Saat mengalami gigi berlubang, beberapa orang mungkin lebih memilih mendiamkannya karena rasa sakit yang muncul tidak sampai mengganggu aktivitas. Padahal, ada bahaya kesehatan akibat gigi berlubang jika dibiarkan tanpa diobati. Munculnya infeksi sampai ke masalah otak dapat terjadi akibat gigi bolong.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
7 Apr 2021
Akibat gigi berlubang bisa menyebabkan rasa sakit yang berkepanjangan
Table of Content
Banyak yang menganggap bahwa permasalahan gigi berlubang alias bolong mungkin bukanlah masalah kesehatan yang besar. Padahal, ada akibat gigi berlubang yang perlu diwaspadai jika tak kunjung melakukan perawatan. Tak hanya sakit gigi berkepanjangan, kondisi kesehatan secara menyeluruh juga bisa terpengaruh tanpa Anda sadari.
Advertisement
Penyebab gigi berlubang adalah bakteri yang tumbuh subur akibat kurang menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Meski umumnya menyakitkan, Anda juga bisa merasa baik-baik saja sekalipun lubang yang ditinggalkan cukup besar. Membiarkannya tanpa diobati akan mendatangkan bahaya kesehatan akibat gigi berlubang lainnya.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, berikut ini adalah bahaya gigi bolong bagi kesehatan yang perlu Anda waspadai:
Sakit gigi menjadi salah satu akibat gigi berlubang paling umum. Bagian dalam gigi, yang disebut dengan pulpa, merupakan jaringan yang tersusun atas banyak saraf.
Ketika gigi berlubang, bakteri akan lebih mudah masuk dan menyerang saraf-saraf tersebut. Inilah yang akhirnya membuat gigi Anda terasa sakit.
Rasa sakit yang dirasakan bisa bervariasi tergantung dari kondisi gigi yang berlubang. Anda mungkin tidak merasakan sakit jika lubang masih halus, atau bisa juga merasakan nyeri hebat hingga mengganggu aktivitas.
Pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi sakit gigi secara alami dengan berkumur air garam atau minum obat pereda nyeri. Setelahnya, Anda perlu segera mengunjungi dokter gigi untuk menyembuhkannya secara tuntas.
Abses, alias kumpulan nanah, dapat muncul pada gusi, gigi, atau jaringan sekitar gigi yang bermasalah. Munculnya nanah pada gigi dan gusi umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri.
Abses pada gigi biasanya terletak di bawah akar akibat gigi berlubang yang dibiarkan tanpa perawatan, cedera, atau pasca-perawatan gigi.
Abses adalah salah satu bahaya gigi berlubang yang sebaiknya segera diobati. Membiarkannya dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi, yang dapat mengancam nyawa, seperti sepsis.
Beberapa gejala abses gigi yang mungkin muncul, antara lain demam, bengkak pada area gigi yang bermasalah, gigi sensitif saat menggigit, atau lidah terasa asin saat abses pecah dan mengeluarkan nanah.
Polip gigi adalah benjolan massa yang muncul dan menutupi bagian gigi yang berlubang. Kondisi ini menyebabkan gigi yang bolong tampak ditumbuhi daging berlebih.
Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan polip pulpa. Pulpa sendiri adalah bagian tengah gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah. Polip pulpa biasanya terjadi akibat gigi berlubang yang dibiarkan dan tidak diobati.
Bakteri yang masuk ke dalam lubang gigi akhirnya terus menyebabkan peradangan dalam jangka waktu lama (kronis). Biasanya seseorang lebih rentan mengalami polip jika lubang yang ditinggalkan pada gigi cukup besar.
Gigi berlubang juga bisa mengakibatkan penyakit gusi. Hal ini karena bakteri yang menginfeksi turut menyerang jaringan gusi di sekitar gigi yang bolong.
Sebagaimana dilansir dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, CDC, awalnya gusi Anda akan meradang dan kemerahan. Kondisi ini disebut dengan gingivitis.
Saat tak ditangani dan menjadi lebih serius, Anda berisiko mengalami yang disebut dengan periodontitis.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gigi berlubang yang tak diobati bisa menyebabkan komplikasi berupa penyakit gusi. Situs American Academy of Periodontology menyebutkan bahwa beberapa studi menyatakan, mungkin ada hubungan antara penyakit gusi dengan jantung.
Para peneliti menyebut bahwa penyakit gusi berisiko meningkatkan penyakit jantung, khususnya endokarditis. Endokarditis adalah infeksi yang terjadi pada lapisan dalam jantung (endokardium).
Infeksi endokardium ini mungkin terjadi akibat peradangan pada gusi. Tak hanya itu, penyakit gusi juga disebut berisiko meningkatkan perburukan gejala pada kondisi jantung yang dimiliki.
Itu sebabnya, seseorang yang sudah memiliki faktor risiko untuk endokarditis akan diberikan antibiotik sebelum perawatan gigi dan gusi.
Ketika mengalami gigi berlubang yang terasa sakit, Anda mungkin akan lebih kesulitan untuk mengunyah bahkan menelan. Hal ini menyebabkan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh menjadi berkurang dan berujung pada menurunnya berat badan.
Gigi berlubang yang tidak diobati berpotensi menyebabkan munculnya abses gigi. Kumpulan nanah yang tak dikeluarkan ini berisiko “mencari jalan” lain, ke area sekitar gigi, seperti leher dan kepala.
Lisa Thompson, seorang dokter gigi spesialis geriatri sekaligus dosen dari Fakultas Kedokteran Gigi Harvard menyebutkan, “Infeksi dapat menyebar dan menyerang ke bagian yang paling lemah, seperti otak salah satunya.”
Meski demikian, Anda tidak perlu langsung panik, sebab bahaya gigi bolong yang satu ini sangat jarang terjadi. Namun, penting untuk tetap segera mengobati gigi berlubang.
Baca Juga
Gigi berlubang yang tak diobati dapat menyebabkan infeksi. Beberapa tanda lubang pada gigi telah menyebabkan infeksi, antara lain:
Cara terbaik untuk mencegah bahaya gigi berlubang tentu dengan segera mengunjungi dokter gigi untuk mendapatkan perawatan.
Beberapa cara mengatasi gigi berlubang yang mungkin dilakukan, antara lain:
Akibat gigi berlubang bisa menjalar ke bagian tubuh Anda yang lain tanpa Anda sadari. Itu sebabnya, segeralah ke dokter gigi untuk mengobati masalah gigi bolong.
Pastikan Anda juga menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta mengunjungi dokter gigi enam bulan sekali.
Anda juga bisa berkonsultasi online dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Rena Widyawinata
Referensi
Artikel Terkait
Gigi patah bisa disebabkan oleh benturan keras akibat olahraga, kecelakaan, hingga tidak sengaja menggigit sesuatu yang keras. Untuk menanganinya, dokter dapat melakukan beberapa perawatan seperti penambalan, pembuatan crown gigi, hingga veneer.
22 Apr 2021
Gigi sensitif terjadi ketika mengonsumsi mimunan panas atau dingin, asam ataupun manis. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan pada enamel gigi Anda. Penggunaan pasta gigi untuk gigi sensitif menjadi solusi untuk mengatasi nyeri yang terjadi. Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride dan kalium nitrat karena keduanya dapat meredakan gigi sensitif. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan bahan alami seperti soda kue untuk mengatasi gigi sensitif.
7 Mei 2019
Perawatan saluran akar gigi penting untuk menjaga agar infeksi tidak menyebar lebih parah. Jika jaringan saraf gigi mengalami kerusakan dan menumpuk bakteri, maka gigi akan rusak dan menyebabkan berbagai penyakit serius.
20 Nov 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved