Hipotermia pada bayi adalah kondisi serius yang tidak boleh diabaikan orangtua. Kenali gejalanya mulai dari penurunan suhu tubuh ekstrim hingga penanganan yang tepat di sini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
8 Mei 2019
hipotermia pada bayi ditandai dengan suara tangis bayi yang terdengar lemah
Table of Content
Hipotermia pada bayi adalah kondisi serius yang harus diwapadai para orangtua. Pasalnya, kondisi ini bisa merupakan gejala dari penyakit tertentu seperti radang selaput otak, radang paru hingga hipoglikemi.
Advertisement
Selain merupakan tanda penyakit serius, hipotermia berat pada bayi juga bisa menyebabkan kematian. Untuk itu, para orangtua harus mengetahui gejala hipotermia sejak dini agar dapat segera memberikan pertolongan pertama pada si Kecil.
Hipotermia pada bayi adalah kondisi serius yang menyebabkan suhu badan anak dingin dan mengalami penurunan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti bayi kedinginan karena kehujanan, popok bayi basah hingga suhu pendingin ruangan yang terlalu rendah.
Kondisi kedinginan membuat tubuh mengalami kehilangan panas hingga mencapai 90 persen. Mekanisme kehilangan panas tubuh pada bayi sebagian besar terjadi melalui kulit. Selain itu, panas tubuh juga keluar melalui pernapasan. Akibat pengeluaran panas tersebut, suhu tubuh normal bayi akan mengalami penurunan.
Suhu tubuh yang rendah dapat berbahaya hingga menyebabkan kematian. Setiap penurunan suhu tubuh 1o C, kebutuhan oksigen akan meningkat sebesar 10% untuk menjaga tubuh tetap hangat. Sehingga penurunan suhu tubuh yang ekstrim bisa membuat bayi kekurangan oksigen dan hal ini merupakan kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan medis dengan segera.
Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), suhu tubuh normal bayi adalah berkisar antara 36,5o C hingga 37,5o C. Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh berada di bawah 36,5o C. Apabila suhu tubuh bayi kurang dari 35o C, maka si Kecil dikatakan dalam kondisi hipotermia berat dan perlu penanganan medis dengan segera.
Selain dilihat dari penurunan suhu tubuh, gejala hipotermia atau tanda bayi kedinginan juga dapat berupa:
Jiba bayi Anda mengalami gejala seperti yang telah disebutkan, maka segera bawa bayi ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Selama menunggu proses medis berjalan, Anda bisa melakukan pertolongan pertama pada bayi guna mengatasi hipotermia agar tidak semakin parah.
Apabila bayi kedinginan dan menunjukkan gejala hipotermia, cobalah untuk mengukur suhu tubuhnya. Pengukuran suhu yang paling akurat dapat dilakukan melalui rektal. Bila Anda tidak memiliki termometer bayi rektal, Anda dapat melakukan pengukuran suhu lewat ketiak.
Selama suhu tubuh bayi belum normal, terus susui si Kecil dengan metode skin to skin atau kontak klulit. Memberikan ASI pada kondisi ini penting untuk menjaga bayi tetap hangat dan agar kadar gula darah bayi tidak turun.
Bila perlu, hangatkan bayi dengan memasangkan pakaian tambahan hingga selimut tebal. Jika cara ini tidak dapat menaikkan suhu tubuh bayi, segeralah mencari pertolongan dokter atau mendatangi unit gawat darurat. Penanganan yang segera akan mengurangi terjadinya komplikasi yang serius.
Hipotermia bisa meningkatkan risiko gangguan pernapasan, gangguan pembekuan darah, dan dapat berujung pada kematian. Pada kondisi dingin, pembuluh darah di tubuh akan menyempit. Kondisi ini akan memengaruhi respons imunitas tubuh. Dalam keadaan tersebut, dapat memudahkan terkena infeksi.
Selain itu, hipotermia juga dapat menyebabkan perubahan pada fungsi pernapasan. Hal ini disebabkan perubahan metabolisme tubuh untuk menurunkan konsumsi oksigen dan pengeluaran karbondioksida.
Sementara gangguan pembekuan darah dapat terjadi ketika hipotermia yang dialami cukup berat. Suhu tubuh di bawah 35o C menyebabkan terjadinya disfungsi platelet. Terkadang juga dapat dijumpai penurunan jumlah platelet dalam darah.
Pada penurunan suhu tubuh normal lebih lanjut, dapat terjadi gangguan dalam pembentukkan enzim yang berperan dalam proses pembekuan darah. Bahkan, hipotermia yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kerusakan organ-organ yang berakibat pada kematian.
Hipotermia pada bayi bisa dicegah dengan tetap menjaga suhu tubuh bayi dalam keadaan normal. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan di antaranya seperti berikut:
Saat dalam kondisi cuaca dingin atau hujan, gunakan pakaian yang dapat menutupi tubuh bayi dengan baik. Bayi dapat memakai baju lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sarung tangan bila diperlukan. Jika berada di luar rumah, Anda bisa menambahkan topi atau selimut pada si Kecil untuk membuatnya tetap hangat.
Untuk membuat bayi tetap hangat, pastikan suhu kamar bayi tidak kurang dari 25o C. Selain itu, jangan tempatkan bayi searah hembusan angin dari jendela, pintu, atau pendingin ruangan.
Hal lain yang yang harus diperhatikan untuk mencegah hipotermia adalah dengan tetap menjaga bayi dalam kondisi kering. Setelah memandikan bayi, segera keringkan si Kecil dengan handuk dan jangan membuat bayi dalam kondisi basah terlalu lama. Segera pakaikan baju dan selimut setelah mandi untuk membuat bayi tetap hangat.
Hipotermia adalah kondisi serius yang bisa berbahaya untuk bayi. Oleh karena itu, peran dan kewaspadaan orangtua dibutuhkan agar kondisi ini tidak membahayakan si Kecil. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika Anda melihat adanya gejala hipotermia pada bayi agar penanganan lebih lanjut dapat segera diberikan.
Advertisement
Ditulis oleh Rianti Dea Rizky Pratiwi
Referensi
Artikel Terkait
Ombrophobia merupakan kondisi yang terjadi saat seseorang mengalami ketakutan atau kecemasan ekstrem terhadap hujan. Kondisi ini bisa diatasi dengan terapi perilaku kognitif, terapi pemaparan, hingga konsumsi obat-obatan seperti antidepresan atau anti-kecemasan.
2 Jun 2021
Bagi sebagian orang, suara hujan mampu redakan kecemasan dan membuat menjadi lebih mudah tertidur. Selain suara, ada pula faktor-faktor lain saat hujan yang dapat membuat Anda lebih rileks dan mudah mengantuk.
12 Okt 2020
Mandi hujan ternyata memiliki beragam manfaat untuk anak. Mulai dari membuat fisiknya lebih aktif, mengurangi masalah sensorik, hingga melatih ketahanan mental. Namun, perhatikan beberapa hal sebelum melakukannya.
20 Apr 2022
Diskusi Terkait di Forum
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved