Merokok memang berbahaya, namun merokok setelah makan ternyata lebih bahaya, lho! Kebiasaan ini lambat laun akan semakin meningkatkan risiko penyakit berbahaya mulai dari penyakit paru-paru hingga jantung.
2023-03-18 00:26:30
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Merokok setelah makan bisa semakin meningkatkan risiko penyakit jantung
Merokok setelah makan memang menjadi kebiasaan mayoritas para perokok aktif. Merokok itu sendiri sudah terbukti membahayakan kesehatan. Akan tetapi, ada anggapan bahwa bahaya merokok sehabis makan lebih besar ketimbang merokok di waktu-waktu lain. Benarkah demikian?
Advertisement
Bagi sebagian orang, rokok ibarat ‘teman hidup’ yang mendampingi keseharian mereka. Salah satunya setelah makan. Bagi mereka, merokok sehabis makan bisa membantu pikiran lebih rileks sampai menghilangkan rasa mual atau tidak enak di mulut.
Namun, hati-hati karena kebiasaan ini berpotensi memicu masalah kesehatan.
Ahli medis berpendapat bahwa merokok setelah makan bisa 10 kali lebih berbahaya ketimbang di waktu-waktu lainnya. Ini dia bahaya merokok setelah makan yang perlu Anda waspadai:
Riset dalam jurnal penelitian Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) mengatakan,kebiasaan merokok sesudah makan dalam jangka panjang berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung.
Rokok itu sendiri memang pemicu penyakit jantung. Data dari Tobacco Control Support Centre tahun 2015 yang dilansir oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebutkan jika sebanyak 183 ribu lebih kasus penyakit jantung koroner (PJK) di Indonesia tahun 2013 disebabkan oleh rokok.
Setelah makan, darah akan mengikat lebih banyak udara. Akibatnya, proses penyerapan zat menjadi lebih cepat. Jika Anda merokok habis makan, kandungan zat rokok juga ikut terserap dan menyebar dengan cepatnya ke seluruh tubuh termasuk jantung.
Bahaya merokok setelah makan selanjutnya adalah memicu penyakit paru-paru obstruktif (PPOK).
Sama seperti penyakit jantung, penyakit PPOK disebabkan oleh paparan zat kimia yang terkandung dalam rokok.
Karena sehabis makan proses penyerapan zat menjadi lebih cepat, termasuk zat-zat rokok, risiko paru-paru mengalami kerusakan jadi semakin besar.
PPOK sendiri menjadi penyakit terbanyak yang dialami oleh perokok. Kasusnya pada tahun 2013 mencapai hampir 284 ribu lebih.
Penelitian dari British Medical Journal mengatakan bahwa rokok membuat proses pengosongan lambung menjadi lebih cepat.
Masalahnya, hal ini justru memicu gangguan pencernaan. Gangguan pencernaan yang dimaksud adalah ulkus duodenal.
Namun, penelitian ini dirilis pada tahun 1978 yang artinya sudah cukup lama. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.
Hati atau liver juga menjadi organ tubuh yang terdampak apabila Anda tidak segera menghilangkan kebiasaan merokok setelah makan.
Bahaya merokok setelah makan bagi kesehatan organ hati lagi-lagi karena zat beracun pada rokok lebih cepat akibat darah mengikat udara lebih banyak.
Banyak orang yang merokok sehabis makan karena justru ingin menjaga berat badan. Mereka menganggap porsi makan yang dikurangi dapat diganti dengan rokok agar perut tetap kenyang.
Memang benar, rokok bisa menekan rasa lapar. Namun, penelitian tahun 2017 mengungkapkan jika rokok juga menyebabkan seseorang jadi lebih senang mengonsumsi makanan yang tinggi lemak seperti makanan cepat saji.
Makanan yang kandungan lemaknya tinggi membuat berat badan naik lebih cepat. Jadi, sebaiknya makanlah dengan porsi cukup alih-alih mengurangi dan menggantinya dengan rokok.
Baca Juga
Agar terhindar dari bahaya merokok setelah makan di atas, sebaiknya Anda melakukan langkah-langkah berikut ini:
Ada saja hal-hal yang memancing Anda untuk merokok sehabis makan, misalnya bungkus rokok di depan mata, atau melihat orang-orang di sekeliling sedang merokok.
Agar tidak terpancing, Anda bisa membuat pengalihan dengan cara melakukan hal-hal lain seperti menonton TV, bermain musik, atau mengobrol dengan teman yang tidak merokok.
Cara ini mungkin tidak langsung berhasil. Namun, lama-kelamaan Anda akan terbiasa jika melakukannya secara konsisten.
Mengonsumsi camilan juga bisa jadi cara yang cukup efektif untuk mencegah Anda merokok sehabis makan berat. Pilihlah camilan seperti buah atau kacang-kacangan yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Alasan mengapa Anda sulit menghilangkan kebiasaan merokok setelah makan yang jelas-jelas bahaya bagi tubuh adalah, Anda terjebak dalam pola pikir bahwa Anda mest merokok.
“Rokok adalah bagian dari hidup saya. Sulit rasanya jika sehari saja tidak merokok”.
Percaya atau tidak, pikiran memengaruhi tindakan. Jadi, katakan pada diri Anda bahwa kebiasaan merokok ini bisa dan harus dihentikan demi tubuh yang sehat.
Awalnya memang terasa sulit, dan ini merupakan hal yang wajar sebagai bagian dari proses mengubah pola pikir. Jika Anda bisa melakukannya secara konsisten, hasilnya pasti akan terasa.
Terakhir, Anda bisa memberikan self-reward apabila berhasil menghindari rokok setelah makan. Misalnya, Anda boleh makan makanan kesukaan atau membeli barang yang diincar.
Dengan cara ini, Anda jadi lebih termotivasi untuk benar-benar menghindari rokok. Pada akhirnya, Anda tidak hanya sekedar enggan merokok sehabis makan, tapi benar-benar lepas dari rokok.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai dampak buruk merokok bagi kesehatan dan cara menghindarinya, Anda bisa chat dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download di App Store dan Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pernahkah Anda mengkhawatirkan kesehatan jantung? Kesehatan jantung memang harus senantiasa diperhatikan. Oleh karena itu, ada baiknya Anda juga mengenali prosedur kateterisasi jantung dan fungsi-fungsinya, sebagai antisipasi. Bisa jadi, Anda atau orang terdekat, akan menjalani prosedur medis ini.
Cara mengecilkan perut buncit pada pria yang efektif adalah dengan menjaga pola makan dan berolahraga teratur.
Obesitas menjadi salah satu penyakit yang sering menghantui anak-anak. Ternyata, tidak hanya obesitas yang bisa "menggentayangi" mereka kalau punya berat badan berlebih.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved