Artikel Bersponsor
Hidup SehatBahaya gula berlebih tak hanya memicu penumpukan lemak tubuh, tapi juga meningkatkan risiko diabetes. Bubble tea, donat cokelat, biskuit cokelat, minuman bersoda, es krim cone, martabak, serta frappuccino adalah sederet makanan maupun minuman yang mengandung gula tersembunyi, dan konsumsinya harus diwaspadai.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
26 Feb 2021
Donat cokelat mengandung gula tersembunyi, batasi konsumsinya
Table of Content
Segala sesuatu yang berlebihan jelas tidak baik, termasuk konsumsi gula. Bahaya gula berlebih akan berefek negatif pada kesehatan, karena dapat menyebabkan kegemukan yang berkaitan erat dengan berbagai macam penyakit, termasuk diabetes.
Advertisement
Meskipun jarang menambahkan gula sendiri, Anda ternyata masih harus hati-hati. Sebab ternyata, banyak gula tersembunyi di makanan serta minuman kita yang bisa menyebabkan asupan gula berlebih dan mengganggu kesehatan.
Diabetes atau kencing manis adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah melebihi batas normal. Tingginya kadar gula darah pada diabetes dapat terjadi karena organ pankreas tidak mampu menghasilkan hormon insulin, atau akibat gangguan pada fungsi hormon insulin untuk menggunakan gula menjadi energi.
Diabetes sangat berbahaya, karena berkaitan dengan berbagai komplikasi seperti gangguan penglihatan, kerusakan ginjal, dan penyakit jantung. Setidaknya, ada dua bahaya gula berlebih yang harus selalu diwaspadai.
Berbagai penelitian sudah menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih dapat berefek negatif bagi kesehatan. Salah satunya, berdasarkan review pada jurnal Food and Nutrition Research, konsumsi minuman tinggi gula berkaitan erat dengan penumpukan lemak tubuh, dan masalah kegemukan.
Penilaian lain pada Current Diabetes Report menunjukkan hal serupa. Para responden yang mengonsumsi minuman manis dengan gula sebanyak 1-2 saji per hari ternyata memiliki risiko terkena diabetes hingga 26% lebih tinggi, dibanding dengan yang tidak mengonsumsinya.
Baca Juga
"Tenang, saya jarang memilih makanan atau minuman yang terlihat banyak gulanya," atau, "Ah, saya tidak pernah pakai gula saat minum teh atau kopi kok, jadi tidak perlu khawatir."
Kedua pemikiran tersebut mungkin muncul di pikiran. Anda pun merasa bahwa asupan gula harian sudah pasti sangat kecil, sehingga tidak perlu khawatir dengan risiko diabetes. Apakah pemikiran ini bisa dibenarkan?
Belum tentu! Walaupun jarang menambahkan gula pada makanan dan minuman secara langsung, sesungguhnya banyak makanan dan minuman di sekitar kita yang tinggi kandungan gula.
Kandungan gula pada makanan dan minuman pun tidak bisa diukur hanya dengan melihat gula yang kelihatan pada makanan dan minuman tersebut. Gula ‘tersembunyi’ ini cenderung terabaikan, padahal dapat berdampak negatif bagi kesehatan Anda.
Yuk, periksa kandungan gula tersembunyi di berbagai makanan dan minuman sehari-hari, dengan melihat tabel berikut ini!
Jenis makanan atau minuman |
Kandungan gula |
1 gelas minuman bubble tea |
34 gram ≈ 3 sendok makan gula |
2 buah donat cokelat |
24 gram ≈ 2 sendok makan gula |
2 buah biskuit cokelat |
12,5 gram ≈ 1 sendok makan gula |
1 kaleng minuman soda |
39 gram ≈ 3 sendok makan gula |
1 buah es krim cone |
22 gram ≈ 2 sendok makan gula |
2 potong martabak |
40 gram gula ≈ 3.5 sendok makan gula |
1 gelas frappuccino |
31 gram ≈ 2.5 sendok makan gula |
Baca Juga
Lantas, berapa batas konsumsi gula setiap hari? Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan pembatasan konsumsi gula sebanyak maksimal 50 gram per hari atau setara dengan 4 sendok makan.
Jika melihat kandungan gula pada daftar makanan maupun minuman pada tabel di atas, angka batasan ini jelas sangat mudah terlewati dan risiko diabetes pun dapat mengancam.
Sebagai contoh, mengonsumsi 2 donat cokelat saat sarapan dan minum 1 sachet kopi instan saja sudah mencapai batas anjuran gula harian. Yang dikonsumsi rasanya sedikit, tapi kandungan gulanya ternyata sangat tinggi!
Anda mungkin masih merasa berusia muda dan ‘aman’ dari diabetes, serta belum perlu menjaga pola makan. Diabetes memang identik sebagai penyakit orang tua karena lebih umum ditemukan pada mereka yang berusia lanjut.
Namun, kasus diabetes tipe 2 sesungguhnya kini semakin sering ditemukan pada kelompok usia yang lebih muda. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya jumlah kasus obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak sehat.
Kasus diabetes di usia muda sangat mengkhawatirkan karena cenderung lebih berbahaya dengan risiko komplikasi yang lebih besar. Komplikasi juga umum terjadi lebih awal, termasuk kerusakan ginjal dan penyakit jantung, yang kemudian meningkatkan risiko kematian pada kelompok usia muda.
Sebagai orang Asia, kita perlu lebih berhati-hati dengan masalah diabetes di usia muda ini. Sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Endocrinology and Metabolism menyatakan bahwa usia seseorang terdiagnosis diabetes diketahui lebih muda pada orang Asia, dibandingkan dengan orang Amerika dan Eropa.
Bahkan, sebuah penelitian di Asia menunjukkan bahwa 1 dari 5 penderita diabetes ternyata terdiagnosis mengalami penyakit ini pada usia di bawah 40 tahun.
Jadi, penting menjalankan pola hidup sehat untuk mencegah diabetes sejak dini. Centers for Disease Control and Prevention menyatakan bahwa pencegahan diabetes dapat dilakukan dengan pola hidup sehat seperti:
Salah satu yang juga bisa dilakukan adalah dengan membatasi asupan gula harian. Namun, bukan berarti Anda harus menghindari semua makanan dan minuman manis. Anda masih tetap dapat menikmati rasa manis tanpa khawatir, misalnya dengan memilih camilan bebas gula.
Sekarang sudah banyak alternatif camilan bebas gula, dengan kandungan kalori yang jauh lebih rendah dibanding kudapan lain, tapi tetap enak rasanya, sehingga cocok bagi pengidap diabetes maupun Anda yang sedang diet. Ngemil pun bisa bebas khawatir!
Advertisement
Ditulis oleh Maria Yuniar
Artikel Terkait
Jika Anda memiliki masalah jantung atau pembuluh darah, biasanya Anda akan dirujuk ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah atau dokter spesialis kardiologi. Dokter spesialis ini juga memiliki wewenang dalam melakukan prosedur atau pemeriksaan tertentu terkait jantung dan pembuluh darah.
26 Jun 2021
Ada berbagai macam pengobatan dan perawatan penyakit jantung koroner. Akan tetapi, jenis penyakit jantung ini tidak bisa disembuhkan. Mengapa? Simak lengkapnya di sini.
22 Mar 2023
Penyakit tidak menular yang sering terjadi di Indonesia seperti serangan jantung, stroke dan kanker dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian
1 Mei 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved