janin dapat menyebabkan risiko bahaya yang berbeda-beda tergantung pada parasit yang menyebabkannya.
Penyakit infeksi TORCH pada ibu hamil yang menular ke janin tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti mengalami cacat bawaan lahir, infeksi mata, gangguan pendengaran, gangguan mental, gangguan saraf pusat, kelainan imun, tuli, pneumonia, kejang, gangguan pernapasan, hingga lahir prematur.
Jika setelah pemeriksaan, Anda diduga positif virus TORCH, dokter umumnya akan merekomendasikan sejumlah pemeriksaan lain untuk memastikan diagnosis.
Beberapa pemeriksaan TORCH lanjutan yang dapat dijalani adalah:
Jika sudah dipastikan, pengobatan TORCH akan disesuaikan dengan kondisi penyebab masing-masing pasien.
Sebagai langkah untuk mencegah infeksi pada masa kehamilan, edukasi mengenai pentingnya vaksin campak, rubella, dan varicella perlu diberikan kepada wanita yang mempunyai rencana untuk hamil.
Disarankan, pemberian vaksin TORCH diberikan beberapa bulan lebih awal sebelum memulai kehamilan. Pasalnya, jika vaksin baru dilakukan ketika hamil, kinerja dari vaksin tersebut tidak bisa bekerja dengan efektif. Bahkan, ada kemungkinan vaksin tersebut dapat mengancam kesehatan janin di dalam kandungan.
Ketika tengah mengandung, ibu hamil harus menghindari kontak dengan orang-orang yang terinfeksi virus, serta rajin mencuci tangan ketika hendak makan atau berkontak dengan hewan peliharaan maupun anak-anak.
Jika merasa telah terkena paparan penyakit TORCH, Anda disarankan untuk langsung pergi ke rumah sakit supaya segera mendapatkan penanganan dokter. Selain itu, ibu hamil juga diminta untuk menghindari pergi ke kawasan yang tengah terserang wabah penyakit.
Baca juga: Vaksin untuk Ibu Hamil, Mana yang Diperbolehkan dan Dilarang?
Penyakit TORCH sangatlah berbahaya, terutama pada ibu hamil, karena dapat menularkan virus ke bayi dalam kandungan dan yang baru lahir.
Guna memastikan ada tidaknya penyakit TORCH dalam tubuh, lakukanlah pemeriksaan terlebih dahulu sebelum berencana untuk hamil. Ketika Anda merasa terkena paparan infeksi, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Keguguran berulang adalah keguguran yang terjadi sebanyak dua kali atau lebih. Penyebab abortus berulang adalah kelainan genetik, bentuk rahim yang abnormal, hingga penyakit autoimun.
20 Apr 2021
Fungsi air ketuban dikenal dapat membantu proses kelahiran ibu hamil yang vital untuk janin. Cairan ketuban ini dapat mengalami gangguan seperti kelebihan cairan hingga terinfeksi bakteri.
27 Jun 2020
Keluar darah setelah berhubungan saat hamil muda dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi medis, ada yang ringan dan juga serius, seperti perdarahan implantasi, perubahan serviks, hingga infeksi.
4 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved