Terlalu sering bekerja lembur dapat menimbulkan masalah kesehatan fisik dan mental. Kenali bahaya lembur dan berbagai tips untuk meminimalisir efek lembur ini.
11 Nov 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Lembur dapat menyebabkan kelelahan dan gangguan tidur
Table of Content
Segala sesuatu yang berlebihan memiliki efek yang tidak baik, begitu pula dengan kerja yang melewati batas jam yang telah ditentukan alias lembur. Untuk meminimalisir efek buruk lembur, Anda dapat menyiasatinya dengan berbagai cara.
Advertisement
Hitungan lembur setiap kantor atau perusahaan bisa berbeda-beda. Namun, seseorang dikatakan lembur biasanya jika sudah menjalani jam kerja lebih dari waktu normal, yakni 35-40 jam per minggu.
Berbagai alasan mungkin menjadi landasan seseorang menjalani lembur, mulai dari beban kerja yang berat hingga alasan finansial. Bagi Anda yang sering lembur, ada baiknya mengetahui efek samping yang mungkin Anda alami.
Pepatah yang mengatakan orang bisa mati karena terlalu lama bekerja bukanlah isapan jempol. Kasus seperti ini sudah banyak terjadi di Jepang, bahkan negara itu memiliki istilah sendiri untuk hal ini, yakni ‘karoshi’ yang berarti ‘mati karena terlalu banyak bekerja’.
Mengalami kematian memang merupakan efek paling ekstrem yang bisa dialami oleh seseorang yang bekerja melewati batas jam kerja normal. Namun, Anda juga dapat merasakan dampak negatif dari bekerja lembur ini, misalnya:
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Inggris, orang yang bekerja lebih dari 55 jam per minggu berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke dibanding mereka yang bekerja dalam waktu normal. Hal ini juga banyak ditemui pada kasus di Jepang, di mana karoshi paling banyak disebabkan oleh dua penyakit ini.
Peluang pekerja lembur menderita serangan jantung makin tinggi ketika pekerja berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Sedangkan stroke dapat menimpa siapa saja yang gemar lembur, tidak peduli status sosial-ekonominya.
Mengapa kerja lembur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung? Para ilmuwan juga belum menemukan jawaban pastinya.
Hanya saja, pekerja lembur cenderung mengalami ketidakseimbangan hormonal, terutama pada hormon yang berhubungan dengan stres, seperti kortisol dan epinefrin. Meningkatkan level kedua hormon ini dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit kardiovaskular.
Penyakit metabolik merupakan turunan dari penyakit yang berhubungan dengan abnormalitas jantung seperti diutarakan sebelumnya. Penyakit yang termasuk kategori ini, yaitu tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi (trigliserida tinggi dan kolesterol baik rendah), gula darah tinggi, dan obesitas.
Banyaknya jam bekerja ternyata tidak berbanding lurus dengan produktivitas pekerjaan yang Anda hasilkan. Riset menunjukkan orang yang bekerja 70 jam per minggu menyelesaikan jumlah pekerjaan yang cenderung sama dengan orang yang bekerja hanya 56 jam per minggu. Hal ini dikarenakan tubuh manusia memang tidak dirancang untuk selalu on setiap saat.
Semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk bekerja lembur, semakin sedikit waktu istirahat yang Anda miliki. Kualitas tidur Anda pun ikut terganggu yang mengakibatkan bukan hanya Anda rentan mengalami kelelahan, namun juga meningkatkan risiko Anda terkena penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Sakit leher dan punggung bukan hanya pertanda Anda mengalami pegal-pegal, namun juga stres. Pada wanita yang sering lembur, rasa sakit biasanya terjadi di area leher, sedangkan pada pria di punggung bagian bawah.
Selain mengakibatkan berbagai masalah kesehatan fisik, kesehatan mental Anda juga dapat terganggu akibat sering lembur. Ketika mental terganggu, Anda akan sering murung dan merasa depresi.
Sering lembur juga dapat menimbulkan friksi dalam hubungan Anda dengan orang lain. Anda mungkin masih bisa menyempatkan diri nongkrong dengan pasangan atau teman-teman, tapi rasa stres, lelah, bahkan depresi bisa mengganggu kualitas pertemuan itu.
Baca Juga
Lembur memang cenderung tidak baik untuk kesehatan fisik dan mental. Namun, terkadang lembur merupakan pilihan yang mau-tidak mau harus Anda jalani. Berikut beberapa tips agar kesehatan Anda tetap terjaga meski sering lembur:
Jika Anda memiliki penyakit tertentu, misalnya tekanan darah tinggi, diabetes, maupun kolesterol, pastikan masalah kesehatan tersebut berada dalam kondisi normal saat Anda lembur. Jangan memaksakan mengambil jam kerja ekstra jika kondisi Anda tidak memungkinkan.
Sebaliknya, jika Anda adalah bos yang memiliki karyawan, ciptakan suasana kerja yang nyaman, sekalipun karyawan Anda harus lembur. Lingkungan kerja yang sehat bukan hanya akan membuat karyawan betah, tapi juga berpotensi meningkatkan produktivitas kantor secara keseluruhan.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Toxic productivity merupakan kebiasaan bekerja yang berlebihan untuk tujuan yang kadang tidak realistis. Kebiasaan ini tentu bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental seseorang.
Ada banyak cara menghilangkan rasa ngantuk di siang hari. Tidak hanya dengan minum kopi, ada belasan cara lainnya juga efektif untuk membuat Anda kembali segar.
Penyebab kedutan lengan kiri biasanya tidak serius, tapi bisa juga perlu penanganan medis. Apa saja obat untuk menangani kedutan ini?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved