logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

Waspada Bahaya Pemanis Buatan Bagi Pencernaan

open-summary

Pemanis buatan adalah pengganti gula pada makanan dan minuman. Orang yang sedang menjaga berat badan kerap memilihnya karena tetap bisa merasakan manis tanpa tambahan kalori. Namun jika berlebihan, bahaya pemanis buatan dapat membahayakan pencernaan.


close-summary

15 Sep 2021

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Pemanis buatan belum tentu baik untuk pencernaan

Pemanis buatan belum tentu baik untuk pencernaan

Table of Content

  • Bahaya pemanis buatan bagi pencernaan
  • Bahaya lain dari pemanis buatan
  • Batasi konsumsinya

Pemanis buatan adalah pengganti gula pada makanan dan minuman. Orang yang sedang menjaga berat badan kerap memilihnya karena tetap bisa merasakan manis tanpa tambahan kalori. Namun jika berlebihan, bahaya pemanis buatan dapat membahayakan pencernaan.

Advertisement

Lebih jauh lagi, pemanis buatan ini bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di pencernaan. Jika sudah tidak seimbang, tentu akan berdampak pada kesehatan tubuh.

Bahaya pemanis buatan bagi pencernaan

Sebagian besar pemanis buatan akan masuk ke sistem pencernaan tanpa dicerna. Bahkan, bisa keluar dari tubuh dalam bentuk yang sama. Berdasarkan fakta inilah para pakar menganggap pemanis buatan tidak memberi efek signifikan pada tubuh.

Meski demikian, riset belakangan ini mengungkap bahwa pemanis buatan ternyata dapat memengaruhi kesehatan. Sebab, mereka bisa mengganggu keseimbangan bakteri dalam sistem cerna.

Dalam uji laboratorium terhadap binatang yang diberi pemanis tambahan, bakteri dalam sistem cerna mereka mengalami perubahan. Jenis pemanis buatan yang dites adalah Splenda, acesulfame potassium, aspartam, dan sakarin.

Lebih jauh lagi, ketika tikus mengonsumsi pemanis buatan berupa sakarin, jumlah dan jenis bakteri dalam pencernaan mereka berubah. Bahkan, jumlah bakteri baik pun berkurang.

Sementara pada manusia, orang yang mengonsumsi pemanis buatan memiliki profil bakteri pencernaan yang berbeda dibandingkan dengan yang tidak. Namun, masih belum bisa dipastikan apakah pemicunya adalah pemanis buatan atau bukan.

Nantinya, perlu penelitian lebih lanjut lagi untuk menemukan korelasi lebih jelas.

Bahaya lain dari pemanis buatan

Biasanya, pengganti gula direkomendasikan bagi orang yang sedang berusaha menurunkan berat badan. Namun, rupanya ada bahaya lain yang mungkin terjadi akibat mengonsumsi gula berlebih, seperti:

  • Obesitas

Hasil studi tentang dampak mengonsumsi pemanis buatan terhadap naik atau turunnya berat badan masih bervariasi. Ada yang menyebutnya bisa menambah indeks massa tubuh, ada pula yang hasilnya justru sebaliknya.

Jadi, masih perlu penelitian lebih lanjut tentang dampak konsumsi pemanis buatan dengan berat badan serta indeks massa tubuh.

  • Diabetes tipe 2

Sebenarnya tidak ada dampak langsung ketika seseorang mengonsumsi pemanis buatan terhadap kadar gula darah. Itulah sebabnya dianggap sebagai alternatif gula yang aman bagi penderita diabetes.

Beberapa studi observasi seperti yang ada di tahun 2013 ini menemukan bahwa konsumsi pemanis buatan dalam jangka panjang meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut seputar hal ini.

  • Stroke

Bahaya lain dari konsumsi pemanis buatan berlebihan adalah menjadi faktor risiko penyakit jantung, termasuk stroke. Studi dari tim Tufts University Boston ini mengungkapnya. Orang yang mengonsumsi satu minuman dengan pemanis buatan setiap harinya berisiko tiga kali lebih tinggi mengalami stroke.

Namun, studi di atas bersifat observasi. Jadi, tidak bisa menentukan apakah konsumsi pemanis buatan menjadi penyebab meningkatnya risiko stroke. Perlu studi lebih lanjut lagi untuk membuktikannya.

  • Demensia

Masih dari studi observasi, penelitian yang sama mengaitkan konsumsi pemanis buatan dengan demensia. Perlu diperhitungkan juga faktor lain yang meningkatkan risiko demensia, contohnya sudah menderita diabetes tipe 2 sebelumnya.

Selain itu, belum ada studi eksperimen yang bisa menunjukkan sebab akibat kedua hal ini. Artinya, perlu ada riset lebih lanjut untuk membuktikan pemanis buatan bisa menyebabkan demensia.

Batasi konsumsinya

Sorotan tentang bahaya pemanis buatan ini menjadi wakeup call bahwa jika dikonsumsi berlebihan, pasti dampaknya negatif. Dari situlah mengapa ada aturan batasan konsumsi gula karena ada risiko kesehatan yang menyertainya.

Di sisi lain, pemanis buatan bisa jadi alternatif yang aman bagi sebagian besar orang. Setidaknya, ini dapat membantu orang yang ingin mengurangi asupan gula dan menurunkan berat badan. Utamanya untuk program jangka pendek.

Baca Juga

  • 10 Jenis Distorsi Kognitif, Kebiasaan Berpikir Bias yang Negatif
  • Ini 5 Makanan dan Minuman yang Bisa Menjadi Penyebab Diabetes
  • Hati-hati! Ini 6 Kemungkinan Bahaya Kotoran Kucing untuk Kesehatan

Jadi, bagi yang sudah merasa terbantu dengan adanya pemanis buatan dan tidak berlebihan mengonsumsinya, maka sah-sah saja.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar alternatif pemanis yang alami, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

diabetesgula darahhidup sehat

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved