Safe sex diartikan sebagai melakukan hubungan seksual hanya dengan satu pasangan (begitu pula pasangan Anda) dan Anda berdua tidak mengidap penyakit menular seksual. Namun, ada beberapa kondisi yang memungkinkan Anda terkena penyakit menular seksual tanpa melakukan hubungan seksual.
9 Mei 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Safe sex diartikan sebagai melakukan hubungan seksual hanya dengan satu pasangan.
Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang umumnya ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi saat hubungan seksual. Setidaknya ada 20 jenis penyakit menular seksual, beberapa di antaranya adalah herpes, gonorrhea, HIV/AIDS, chlamydia, sifilis, dan chancroid. Cara yang paling efektif untuk menghindari PMS adalah dengan mempraktikkan “safe sex”.
Advertisement
Dalam konteks pencegahan penyakit menular seksual, safe sex diartikan sebagai melakukan hubungan seksual hanya dengan satu pasangan, baik Anda maupun pasangan. Hubungan seksual pun harus dilakukan dengan kondisi sama-sama tidak mengidap PMS. Safe sex juga berarti mengambil langkah-langkah pencegahan sebelum dan sesudah berhubungan seksual.
Ada beberapa hal yang berkaitan dengan safe sex dan dianggap aman, tapi sebenarnya tidak demikian. Dua hal yang tersebut dianggap aman oleh kebanyakan orang, namun juga berpeluang menjadi tidak aman. Berikut sejumlah fakta risiko melakukan aktivitas seksual dengan pasangan
Baca juga: Fakta dan Mitos Tentang Seks
Walaupun setiap hubungan seksual memiliki risiko, bukan berarti safe sex tidak perlu dilakukan. Upaya pencegahan tetap lebih baik daripada tertular penyakit menular seksual. Berikut adalah lima cara yang dapat Anda praktikkan untuk menjalani hubungan seksual yang lebih aman.
Setia pada satu pasangan adalah kunci. Pikir matang-matang dan berulang-ulang jika Anda ingin memulai hubungan seksual dengan orang yang baru. Penting juga untuk menanyakan apakah pasangan seksual Anda mengidap atau pernah mengidap PMS atau menggunakan narkoba sebelumnya.
Kondom perlu digunakan setiap berhubungan seksual, baik seks vaginal, oral, maupun anal. Walaupun Anda sudah menggunakan spermisida, tetap gunakan kondom sebagai pengaman. Tidak hanya pria, tetapi wanita juga dapat memakai kondom.
Beberapa hal tentang kondom yang harus Anda perhatikan, antara lain:
Alkohol dan obat-obatan terlarang dapat mendorong Anda untuk melakukan hubungan seksual berisiko tinggi.
Baca juga: Penyakit Menular Seksual Ini Sering Tertular Melalui Seks Oral
Setelah berhubungan, penting untuk membersihkan alat kelamin. Oleskan sabun yang ringan, kemudian membasuhnya sampai bersih dan mengeringkannya. Untuk wanita, douche tidak diperlukan karena justru dapat menyebarkan infeksi lebih dalam.
Tidak hanya untuk tujuan erotis, tetapi penting untuk memerhatikan tubuh pasangan jika ada tanda-tanda PMS, seperti luka, kemerahan, lepuh, atau cairan yang tidak normal. Jjangan lupa untuk memeriksa tubuh sendiri juga.
Baik Anda dan pasangan perlu melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui kondisi tubuh. Jika muncul gejala, Anda pun bisa mendapatkan penanganan dengan tepat.
Baca juga: Hubungan Seks dan Jenisnya yang Berisiko Menularkan Penyakit
Penyakit menular seksual tetap bisa muncul biarpun Anda melakukan safe sex. Tetap jaga diri guna menurunkan risikonya dengan menggunakan kondom dan berhubungan hanya dengan satu pasangan. Jangan lupa lakukan tes rutin untuk mengetahui kondisi tubuh.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar penyakit menular seksual, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Terdapat berbagai macam cara mencegah penyakit menular seksual yang bisa Anda lakukan bersama pasangan, mulai dari menggunakan kondom, mengurangi jumlah pasangan seksual, hingga memeriksakan diri ke dokter.
Trikomoniasis merupakan salah satu infeksi menular seksual yang sering terjadi pada wanita atau pria. Beberapa faktor risiko penularannya, antara lain berhubungan seks dengan lebih dari satu orang dan tanpa menggunakan kondom.
Servisitis kronis adalah peradangan pada leher rahim atau serviks yang terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini umumnya terjadi karena infeksi menular seksual.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved