Penggunaan bulu mata palsu dapat menjadi salah satu alternatif agar bulu mata tampak lebih panjang dan lebat. Meski dapat mempercantik penampilan, efek pasang bulu mata tidak boleh disepelekan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara memasang bulu mata palsu dengan benar agar terhindar dari bahayanya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
20 Apr 2023
Cara memasang bulu mata palsu bisa menggunakan alat penjepit steril agar menempel sempurna
Table of Content
Penggunaan bulu mata palsu dapat menjadi salah satu alternatif agar bulu mata asli tampak lebih panjang dan lebat. Meski dapat mempercantik penampilan, efek pasang bulu mata tidak boleh disepelekan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara pasang bulu mata palsu dengan benar agar terhindar dari bahayanya.
Advertisement
Bulu mata palsu adalah bulu mata sintetis yang umumnya terbuat dari nilon atau poliester.
Di sejumlah toko kosmetik, bulu mata palsu dijual sepasang dengan model bulu yang berbeda-beda sesuai hasil yang ingin Anda tampilkan.
Misalnya, bulu mata natural untuk sehari-hari, bulu mata lebat, lentik, atau kombinasi keduanya.
Akan tetapi, jenis bulu mata palsu apa pun yang Anda gunakan tetap memiliki risiko yang sama terhadap kesehatan mata.
Adapun beberapa efek pasang bulu mata palsu yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut.
Salah satu efek pasang bulu mata palsu adalah reaksi iritasi. Bahaya bulu mata palsu ini mungkin muncul akibat penggunaan lem perekat yang mengandung formaldehida yang dapat menimbulkan risiko iritasi pada area mata.
Anda mungkin akan mengalami rasa gatal, mata merah, sensasi seperti terbakar, ruam, nyeri, iritasi pada kelopak mata, hingga bengkak.
Pasalnya, zat kimia tersebut mengandung racun yang bisa mengiritasi kelopak maupun bola mata.
Formaldehida juga terdapat pada cairan pembersih yang biasa digunakan untuk melepaskan bulu mata palsu seusai digunakan.
Efek pasang bulu mata palsu ini juga berlaku bila zat perekat mengandung zat kimia lain, seperti lateks, asam benzoat, cyanoacrylates, atau getah selulosa, yang dapat menimbulkan risiko iritasi pada area mata.
Hasil penelitian lain ada yang membuktikan kandungan lateks pada lem bulu mata palsu bisa menimbulkan eritema pada kelopak kedua belah mata.
Infeksi kulit tersebut sebetulnya jarang menyerang mata, tetapi bisa jadi membahayakan nyawa bila hal itu terjadi.
Efek buruk lem untuk merekatkan bulu mata palsu ini bisa muncul dalam 2-3 hari setelah pemakaian. Maka dari itu, selalu periksa komposisi lem perekat bulu mata yang Anda gunakan.
Ahli kosmetik menyarankan Anda untuk menghindari lem yang mengandung formaldehida, walaupun dalam dosis yang sedikit.
Pada sebagian orang, efek pasang bulu mata palsu dapat menimbulkan reaksi alergi.
Jika sudah begini, maka Anda harus segera melepaskan bulu mata sintesis dengan bantuan ahli.
Gejala alergi biasanya akan muncul beberapa jam setelah perawatan, yang ditandai dengan salah satu atau kedua mata Anda akan memerah, gatal, berair, dan bengkak.
Masalah serius pada mata, seperti infeksi, juga dapat menjadi bahaya bulu mata palsu yang patut diwaspadai.
Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, dapat menyebabkan infeksi kelopak mata, infeksi kornea, serta pembengkakan dan peradangan kelopak mata.
Jika digunakan terus-menerus, efek pasang bulu mata palsu dapat merusak bulu mata asli Anda. Akibatnya, bulu mata asli bisa rontok dan tidak tumbuh kembali.
Meski ada bahaya bulu mata yang perlu diwaspadai, American Academy of Ophthalmology sebenarnya tergolong aman dilakukan.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti cara memasang bulu mata palsu yang sebaiknya tidak terlalu dekat dengan batas antara kelopak dan bola mata.
Cara memakai bulu mata palsu tersebut dilakukan agar lem bulu mata palsu tidak jatuh ke permukaan bola mata dan mengakibatkan risiko efek samping yang tidak diinginkan.
Pastikan juga lem bulu mata palsu yang Anda gunakan aman dan tidak menimbulkan reaksi alergi pada kulit Anda.
Selain itu, pilih produk bulu mata palsu yang memberikan informasi detail mengenai produk dan mereka, termasuk cara pakainya. Pastikan Anda sudah membacanya dengan cermat.
Untuk menghindari efek pasang bulu mata yang tidak diinginkan, berikut adalah cara memasang bulu mata palsu selengkapnya.
Selain cara memakai bulu mata palsu dengan tepat, Anda juga perlu memerhatikan langkah melepasnya agar mencegah kemunculan risiko bahaya yang mungkin terjadi.
Simak cara melepas bulu mata palsu yang dipakai di bawah ini.
Ingat, alangkah baiknya Anda menghindari berbagi penggunaan bulu mata palsu. Hindari pula pemakaian bulu mata palsu bila Anda sedang mengalami infeksi mata atau kulit di sekitar mata.
Jika Anda baru pertama kali akan mencoba memakai bulu mata palsu, usahakan untuk melakukan tes alergi pada kulit terlebih dahulu. Hal yang sama juga berlaku pada pemilik kulit sensitif.
Baca Juga
Meski bisa membuat bulu mata asli jadi lentik dan cantik, efek pasang bulu mata juga dapat mengintai di baliknya.
Bahaya bulu mata palsu sebenarnya bisa berbeda-beda pada masing-masing orang. Akan tetapi, bahayanya dapat berkurang apabila Anda tidak terlalu sering menggunakan bulu mata palsu.
Jika kamu mengalami gejala reaksi alergi dan iritasi sesaat setelah menggunakan bulu mata palsu, segera bersihkan area mata. Periksakan diri ke dokter bila keluhan medis terus berlanjut.
Anda juga dapat bertanya dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, unduh aplikasi lewat App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Symwhite 377 atau Phenylethyl resorcinol merupakan zat aktif baru yang dapat mencerahkan kulit wajah lebih baik dibandingkan kojic acid, arbutin, dan hidrokuinon dari Y.O.U Radiance Up! Series
2 Jun 2022
Polyglutamic acid (PGA) disebut jauh lebih baik dari hyaluronic acid untuk mengatasi permasalahan kulit kering. Benarkah demikian?
27 Des 2021
Makanan yang bagus untuk kulit dapat dikonsumsi sebagai cara merawat kulit. Makanan yang baik untuk kulit, seperti alpukat, salmon, sayuran hijau, hingga tomat mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk kulit.
6 Jul 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved