Bahaya obesitas memicu sejumlah masalah kesehatan kronis, seperti diabetes, gagal ginjal, hingga kanker. Dampak obesitas ini dapat semakin berisiko pada kondisi kesehatan tertentu, salah satunya pertambahan usia.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
8 Jan 2021
Penderita obesitas lebih berisiko terkena kanker
Table of Content
Obesitas adalah kondisi ketika indeks massa tubuh (IMT) seseorang berada pada angka 30 atau lebih. Jika IMT masuk dalam kategori obesitas, Anda harus segera melakukan diet untuk menurunkan berat badan. Langkah tersebut harus diambil untuk menghindari bahaya obesitas yang mungkin muncul dan berpotensi mengancam keselamatan jiwa.
Advertisement
Baca Juga
Dampak obesitas bagi kesehatan sangatlah beragam, kondisi ini dapat memicu kemunculan penyakit-penyakit kronis. Jika Anda merupakan penderita Covid-19, gejala yang dirasakan dapat semakin parah karena obesitas.
Berikut ini sejumlah masalah kesehatan serius yang berpotensi muncul sebagai dampak obesitas atau berat badan yang berlebih:
Akibat kegemukan bisa berpotensi meningkatkan risiko Anda mengalami gangguan pencernaan. Sejumlah gangguan pencernaan yang dapat muncul akibat obesitas di antaranya masalah pada organ hati dan kantung empedu serta mengalami heartburn.
Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi-sendi yang menahan beban tubuh. Tak hanya itu, kelebihan berat badan juga memperparah peradangan dalam tubuh. Kedua faktor tersebut bisa memicu komplikasi seperti osteoarthritis.
Penyakit akibat obesitas yang paling umum adalah diabetes. Obesitas bisa memengaruhi cara tubuh dalam penggunaan insulin.
Obesitas menyebabkan respon sel beta pankreas terhadap peningkatan glukosa menurun, serta jumlah reseptor insulin berkurang. Jika insulin tidak bekerja dengan baik dan optimal, gula darah menjadi tidak terkontrol dan meningkatkan risiko Anda mengalami diabetes.
Salah satu bahaya obesitas adalah dapat meningkatkan risiko Anda mengalami tekanan darah tinggi. Selain itu, kadar kolesterol dalam tubuh penderita obesitas umumnya melebihi dari batas normal. Kedua kondisi tersebut dapat memicu sakit jantung dan stroke.
Efek obesitas terhadap kesehatan juga bisa menyebabkan gangguan tidur. Penderita obesitas lebih berisiko mengalami sleep apnea saat tidur. Sleep apnea sangatlah berbahaya dan berpotensi menyebabkan kematian. Kondisi ini membuat pernapasan Anda berhenti secara berulang ketika tidur.
Pada wanita, obesitas mungkin mengakibatkan kemandulan dan mengganggu siklus menstruasi sehingga menjadi tidak teratur. Sementara itu, obesitas pada pria berpotensi menyebabkan disfungsi ereksi.
Penyakit yang timbul akibat kelebihan berat badan salah satunya adalah kanker. Berbagai macam jenis kanker yang bisa menyerang Anda ketika mengalami obesitas, antara lain kanker rahim, serviks, payudara, ovarium, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, pankreas, ginjal, prostat, dan kantung empedu.
Baca juga: Jaga Berat Badan Anda, Obesitas dapat Jadi Penyebab Kanker Ovarium
Apabila penderita obesitas terinfeksi Covid-19, gejala yang muncul dapat lebih parah daripada orang dengan berat badan normal. Perawatan intensif maupun pemasangan alat bantu napas mungkin diperlukan untuk membantu mengatasi tingkat gejala yang parah.
Dampak obesitas juga bisa menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Bahkan, anak yang mengalami obesitas mengalami peningkatan risiko terkena hipertensi hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan anak dengan berat badan yang ideal.
Timbunan lemak darah dalam tubuh yang berlebihan erat kaitannya dengan peningkatan jumlah kolesterol, sel lemak mudah lepas dan memasuki pembuluh darah sehingga menyebabkan sumbatan pembuluh darah yang pada akhirnya menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan berujung menjadi hipertensi.
Akibat kelebihan berat badan dapat menyebabkan dislipidemia. Dislipidemia adalah kondisi ketika kadar lemak dalam darah meningkat.
Ketika lemak menumpuk di dalam tubuh, ini bisa menyebabkan Anda mengalami gangguan metabolisme. Kadar low density lipoprotein cholesterol (LDL), very low density lipoprotein cholesterol (VLDL), dan trigliserida akan mengalami peningkatan.
Selain itu, kandungan kolesterol yang bersifat protektif, high density lipoprotein (HDL), akan mengalami penurunan. Dislipidemia dapat menyebabkan berbagai penyakit vaskular akibat pembentukan plak yang menyumbat pembuluh darah.
Akibat berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya gagal ginjal. Selain itu, peningkatan kejadian hipertensi dan diabetes melitus pada obesitas akan memperburuk gagal ginjal dan mempercepat terjadinya tahap akhir penyakit ini. Kondisi Obesitas juga mengakibatkan mudahnya terjadi batu ginjal dan inkontinensia.
Penyebab obesitas yang paling sering terjadi adalah mengonsumsi kalori secara berlebihan. Meskipun begitu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami obesitas.
Sejumlah faktor yang bisa menjadi penyebab berat badan berlebih adalah:
Ketika mengalami obesitas, hal paling utama yang harus Anda lakukan adalah diet untuk menurunkan berat badan. Jika Anda mengalami kesulitan untuk menurunkan berat badan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.
Umumnya, penderita obesitas akan diberi rekomendasi cara menurunkan berat badan dengan mengubah pola hidup dan makan menjadi lebih sehat. Pengobatan medis seperti operasi dan pemberian obat-obatan tertentu mungkin akan dilakukan untuk membantu mengatasi obesitas yang Anda derita.
Baca juga: 10 Cara Alami Menurunkan Berat Badan Tanpa Risiko
Bahaya badan terlalu gemuk sangat banyak. Untuk mencegahnya, ada beberapa tindakan yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini tips mencegah obesitas yang mudah untuk dilakukan:
Bahaya obesitas memicu sejumlah masalah kesehatan kronis. Kegemukan yang berlebih pada seseorang dapat menyebabkan sakit jantung, stroke, sleep apnea, diabetes, hingga kanker.
Oleh sebab itu, Anda harus tetap menjaga berat badan tubuh tetap ideal supaya terhindar dari risiko-risiko tersebut. Menjaga agar berat badan tubuh tetap ideal bisa Anda dilakukan dengan menerapkan pola hidup dan makan yang sehat, serta rutin berolahraga.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai bahaya obesitas dan cara mengatasinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Selain ikan salmon atau kacang almond, masih banyak makanan bergizi yang belum banyak diketahui orang. Beberapa makanan sehat yang jarang orang tahu, antara lain kembang kol, sarden, tempe, bit, kefir, kacang lentil, dan rumput laut.
9 Mei 2019
Diet ala Jihyo Twice memadukan pembatasan kalori yakni makan hanya 1 kali sehari dan tidak ngemil malam. Selain menjaga pola makan, ia juga olahraga rutin 4 jam sehari.
5 Jul 2022
Diet apel dipercaya bisa membantu menurunkan berat badan sekaligus menjaga kesehatan tubuh. Apel pun merupakan buah yang cukup mengenyangkan dengan kandung air yang banyak.
6 Okt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved