Minuman isotonik adalah jenis minuman olahraga yang mengandung karbohidrat, mineral, dan elektrolit. Manfaat minuman ini untuk atlet di antaranya menjadi sumber karbohidrat hingga mencegah dehidrasi. Namun, konsumsinya tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan efek samping.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
25 Apr 2020
Minuman isotonik tidak terlalu baik dikonsumsi bila Anda jarang olahraga
Table of Content
Minuman isotonik terkadang dipilih oleh banyak orang untuk melepas dahaga setelah beraktivitas cukup berat. Padahal, tidak semua orang memerlukan minuman ini, karena ada bahaya di baliknya yang perlu diwaspadai.
Advertisement
Larutan isotonik bisa jadi bermanfaat bagi atlet yang melakukan latihan intensitas tinggi karena banyak mengeluarkan keringat. Namun, jika aktivitas fisik yang dilakukan cukup ringan dalam durasi kurang dari 1 jam, air putih sudah cukup mengembalikan kebutuhan akan cairan tubuh.
Baca Juga
Minuman isotonik adalah jenis minuman olahraga atau sport drink yang mengandung karbohidrat dan mineral. Minuman isotonik termasuk sumber elektrolit.
Dikutip dari penelitian, bagi atlet yang melakukan latihan intensitas tinggi, komponen dalam minuman isotonik penting digunakan untuk mengembalikan cairan dan elektrolit yang terbuang selama latihan. Terutama apabila diminum saat tubuh mengalami dehidrasi ringan.
Dengan mengonsumsi minuman isotonik, performa aktivitas fisik seseorang bisa tetap optimal. Untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, minumlah cairan isotonik 10-15 menit sebelum memulai latihan.
Namun lagi-lagi, bukan berarti setiap orang memerlukan minuman isotonik. Tak hanya para atlet olahraga yang berisiko mengalami dehidrasi, orang yang sedang mengalami muntah-muntah dan diare pun berpotensi kekurangan cairan. Pada kondisi inilah mengonsumsi minuman isotonik dapat mengganti cairan tubuh yang hilang.
Meski baik dikonsumsi untuk menggantikan cairan tubuh, Anda pun tidak dianjurkan untuk minum minuman isotonik setiap hari.
Baca juga: Menakar Perbedaan Minuman Isotonik, Hipotonik, dan Hipertonik
Umumnya, minuman isotonik mengandung 6-8% karbohidrat. Akan tetapi, ada juga minuman isotonik yang hanya mengandung sedikit karbohidrat. Biasanya, ini adalah minuman yang mengklaim tidak menambah kalori.
Selain itu, kandungan minuman isotonik lainnya, meliputi elektrolit, karbohidrat, sodium, potasium, glukosa, sukrosa, dan fruktosa. Minuman isotonik tentu berbeda dengan minuman berenergi.
Sebab, minuman berenergi lebih banyak mengandung zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh, seperti kafein dan zat adiktif lainnya.
Minuman isotonik juga dapat diserap oleh tubuh karena dirancang untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar melalui keringat.
Manfaat minum isotonik dikhususkan untuk atlet atau orang yang rutin berolahraga. Karena itu, sebaiknya Anda tidak minum isotonik jika tidak sedang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat.
Pasalnya, kandungan gula dalam minuman ini bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit, salah satunya diabetes.
Adapun manfaat minuman isotonik untuk atlet atau orang yang kerap melakukan aktivitas berat adalah:
Ketika melakukan aktivitas berat, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat dan urin. Untuk menggantikan cairan yang hilang, Anda bisa mengonsumsi isotonik.
Kandungan dalam minuman isotonik disebut bisa lebih cepat terserap tubuh. Manfaatnya, cairan akan kembali dalam waktu singkat dan menghindari risiko terjadinya dehidrasi.
Ketika melakukan aktivitas berat, tubuh akan membutuhkan karbohidrat lebih banyak. Namun, aktivitas berat ini akan mengurangi nafsu makan, sehingga membuat tubuh kekurangan energi.
Jika kondisi ini terjadi, tubuh akan mengambil cadangan glukosa dalam bentuk glikogen tubuh untuk menambah energi. Akibatnya, cadangan glikogen dalam tubuh akan menipis dan membutuhkan waktu lama untuk kembali pulih.
Untuk mengatasi hal tersebut, minuman isotonik dikenal mampu memberi asupan karbohidrat harian. Pasalnya, minuman ini memang mengandung tinggi karbohidrat yang baik untuk tubuh.
Beberapa faktor ini bisa jadi pertimbangan kapan perlu mengonsumsi minuman isotonik, termasuk pertimbangan bahaya mengonsumsinya berlebihan.
Berikut adalah risiko bahaya minum isotonik untuk kesehatan tubuh:
Kenali dulu apa aktivitas fisik yang biasa dilakukan, termasuk durasi dan intensitasnya. Jika minuman isotonik bermanfaat bagi atlet yang berlatih cukup berat, tidak demikian halnya dengan mereka yang berolahraga dengan mengeluarkan sedikit keringat.
Selain itu, olahraga intensitas ringan seperti berjalan kaki dengan durasi kurang dari 1 jam tidak perlu mengonsumsi minuman isotonik.
Begitu pula dengan latihan angkat beban karena tidak menurunkan cadangan karbohidrat tubuh seperti latihan berintensitas tinggi. Sesuaikan kebutuhan cairan Anda dengan banyaknya keringat yang keluar.
Salah satu bahaya minuman isotonik adalah dapat menambah berat badan.
Pasalnya, minum minuman isotonik dapat menambah kalori yang tak diperlukan meski bukan dalam bentuk makanan berat. Padahal, orang yang ingin menurunkan atau mencapai berat badan ideal harus memastikan kalori yang masuk dan dibakar tetap seimbang.
Terlebih, tidak semua aktivitas fisik membakar kalori cukup banyak. Jika jenis dan durasi aktivitas fisik tak membakar banyak kalori tetapi selalu ditutup dengan mengonsumsi minuman isotonik, penambahan kalori yang tak diperlukan bisa terjadi.
Memang benar minuman isotonik mengandung vitamin dan mineral, tetapi jangan lupakan substansi gula di dalamnya. Bahkan beberapa merek minuman isotonik mengandung 8 sendok teh gula di tiap 250 ml cairannya. Artinya, kandungan gula dalam minuman isotonik bisa saja sama seperti minuman bersoda.
Dalam jangka panjang, konsumsi gula berlebih dapat menimbulkan penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan peningkatan berat badan.
Minuman isotonik dengan kandungan gula dan sodium tinggi bisa melekat pada gigi sehingga membuat enamel menjadi tipis.
Apalagi orang yang hanya mengandalkan minuman isotonik cenderung kurang minum air mineral sehingga produksi air liur dalam mulut tidak optimal.
Padahal, air liur dapat melindungi gigi dengan membilas substansi yang melekat pada enamel gigi. Dibandingkan dengan air, minuman isotonik 30 kali lipat lebih berbahaya untuk gigi.
Mengonsumsi minuman isotonik berlebihan dalam jangka panjang bisa berdampak buruk bagi orang yang sensitif karena di dalamnya terdapat bahan pengawet.
Beberapa penelitian menemukan hubungan antara konsumsi minuman dengan pengawet dalam jangka panjang dengan masalah seperti hiperaktivitas hingga potensi kanker.
Baca juga: 8 Minuman Isotonik Terbaik untuk Kembalikan Cairan Tubuh
Apabila dikonsumsi sesekali terutama oleh mereka yang melakukan aktivitas fisik berintensitas tinggi, tidak masalah mengganti cairan tubuh dengan minuman isotonik.
Namun, perlu diingat bahwa minuman isotonik tidak digunakan untuk mendapat energi demi gaya hidup semata karena air mineral tetaplah yang terbaik.
Sebelum membiasakan indera perasa dan tubuh dengan minuman isotonik yang mengandung berbagai substansi tambahan, sebaiknya tetap mengutamakan minuman yang lebih sehat.
Memang ada efek samping terlalu banyak minum air putih, jadi penting untuk tetap mengonsumsi apapun dalam porsi sewajarnya.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter seputar contoh minuman isotonik , Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Rianti Dea Rizky Pratiwi
Referensi
Artikel Terkait
Mempersiapkan tas siaga bencana sangat penting untuk mempersiapkan keadaan darurat sebagai bekal kondisi kesehatan saat bencana terjadi. Apa saja yang perlu persiapkan?
11 Jul 2021
Selain rasanya yang nikmat dan memiliki aroma yang khas, manfaat teh melati untuk kesehatan sangat banyak, mulai dari menurunkan risiko Alzheimer hingga mencegah kanker.
27 Apr 2023
Jus sayur untuk diet ada banyak macamnya. Mulai dari jus mentimun hingga kubis. Selain rasanya lezat, kandungan nutrisi sayur-sayuran ini bisa bantu Anda turunkan berat badan.
10 Sep 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved