logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

9 Bahaya Kafein Jika Dikonsumsi Berlebihan

open-summary

Bahaya kafein jika dikonsumsi berlebihan tidak baik untuk kesehatan, karena bisa meningkatkan detak jantung hingga darah tinggi. Umumnya, batas konsumsi kafein untuk orang dewasa adalah 400 mg per hari atau setara dengan 2-4 cangkir kopi.


close-summary

6 Agt 2020

| Fadli Adzani

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Bahaya kafein jika dikonsumsi berlebihan sangatlah merugikan.

Bahaya kafein untuk kesehatan harus sangat diwaspadai.

Table of Content

  • Bahaya kafein jika dikonsumsi berlebihan
  • Cara mengatasi bahaya kelebihan kafein
  • Catatan dari SehatQ

Jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat, kafein dapat menguntungkan. Namun, tahukah Anda kalau bahaya kafein terhadap kesehatan akan muncul jika dikonsumsi berlebihan?

Advertisement

Kafein adalah stimulan alami yang dapat ditemukan dalam kopi, teh, ataupun tanaman kakao. Kafein mampu merangsang otak dan sistem saraf pusat, untuk membantu Anda tetap waspada dan terhindar dari rasa lelah.
Saat kadar kafein di dalam tubuh "membludak", akan ada banyak kerugian yang dapat dirasakan.

Bahaya kafein jika dikonsumsi berlebihan

Setelah masuk ke dalam tubuh, kafein akan langsung diserap dari usus ke dalam aliran darah. Dari sana, kafein akan bergerak ke organ hati dan dipecah menjadi senyawa yang mampu mempengaruhi fungsi berbagai organ dalam tubuh kita.

Jika dikonsumsi dengan dosis yang sewajarnya, kafein dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kewaspadaan, menjaga fungsi otak, memperkuat tubuh untuk olahraga, hingga mencegah kepikunan.

Namun, kelebihan kafein akan menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan, seperti: 

1. Gangguan kesehatan mental

Mengonsumsi 1.000 miligram kafein dari kopi ataupun teh dalam sehari dapat mengganggu kesehatan mental. Dalam sebuah penelitian, jika dikonsumsi lebih dari 1.000 miligram sehari, kafein dapat menyebabkan munculnya rasa gugup dan kegelisahan.

Riset lain yang diikuti 25 pria dewasa sehat memperlihatkan bahaya kafein dapat meningkatkan kadar stres dua kali lipat, jika dikonsumsi sebanyak 300 miligram.

Jika Anda sudah merasa gugup, gelisah, atau bahkan cemas setelah minum kopi, cobalah ingat-ingat lagi jumlah kopi yang sudah Anda minum. Bisa jadi, Anda mengonsumsi kopi secara berlebihan.

2. Insomnia alias susah tidur

Terdapat sebuah penelitian yang menginvestigasi bahaya kafein terhadap jam tidur. Dalam riset ini, para peneliti meminta partisipan untuk minum 400 miligram kafein dalam bentuk kopi, sekitar 6 jam sebelum tidur, tiga jam sebelum tidur, dan juga sesaat sebelum tidur.

Para partisipan yang terbagi dalam 3 kelompok itu pun merasakan insomnia atau susah tidur. Waktu yang dibutuhkan untuk bisa tidur pun meningkat secara signifikan.

Hasil penelitian ini mengingatkan kita untuk selalu memperhatikan porsi dan waktu konsumsi kafein ke dalam tubuh.

3. Masalah pencernaan

Kafein dapat merangsang pergerakan usus dengan meningkatkan peristaltik (gerakan kontraksi yang memindahkan makanan melalui sistem pencernaan). Tidak heran jika kafein dikonsumsi terlalu banyak, masalah pencernaan seperti diare akan datang.

Beberapa riset juga membuktikan, jika dikonsumsi berlebihan, kafein dapat memperparah gejala gastroesophageal reflux disease (GERD).

Dalam sebuah penelitian berskala kecil, para partisipan dengan kondisi sehat diminta untuk mengonsumsi minuman berkafein. Setelah itu, mereka mengalami reaksi otot yang membuat isi lambung naik ke tenggorokan.

4. Kerusakan otot

Teh
Teh juga mengandung kafein

Tahukah Anda kalau mengonsumsi kafein berlebihan dapat menyebabkan rhabdomiolisis (kerusakan otot)? Kondisi ini membuat serat otot yang rusak masuk ke dalam aliran darah dan dapat menyebabkan gagal ginjal.

Meskipun jarang terjadi, kerusakan otot rhabdomiolisis juga bisa disebabkan oleh mengonsumsi kafein secara berlebihan.

Dalam satu kasus, seorang wanita yang meminum 1 liter kopi dengan kandungan 565 miligram kafein, mengalami mual-mual, muntah, dan warna urinenya berubah menjadi gelap.

Untuk mengurangi risiko rhabdomiolisis, ada baiknya Anda tidak mengonsumsi kafein dengan membatasi asupan kafein hingga 250 mg per hari. Terutama jika Anda tidak terbiasa minum kopi.

5. Ketergantungan

Meskipun tidak memiliki efek ketergantungan yang sama dengan obat-obatan terlarang (kokain atau amfetamin), tapi kafein tetap bisa membuat seseorang “kecanduan”, seakan tak bisa hidup tanpanya.

Berbagai penelitian membuktikan, orang-orang yang sering mengonsumsi kafein berlebihan akan mengalami gejala merugikan saat sedang menjalani tes.

Dalam riset lainnya, sekitar 213 partisipan yang sering mengonsumsi kafein, diminta untuk tidak mengonsumsinya selama 16 jam. Kemudian, mereka harus mengisi kuisioner yang sudah disediakan. Hasilnya, orang-orang yang sering mengonsumsi kafein mengalami peningkatkan sakit kepala, kelelahan, dan rasa kecanduan.

6. Tekanan darah tinggi

Perlu diakui, secara umum kafein tidak meningkatkan risiko penyakit jantung ataupun stroke. Namun, beberapa riset membuktikan kalau bahaya kafein dapat menyebabkan tekanan darah tinggi karena menimbulkan efek stimulan pada sistem saraf.

Kabar baiknya, bahaya kafein terhadap tekanan darah ini bersifat sementara dan hanya orang-orang yang tak biasa mengonsumsi kafein lah yang berisiko mengalaminya.

Namun perlu diingat juga, ada penelitian lain yang membuktikan bahwa mengonsumsi kafein berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah selama berolahraga. Hal ini dapat dirasakan oleh mereka yang sehat maupun penderita tekanan darah tinggi.

7. Detak jantung cepat

Kopi
Bahaya kafein jika dikonsumsi berlebihan

Pernah merasa jantung berdetak cepat saat mengonsumsi kopi berlebihan? Ya, efek stimulan yang dimiliki kafein memang bisa membuat jantung Anda berdetak lebih cepat.

Bahkan, mengonsumsi kafein kadar tinggi dalam bentuk minuman berenergi berlebihan dapat menyebabkan fibrilasi atrium (berubahnya detak dan irama jantung) pada anak muda.

Namun, bahaya kelebihan kafein ini belum tentu dirasakan setiap orang, bahkan oleh penderita penyakit jantung sekalipun.

Contohnya, sebuah riset yang diikuti 51 pasien gagal jantung saja tidak menunjukkan adanya peningkatan detak jantung setelah mengonsumsi 100 miligram kafein per jam selama lima jam.

Walaupun hasil penelitiannya masih simpang siur, Anda tetap disarankan untuk tidak mengonsumsi kafein berlebihan, untuk mencegah adanya peningkatan detak jantung yang tak normal.

8. Kelelahan

Minuman berkafein dikenal bisa meningkatkan energi. Namun ternyata, rasa lelah dapat muncuk jika kafein dikonsumsi secara berlebih.

Sebuah riset membuktikan, minuman berenergi yang mengandung kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dan suasana hati para partisipan selama beberapa jam. Namun, keesokan harinya mereka merasa lebih lelah dari biasanya.

9. Mudah merasa ingin buang air kecil

Efek stimulan pada kandung kemih yang dimiliki kafein, ternyata bisa membuat Anda sering merasa ingin buang air kecil. Dalam sebuah riset, partisipan muda dan lanjut usia (dengan kandung kemih aktif) yang mengonsumsi 4,5 miligram kafein per kilogram berat badannya, mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil yang signifikan.

Tidak hanya itu, sebuah penelitian juga membuktikan, mengonsumsi 450 miligram kafein per hari dapat meningkatkan risiko inkontinensia (ketidakmampuan menahan air kencing). Penelitian ini diikuti oleh 65 ribu wanita dengan kandung kemih yang sehat.

Baca Juga

  • Mengenal Roseola Infantum yang Rentan Menyerang Balita
  • Alergi Kafein, Seperti Apa Gejala yang Mungkin Terjadi?
  • Mengenal Akrilamida dalam Makanan, Benarkah Picu Risiko Kanker?

Cara mengatasi bahaya kelebihan kafein

Jika Anda terbiasa mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi, cobalah beberapa cara berikut untuk mengurangi konsumsi kafein harian:

  • Batasi jumlah kafein setiap harinya. Umumnya, batas konsumsi kafein untuk orang dewasa adalah 400 mg per hari atau setara dengan 2-4 cangkir kopi atau 4-8 cangkir teh dan coklat setiap harinya.
  • Kurangi asupan kafein harian secara perlahan. Misalnya terbiasa mengonsumsi 5 cangkir kopi sehari, Anda bisa menguranginya menjadi 2 cangkir kopi saja.
  • Ganti asupan kafein dengan makanan atau minumam nonkafein, seperti susu, air putih, hingga infused water.
  • Batasi waktu konsumsi kafein setidaknya 6-7 jam sebelum tidur.

Saat mengonsumsi kafein, pastikan Anda tidur dengan cukup. Tetap rutin berolahraga untuk meningkatkan energi dan pastikan juga tidak kekurangan istirahat.

Catatan dari SehatQ

Bahaya kafein di atas sebenarnya dapat dicegah, jika Anda tidak berlebihan dalam mengonsumsinya. Ingatlah, apapun yang baik, jika dikonsumsi secara berlebih, dapat menimbulkan efek merugikan bagi kesehatan.

Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter seputar manfaat dan bahaya kafein, Anda bisa  chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

penyakitminuman tidak sehatkopiteh

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved