Apabila terinfeksi bakteri atau parasit, kotoran kucing bisa berbahaya juga menyebabkan penyakit pada manusia. Apa saja penyakitnya?
19 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Kotoran kucing yang terinfeksi berbahaya untuk kesehatan
Table of Content
Baik kucing liar atau peliharaan adalah hewan yang menggemaskan. Namun, Anda juga perlu berhati-hati karena kotoran kucing bisa terinfeksi kuman berbahaya bagi kesehatan, khususnya untuk ibu hamil. Apa saja kemungkinan bahaya kotoran kucing? Simak lengkapnya di sini.
Advertisement
CDC menjelaskan, manfaat hewan peliharaan, seperti kucing, dapat berguna bagi kesehatan. Seperti memberikan dukungan emosional, meningkatkan suasana hati, dan berkontribusi pada moral pemiliknya.
Sebagai hewan kesayangan, sudah sewajarnya jika Anda merawatnya, memberinya makan, mengajak bermain, hingga membersihkan kotorannya yang ada di litter box setiap hari.
Di sinilah Anda perlu berhati-hati, karena ada kemungkinan kotoran kucing bisa terkontaminasi kuman atau parasit dan menularkan penyakit tertentu. Penularan penyakit bisa saja terjadi, apabila Anda tidak menjaga kebersihan diri setelah membersihkan kotorannya di litter box.
Berikut adalah risiko bahaya penyakit yang dapat ditularkan melalui kotoran kucing yang terinfeksi bakteri:
Campylobacteriosis adalah penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri Campylobacter. Biasanya, ditemukan pada hewan, termasuk kotoran kucing.
Umumnya, penularannya pada manusia ketika Anda bersentuhan dengan kotoran yang terinfeksi, atau mengonsumsi makanan serta minuman yang terkontaminasi bakteri.
Bakteri juga bisa menyebar ketika Anda tidak mencuci tangan setelah menyentuh kucing, memberi makanan, atau membersihkan kotoran atau tempat tidurnya.
Terkadang, bakteri juga bisa menginfeksi melalui luka terbuka dan menyebabkan infeksi kulit.
Gejala yang mungkin muncul, seperti diare, BAB berdarah, demam, dan kram perut.
Diare dapat disertai dengan mual dan juga muntah. Gejala biasanya mulai dalam 2-5 hari setelah infeksi, dan mungkin berlangsung sekitar 1 minggu.
Ada pula jenis bakteri lainnya yang bisa menyebabkan diare, jika terinfeksi melalui kotoran kucing. Seperti parasit Cryptosporidium, Giardia, dan bakteri Salmonella.
Anda perlu berhati-hati jika kucing peliharaan atau liar sering bermain di halaman. Terlebih, jika mereka membuang kotorannya di taman.
Apabila Anda sering berjalan di taman tanpa alas kaki, Anda berisiko terinfeksi cacing tambang dari kotoran kucing. Ini adalah cacing kecil yang dapat menyebar melalui kontak dengan tanah atau pasir kotoran kucing.
Kucing dapat terinfeksi dari kolostrum atau ASI induknya ataupun akibat parasit yang tidak sengaja termakan.
Jika manusia sampai terinfeksi, sebagian besar tidak menunjukkan gejala. Namun, ada juga yang mengalami gejala sakit perut, diare, berat badan menurun, reaksi gatal, atau muncul garis merah berlekuk pada kulit, serta anemia.
Cacing tambang yang berasal dari hewan seperti kotoran kucing, tidak bertahan hidup. Biasanya, gejala akan hilang dalam 4-6 minggu tanpa perawatan medis.
Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang bisa menginfeksi manusia melalui kotoran kucing.
Kucing dapat terinfeksi apabila mereka memakan tikus, burung, atau hewan kecil yang juga terinfeksi.
Biasanya toksoplasmosis tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan kondisi serius pada beberapa orang, khususnya bagi ibu hamil. Ibu hamil yang terinfeksi parasit toksoplasmosis berisiko lebih besar mengalami cacat janin.
Kebanyakan orang tidak menyadari sedang mengalami toksoplasmosis karena tanpa gejala. Namun, ada pula yang mengalami gejala seperti flu, yaitu:
Baca Juga
Saat hamil, hindari membersihkan kotoran kucing peliharaan untuk mencegah toksoplasmosis.
Seperti penjelasan sebelumnya, ini adalah infeksi parasit bisa menular melalui kotoran kucing. Jika pertama kali mengalami toksoplasmosis saat hamil, kemungkinan Anda bisa sakit dan menularkannya pada bayi dalam kandungan.
Ibu hamil lebih mungkin menularkan infeksi pada trimester tiga kehamilan. Namun, risiko lebih serius dan besar pada awal kehamilan.
Berikut bahaya komplikasi kehamilan yang bisa terjadi akibat membersihkan kotoran kucing yang terinfeksi toksoplasmosis:
Masih berhubungan dengan bahaya infeksi toksoplasmosis pada kotoran kucing, ada penelitian yang mengungkap bagaimana toksoplasmosis dapat memengaruhi perilaku dan kesehatan mental manusia.
Penelitian menunjukkan bahwa gangguan mental seperti skizofrenia, depresi, dan kecemasan lebih sering terjadi pada orang dengan penderita toksoplasmosis.
Lalu, ada pula dugaan kalau toksoplasmosis dapat memengaruhi suasana hati dan agresivitas seseorang. Caranya, parasit menginfeksi area otak yang mengontrol emosi atau mengubah zat kimia pada otak.
Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai bahaya kotoran kucing yang satu ini.
Toksokariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit, yaitu cacing gelang. Larva cacing biasanya ditemukan pada usus anjing atau kucing.
Saat kucing mengeluarkan telur cacing melalui kotorannya, maka pasir atau tanah bisa terkontaminasi. Toksokariasis adalah kondisi yang jarang terjadi, tetapi cukup serius.
Kebanyakan orang tidak mengalami gejala apa pun, tetapi kasus yang parah bisa menyebabkan gejala pneumonia hingga kehilangan penglihatan.
Ini terjadi karena cacing bisa berjalan ke area mata, sehingga juga bisa menyebabkan radang mata atau kerusakan pada retina.
Cacing gelang yang berasal dari kotoran kucing, apabila terkontaminasi pada tubuh manusia juga bisa berjalan ke berbagai organ tubuh, seperti paru-paru atau sistem saraf pusat.
Hal ini pula yang menyebabkan Anda demam, kelelahan, batuk, mengi, atau sakit perut.
Baca Juga
Walaupun ada risiko kesehatan atau bahaya dari kotoran kucing yang terinfeksi bakteri, bukan berarti Anda membuang kucing kesayangan begitu saja.
Cara terbaik adalah dengan melindungi diri dengan mencuci tangan menggunakan sabun sehabis memegang atau memberi makan kucing.
Berikut ini adalah beberapa tips membersihkan kotoran kucing untuk meminimalisir risiko bahaya kotoran kucing:
Tak perlu khawatir berlebihan, sehingga Anda jadi ragu untuk membelai kucing. Sebagian besar penyakit, tidak menular hanya karena membelainya.
Namun, Anda perlu lebih menjaga kebersihan area rumah dari kotoran kucing.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bahaya kotoran kucing? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kini, Anda tidak perlu datang ke Dukcapil untuk membuat Kartu Keluarga. Sebab, ada cara membuat Kartu Keluarga online, seperti lewat situs Kemdagri hingga Disdukcapil.
Hampir setiap orang pernah dan bisa melakukan kesalahan. Sayangnya, tidak semua orang berani mengakui kesalahan. Padahal, mengakui hal ini dapat memberi ruang untuk pembelajaran. Cara paling efektif saat menghadapi kesalahan adalah dengan mengakui dan meminta maaf.
Karbohidrat kompleks adalah jenis karbohidrat yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Hal tersebut dapat membantu menjaga kadar gula darah dan membuat Anda merasa lebih kenyang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved