logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Bahaya Makanan Manis untuk Kesehatan, Bisa Meningkatkan Risiko Gangguan Ginjal

open-summary

Bahaya makanan manis untuk kesehatan bukan hanya dapat merusak gigi, tapi jika dikonsumsi berlebihan, bahaya gula bisa meningkatkan gangguan ginjal.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

23 Apr 2021

Efek makan manis berlebihan salah satunya adalah kulit jadi lebih cepat keriput

Bahaya makanan manis salah satunya adalah bisa memicu penuaan dini

Table of Content

  • Bahaya makanan manis untuk kesehatan jika dikonsumsi berlebihan
  • Mana yang lebih baik dikonsumsi, gula cair atau gula biasa?
  • Rekomendasi konsumsi gula harian
  • Pesan dari SehatQ

Efek makan manis secara berlebihan, bukanlah sekedar menambah berat badan atau memicu diabetes. Bahaya lain seperti penuaan dini, kerusakan ginjal dan hati, hingga meningkatnya risiko penyakit jantung juga bisa terjadi kalau Anda tidak membatasi asupan gula dan makanan manis lainnya.

Advertisement

Bahaya gula pasir yang dikonsumsi berlebihan berasal dari fungsinya yang dapat memengaruhi kerja hormon insulin. Kelebihan gula dalam tubuh disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Di mana jika dikonsumsi berlebihan, bahaya gula putih ini dapat menyebabkan diabetes, hipertensi, hingga penyumbatan pembuluh darah.

Baca Juga

  • 9 Makanan untuk Memperbaiki Fungsi Ginjal
  • Kalori Salad Buah, Apakah Masih Menyehatkan?
  • Berbagai Manfaat Buah Kiwi untuk Ibu Hamil yang Baik Bagi Janin

Bahaya makanan manis untuk kesehatan jika dikonsumsi berlebihan

Saat berbuka puasa, segala makanan maupun minuman, terutama yang manis, dapat terlihat menggiurkan. Akibatnya, Anda tidak sadar telah mengonsumsinya secara berlebihan.

Agar bisa lebih menahan diri, ada baiknya Anda mengetahui lebih jauh mengenai efek mengonsumsi makanan manis berlebihan berikut ini.

1. Memicu kenaikan berat badan

Semakin banyak Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi gula, maka kenaikan berat badan yang akan dialami juga semakin banyak. Individu yang mengonsumsi minuman manis berlebihan, umumnya memiliki berat badan berlebih dan lebih berisiko terkena diabetes tipe 2. Akibat terlalu banyak mengonsumsi gula juga dapat membuat Anda cepat lapar. Makanan yang tidak sehat dan tinggi gula biasanya rendah protein, serat, dan lemak sehat. Sehingga, tubuh akan membakar gula dengan cepat sehingga langsung menimbulkan rasa lapar.

2. Membuat kulit berjerawat

Makanan yang kaya akan karbohidrat, termasuk makanan dan minuman manis, sering dikaitkan dengan munculnya jerawat di wajah. Sebab, asupan yang terasa manis dapat memicu kenaikan kadar gula darah dan hormon insulin di tubuh.

Hal ini membuat produksi hormon androgen, produksi minyak di wajah, serta kemungkinan terjadinya peradangan meningkat. Ketiganya memiliki peran dalam terbentuknya jerawat.

3. Memicu penuaan dini

Terlalu banyak mengonsumsi gula juga meningkatkan risiko mengalami penuaan dini. Gula yang Anda konsumsi ,akan menempel pada protein di dalam darah.

Selanjutnya, kedua komponen tersebut dapat membuat suatu molekul yang berbahaya bagi kulit. Molekul inilah yang kemudian dapat memicu terjadinya penuaan dini di kulit.

Hal ini dapat terjadi karena molekul tersebut dapat merusak kolagen, serta elastin yang terdapat di kulit. Padahal, keduanya berguna untuk menjaga kulit agar terlihat tetap kencang dan awet muda.

Dengan rusaknya kedua komponen tersebut, kulit akan terlihat kendur dan keriput.

Baca Juga: Cara Efektif Mencegah Penuaan Dini

4. Meningkatkan risiko sakit jantung

Salah satu bahaya makanan manis yang harus Anda waspadai peningkatan risiko sakit jantung.

Sebab, makanan manis umumnya akan membuat seseorang mengalami obesitas, serta mengalami peningkatan kadar kolesterol dan kadar trigliserida. Ketiga kondisi tersebut merupakan faktor risiko utama dari penyakit jantung.

Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak minuman manis juga kerap dikaitkan dengan aterosklerosis, yaitu gangguan jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah arteri di jantung oleh lemak.

5. Meningkatkan risiko gangguan ginjal

Jika Anda adalah seorang penderita diabetes, mengonsumsi makanan manis untuk buka puasa bisa meningkatkan risiko terjadinya kerusakan ginjal. Jika tidak segera diatasi, kerusakan ginjal yang terjadi dapat berkembang menjadi gagal ginjal.

6. Berpengaruh pada kesehatan seksual

Banyaknya kandungan gula dalam darah dapat menjadi salah satu penyebab impotensi pada pria. Sebab, kadar gula dalam darah dapat memengaruhi sistem sirkulasi yang mengontrol aliran darah.

Saat ereksi, seorang pria memerlukan aliran darah yang lancar. Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat menghalangi proses ini.

7. Memicu timbulnya kerusakan hati

Bahaya makan makanan manis saat buka puasa lainnya yang dapat terjadi adalah, terjadinya penumpukan lemak di hati.

Selain itu, kebiasaan buruk ini juga dapat membuat hati menjadi resisten terhadap hormon insulin, yang berguna untuk mengubah gula di dalam darah menjadi energi. Hal ini membuat Anda lebih berisiko terkena diabetes tipe 2.

8. Memicu kerusakan gigi

Gula adalah makanan kesukaan bakteri penyebab gigi berlubang. Sehingga, saat Anda mengonsumsi makanan manis secara berlebihan, maka sisa-sisanya akan semakin mudah untuk terselip atau menempel di permukaan gigi. Apabila tidak dibersihkan dengan baik, maka lokasi sisa makanan tersebut berada akan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri penyebab gigi berlubang. Selain itu, penderita gigi sensitif juga dapat merasakan gigi ngilu saat makan manis. Oleh sebab itu, Anda perlu memerhatikan asupan gula dari makanan yang dimakan.

9. Merusak mood

Salah satu tanda tubuh kelebihan gula adalah mudah marah dan suasana hati sering berubah-ubah. Studi dalam jurnal Medical Hypotheses yang menemukan bahwa mengonsumsi gula terlalu banyak memicu peradangan, mood buruk, bahkan berisiko menimbulkan gejala depresiKetika mengonsumsi makanan tinggi gula dan kalori, dengan cepat kadar gula dalam tubuh juga meningkat. Namun, saat tubuh memproses kelebihan gula tersebut, maka tubuh akan kehilangan energi secara signifikan sehingga membuat tubuh cepat merasa lesu dan mudah tersinggung. 

10. Meningkatkan darah tinggi

Penyakit akibat terlalu banyak makan manis salah satunya adalah darah tinggi atau hipertensi.  Menurut American Journal of Cardiology, mengonsumsi minuman dengan pemanis tambahan sangat berkaitan dengan tekanan darah tinggi serta risiko terjadinya hipertensi. Ini karena glukosa yang tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah. Akibatnya, kolesterol lebih mudah mengendap di pembuluh darah hingga menyebabkan penyumbatan yang menyebabkan hipertensi.

11. Susah tidur

Makanan yang manis juga dapat membuat pola tidur berantakan. Kadar glikemiks dalam tubuh turut berperan dalam tahapan tidur hingga suasana kamar. Konsumsi gula secara terlalu berlebihan dapat merusak tahapan tersebut, sehingga Anda akan kesulitan untuk tidur.

Mana yang lebih baik dikonsumsi, gula cair atau gula biasa?

Mengonsumsi gula pasir lebih disarankan daripada gula cair. Pasalnya, gula cair yang biasanya ada pada minuman manis tidak memberi sensasi kenyang pada otak, seperti halnya makanan. 

Bandingkan ketika orang mengonsumsi kacang-kacangan dengan kalori 450 dan orang lain mengonsumsi minuman soda dengan kalori yang sama. Orang yang mengonsumsi kacang-kacangan akan merasa lebih kenyang.

Sementara orang yang mengonsumsi minuman bersoda, pada akhirnya ingin makan lebih banyak lagi yang berarti asupan kalori pun bertambah.Dengan demikian, rasa lapar dan keinginan untuk mengonsumsi kalori lebih banyak lagi juga berbeda saat merespons gula cair dan gula pasir. Akibatnya, konsumsi minuman manis yang mengandung gula cair bisa sulit dihentikan.

Bahaya lain gula cair untuk kesehatan antara lain dapat memperburuk kondisi jantung, meningkatkan berat badan, hingga gula darah tidak terkendali.

Jadi, ketimbang mengonsumsi minuman atau makanan manis dengan pemanis buatan yang mengandung gula cair berkonsentrasi tinggi, lebih baik memilih alternatif minuman lain yang bisa dibuat dengan gula lebih sedikit, seperti kopi, teh herbal, teh hijau, hingga air putih.

Rekomendasi konsumsi gula harian

Seseorang dikatakan terlalu banyak mengonsumsi gula apabila asupan gula hariannya telah melebihi 150 kalori atau sekitar 9 sendok teh (36 gram).

Membaca jumlah nutrisi di kemasan makanan maupun minuman yang Anda konsumsi, bisa menjadi cara untuk membatasi konsumsi gula sesuai rekomendasi harian. Jumlah gula di kemasan makanan, umumnya dituliskan dalam satuan gram per penyajian.

Namun, Anda perlu memperhatikan, jika satu kemasan tersebut diperuntukkan untuk satu kali penyajian atau lebih.

Sebagai contoh, jika pada kemasan tertulis kandungan 5 gram gula per penyajian, padahal satu kemasan digunakan untuk 4 kali penyajian, maka Anda dapat mengonsumsi gula hingga 20 gram per kemasan.

Baca juga: Mengenal Inositol, Jenis Gula yang Bermanfaat bagi Tubuh

Pesan dari SehatQ

Karena itu, lebih berhati-hatilah dalam memilih pilihan menu makanan. Konsumsi sayur, buah, serta sumber protein lainnya dan dapatkan gizi yang seimbang, agar kesehatan tubuh tetap terjaga.

Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

makanan sehatmakanan tidak sehatramadantips puasa

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved