Bahaya makan telur mentah adalah terkontaminasi bakteri Salmonella yang membahayakan tubuh. Protein yang ada di telur mentah pun akan sulit terserap dengan baik.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
25 Jul 2022
Lebih baik konsumsi yang matang
Table of Content
Ada banyak menu yang tidak menggunakan telur matang, seperti salad, ramen, sup, hingga resep mayonaise. Kandungan gizinya mirip, hanya saja bahaya makan telur mentah bisa meningkatkan risiko terinfeksi Salmonella.
Advertisement
Namun, bukan berarti Anda tidak bisa mengonsumsi telur mentah sama sekali. Hanya saja, penyerapan protein mungkin lebih rendah. Apabila ingin menghindari risiko terkena infeksi, upayakan mengonsumsi telur yang telah melalui proses pasteurisasi.
Dalam satu buah telur mentah berukuran besar (50 gram), terdapat kandungan nutrisi berupa:
Tak hanya itu, telur mentah juga mengandung 147 mg kolin, jenis nutrisi yang penting untuk fungsi otak dan kesehatan jantung. Untuk antioksidan, ada kandungan lutein dan zeaxanthin yang bisa melindungi mata dari risiko penyakit.
Dengan kandungan tersebut, telur mentah tentunya punya banyak manfaat juga untuk kesehatan. Berikut khasiat yang bisa didapatkan dari telur mentah:
Kolesterol baik dan kolesterol jahat ada di dalam telur mentah. Kolesterol baik ini berfungsi untuk menjaga jantung dan aliran darah dari penumpukkan kolesterol jahat.
Telur mentah merupakan sumber kolin yang cukup banyak. Nutrisi ini bisa membantu meningkatkan kerja otak dan mempertahankan kinerjanya lebih lama.
Anda pun bisa mendapatkan vitamin A dan vitamin B 12 dalam telur. Dua nutrisi ini berperan untuk membantu meningkatkan sistem imun tubuh.
Mengonsumsi telur mentah memberikan Anda energi yang lebih besar untuk melakukan aktivitas. Pasalnya, telur yang belum diolah ini mengandung protein yang sangat kaya. Di samping itu, ada juga kandungan asam amino esensial untuk tubuh
Beberapa risiko yang mungkin muncul ketika mengonsumsi telur yang belum matang adalah:
Telur yang masih mentah atau setengah matang bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri Salmonella. Gejala yang muncul bisa berupa kram perut, diare, mual, demam, hingga sakit kepala. Keluhan ini mungkin muncul 6 jam sejak pertama kali mengonsumsi.
Kabar baiknya, risiko mengalami kontaminasi sangat rendah. Namun, sejak tahun 1970-1990 sumber infeksi Salmonella yang paling umum berasal dari cangkang telur yang terkontaminasi.
Sejak itu, dikembangkan teknologi pasteurisasi telur agar lebih mudah dikonsumsi meskipun masih mentah. Proses pasteurisasi ini membantu mengurangi jumlah bakteri dan mikroorganisme lainnya di makanan.
Bagi yang mencari sumber makanan tinggi protein, telur tentu menjadi salah satu kandidat. Alasannya karena telur mengandung 9 asam amino esensial yang membuatnya disebut sebagai sumber protein komplet. Meski demikian, mengonsumsi telur mentah bisa mengurangi penyerapan protein berkualitas itu.
Sebuah studi membandingkan penyerapan protein dari telur matang dan mentah pada 5 orang. Hasilnya, 90% protein dari telur matang terserap, namun hanya 50% dari telur mentah. Artinya, tubuh lebih mudah mencerna protein dari telur matang.
Telur juga mengandung biotin, jenis vitamin B7 yang larut air. Fungsinya untuk produksi glukosa dan asam lemak, juga penting bagi ibu hamil. Kuning telur mengandung biotin sementara putih telurnya mengandung protein yang disebut avidin.
Sayangnya, putih telur mentah justru mengikat biotin di usus. Akibatnya, penyerapannya menjadi kurang maksimal. Hal ini tidak terjadi pada telur matang karena panas saat proses pemasakan menghancurkan avidin.
Namun, bukan berarti bahaya makan telur mentah akan langsung membuat Anda kekurangan biotin. Perlu telur dalam jumlah sangat banyak – setidaknya 12 butir per hari – dan dalam jangka waktu lama untuk bisa menyebabkan seseorang mengalami defisiensi biotin.
Baca juga: Cara Membedakan Telur Busuk dan Telur Segar
Di Indonesia, risiko terinfeksi bakteri Salmonella cukup tinggi. Terdapat kelompok orang yang lebih rentan mengalaminya, seperti:
Kelompok usia termuda ini lebih rentan terkena infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya belum benar-benar berkembang
Salmonella bisa menyebabkan kram di rahim hingga memicu terjadinya kelahiran prematur hingga kematian bayi dalam kandungan
Orang berusia di atas 65 tahun lebih rentan terkena infeksi dari makanan, bahkan hingga mengancam nyawa. Faktor lain yang juga berperan adalah kekurangan nutrisi dan penurunan fungsi sistem cerna akibat penuaan.
Bagi orang dengan masalah imunitas dan menderita penyakit kronis, mereka lebih rentan terkena infeksi. Contohnya adalah penderita diabetes, HIV, dan kanker.
Kelompok yang rentan di atas sebaiknya menghindari konsumsi telur mentah, termasuk olahannya seperti mayonaise dan es krim.
Baca juga: Beragam Manfaat Telur untuk Kesehatan Rambut
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena infeksi bakteri dari telur mentah, seperti:
Tentunya, cara paling efektif untuk menghindari risikonya adalah dengan memastikan telur benar-benar matang. Pertimbangkan risiko dan manfaatnya sebelum memutuskan mengonsumsi telur matang atau mentah.
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang gejala terkena infeksi bakteri berbahaya seperti Salmonella, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Minyak kalonji lebih populer dikenal di Indonesia dengan nama habbatussauda. Tanaman ini tumbuh di Eropa, Afrika, dan Asia. Sejak dulu, kalonji banyak digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi penyakit mulai dari diabetes hingga radang sendi.
3 Okt 2020
Cara menghilangkan varises bisa dilakukan dengan mudah di rumah, seperti olahraga yang teratur, ubah pola makan, hingga menghindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat.
14 Mei 2019
Manfaat sawi putih ternyata cukup beragam untuk kesehatan. Mulai dari menurunkan berat badan, mengurangi risiko terkena katarak, hingga mencegah risiko kanker.
7 Nov 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved