Tidak banyak orang yang tahu bahaya kerokan. Padahal, di balik manfaatnya, bahaya terapi yang satu ini juga perlu diwaspadai. Bukan angin duduk, bahaya kerokan beragam mulai dari menyebabkan memar hingga meningkatkan risiko penularan penyakit.
11 Feb 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Bahaya kerokan salah satunya membuat kulit menjadi memar dan bengkak
Di Indonesia, kerokan dan teh hangat menjadi solusi untuk menyembuhkan penyakit. Masuk angin, pegal-pegal, hingga flu dianggap bisa sembuh dengan sebutir koin dan olesan minyak angin. Selain bermanfaat, bahaya kerokan juga nyata adanya.
Advertisement
Bahaya kerokan yang selama ini cukup terdengar adalah angin duduk atau yang dalam bahasa medis, disebut sebagai angina pectoris. Namun hingga saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan secara pasti.
Maka dari itu, kerokan sebagai penyebab angin duduk sebenarnya hanyalah mitos. Meski begitu, bukan berarti Anda bisa menganggap enteng bahaya kerokan lainnya.
Berikut penjelasan lengkap seputar kerokan, mulai dari bahaya hingga manfaatnya.
Kerokan adalah metode pengobatan tradisional yang cukup sering dilakukan oleh masyarakat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Mengutip dari Cleveland Clinic, secara umum metode pengobatan alternatif ini sebenarnya aman untuk dilakukan. Teknik kerokan juga bisa membantu meningkatkan sirkulasi dan mempercepat penyembuhan.
Namun, ada beberapa bahaya kerokan yang bisa saja muncul sebagai efek samping sehingga sulit mencegahnya, seperti berikut ini.
Proses kerokan membuat pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit (pembuluh darah kapiler) menjadi pecah. Untuk itu, kulit terlihat memar dan merah setelah terapi selesai dilakukan.
Pada beberapa orang, pembengkakan juga bisa muncul di area kulit yang dikerok. Umumnya, memar dan pembengkakan yang terjadi akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari atau minggu.
Kerokan tidak seharusnya menyebabkan perdarahan. Namun, bisa saja terjadi jika tekanan saat proses terapi pada kulit dilakukan secara berlebihan.
Maka dari itu, pecahnya pembuluh darah kapiler akibat bahaya kerokan tidak hanya akan menghasilkan memar, tetapi juga perdarahan minor.
Keluarnya darah dari permukaan kulit, juga membuka kesempatan terjadinya salah satu bahaya kerokan. Yaitu, infeksi kulit yang bisa menular melalui darah.
Risiko penularan penyakit melalui kerokan juga akan meningkat apabila koin atau alat lain yang digunakan untuk terapi ini tidak steril. Begitu juga jika alat digunakan lebih dari satu orang.
Ada orang yang bisa menahan sakitnya dikerok, ada yang tidak. Apabila Anda termasuk yang tidak bisa menahan rasa sakit, sebaiknya jangan terlalu memaksakan untuk menjalani terapi ini.
Tidak semua orang cocok atau kuat untuk dikerok karena terapi ini berhubungan dengan pecahnya pembuluh darah kapiler.
Bagi Anda yang mempunyai kondisi berikut ini, sebaiknya menghindari kerokan karena mungkin bisa berbahaya, seperti:
Mempunyai riwayat gangguan medis yang menyerang kulit atau pembuluh vena.
Baca Juga
Kerokan dinilai dapat membantu melancarkan aliran darah serta proses mengalirkan oksigen dalam darah ke pembuluh ke jaringan yang dituju.
Tak hanya itu saja, kerokan juga disebut dapat membantu meningkatkan metabolisme energi di tubuh.
Pengujian berbagai manfaat kerokan di atas, dilakukan melalui sebuah penelitian skala kecil yang menggali dampak kerokan pada 23 orang partisipan.
Manfaat kerokan yang satu ini cukup dikenal secara tradisional dan sekarang diperkuat dengan salah satu penelitian. Penelitian ini dilakukan pada 48 responden yang merasakan sakit leher kronis.
Dari total jumlah partisipan, peneliti membagi mereka menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mendapat perawatan dengan kerokan. Sementara itu, kelompok lainnya diobati dengan koyo.
Setelah satu minggu, para peneliti mencatat hasil perawatan masing-masing kelompok. Hasilnya, kelompok pertama melaporkan berkurangnya rasa sakit dibandingkan dengan kelompok kedua.
Terapi kerokan juga dipercaya dapat meredakan sakit kepala jenis migrain. Kesimpulan tersebut berasaldari sebuah penelitian yang dilakukan pada seorang lansia yang menderita migrain.
Setelah kerokan secara teratur selama 14 hari, lansia tersebut merasa bahwa migrainnya berkurang.
Namun, jumlah responden di penelitian ini terlalu sedikit, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk bisa memastikan konsistensi hasil tersebut.
Terapi yang satu ini juga dianggap dapat meredakan gejala perimenopause seperti hot flashes, insomnia, menstruasi tidak teratur, kelelahan, dan sakit kepala.
Baca Juga
Untuk menghindari bahaya kerokan, Anda bisa melakukan cara kerokan yang aman, seperti:
Baca Juga
Jika Anda ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai manfaat serta bahaya kerokan, sebaiknya konsultasikan melalui chat dokter anak di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Agar lebih mudah, download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat daun kemangi untuk kesehatan cukup beragam. Mulai dari mengurangi pembengkakan hingga berpotensi mencegah kanker. Bagaimana nutrisi yang terkandung di dalamnya?
Selain manfaatnya yang dikenal baik sebagai booster ASI, ternyata fenugreek juga memiliki banyak khasiat lainnya untuk kesehatan. Apa saja manfaat fenugreek lainnya?
Menikmati salad sayur bisa jadi semakin lezat jika dressing atau sausnya sesuai dengan selera. Salah satu yang paling populer adalah saus Thousand Island dengan rasanya yang khas. Ketahui cara membuatnya di sini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved