Sarin adalah salah satu senjata kimia berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan fungsi jaringan tubuh hingga kematian. Saat ini penggunaan gas sarin telah dilarang
2023-03-21 14:23:26
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Sarin adalah senjata kimia berbahaya yang bisa merusak saraf di tubuh
Table of Content
Sebagian besar orang mungkin tidak tahu apa itu sarin, apalagi pernah melihat atau berkaitan dengannya. Semoga saja tidak, karena sarin merupakan salah satu senjata kimia berbahaya yang memiliki efek merusak saraf tubuh bahkan mematikan.
Advertisement
Berdasarkan Konvensi Senjata Kimia tahun 1993, penggunaan senjata kimia dalam perang telah dilarang. Di bawah hukum internasional, sarin termasuk ke dalam senjata kimia pemusnah masal.
Daya mematikan gas beracun sarin bergantung pada berbagai faktor, termasuk metode penyebarannya serta kondisi lingkungan tempatnya menyebar. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
Menurut CDC, Sarin adalah senjata perang kimia yang diklasifikasikan sebagai agen saraf. Agen saraf merupakan jenis senjata kimia yang paling beracun dan bisa merusak saraf di tubuh.
Jika dibandingkan dengan senjata kimia jenis lainnya, Sarin dapat bereaksi jauh lebih cepat, sehingga efeknya di tubuh pun bisa dirasakan dalam waktu sangat singkat.
Sarin tidak bisa ditemukan di alam. Bahan ini merupakan buatan manusia yang pada awalnya dikembangkan di Jerman pada tahun 1938 sebagai pestisida. Namun seiring dengan berkembangnya perang, Sarin kemudian diolah menjadi salah satu senjata kimia yang dipakai untuk membunuh manusia.
Sarin termasuk salah satu senjata kimia paling berbahaya karena sangat sulit dideteksi. Dalam bentuk murninya, sarin berupa cairan yang bening, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa (hambar).
Ditambah, Sarin dapat menguap menjadi gas dan menyebar dengan cepat saat dilepaskan dengan sengaja. Cara kerja agen saraf ini mirip dengan pestisida organosfosfat, tetapi dengan efek yang jauh lebih kuat.
Baca Juga: Seputar Karbon Monoksida dan Bahayanya untuk Kesehatan
Seseorang bisa keracunan Sarin apabila zat kimia ini terhirup, tertelan, atapun hinggap di kulit maupun mata. Sarin adalah racun berbentuk cair, namun bisa menyebar dalam bentuk droplet atau vapor, seperti cipratan air yang sering tidak disadari orang.
Cipratan ini bisa menempel di pakaian dan bertahan hingga 30 menit. Jika ada orang yang menyentuh pakaian tersebut lalu menyentuh kulit, mata, atau langsung menggunakan tangan untuk makan dan minum, maka ia bisa dengan mudah terpapar racun berbahaya ini.
Karena sifatnya yang tidak mudah terdeteksi, maka orang-orang mudah terpapar setelah meminum air atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Saat Sarin masuk ke tubuh, maka senjata kimia ini akan menghalangi kerja enzim yang bertugas untuk membatasi kerja kelenjar dan otot pada tubuh. Dengan tidak adanya enzim ini, maka kelenjar dan otot akan terus menerus bekerja secara berlebihan hingga menimbulkan kelelahan yang parah.
Dalam waktu singkat, orang yang terpapar sarin dalam dosis yang cukup tinggi bisa tidak lagi bernapas. Inilah yang menyebabkan berbagai gejala keracunan sarin.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Jika Keracunan Zat Kimia Lewat Hidung
Seseorang mungkin saja tidak menyadari keberadaan sarin di dekatnya atau bahkan telah terpapar oleh racun ini. Namun, tidak perlu waktu lama bagi orang yang terkena cairan beracun sarin untuk merasakan efeknya. Paparan cairan sarin dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit.
Tingkat keparahan keracunan sarin bisa berbeda-beda tiap orang, tergantung pada dosis, cara, dan lamanya waktu paparan. Gejala keracunan sarin bisa muncul dalam hitungan detik, sementara sarin dalam bentuk cair akan memicu gejala keracunan dalam beberapa menit hingga 18 jam setelah paparan.
Beberapa tanda dan gejala langsung dari paparan sarin antara lain adalah:
Paparan sarin dalam dosis besar bahkan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, kelumpuhan, kejang-kejang, kegagalan pernapasan dan mungkin mengarah ke kematian.
Baca Juga
Pemulihan dari keracunan sarin dapat dilakukan dengan pengobatan tepat yang diberikan secara cepat. Hal terbaik yang harus diutamakan adalah menghindari paparan, dekontaminasi dengan cepat dan dapatkan perawatan medis sesegera mungkin.
Tindakan yang harus dilakukan jika terkena paparan sarin, meliputi:
Keracunan sarin dapat diobati dengan pemberian obat penawar atropin dan pralidoxime. Namun agar efektif, penawar harus diberikan 10 menit setelah terpapar.
Orang yang sudah mengalami gejala keracunan sarin bisa sembuh selama dosis paparan tidak terlalu besar dan perawatan diberikan sesegera mungkin. Karena itu, pastikan Anda mengenali gejala yang muncul agar bisa segera mencari pertolongan saat ada orang yang dicuragi terpapar sarin.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bahaya asbes untuk kesehatan adalah bisa memicu asbestosis dan kanker paru-paru. Gejalanya bisa berupa batuk-batuk, sesak napas, hingga rasa sakit dada. Dampak menghirup asbes biasanya muncul setelah bertahun-tahun.
Logam berat adalah elemen yang secara alami ada di bumi dan diolah untuk kebutuhan industri, pertanian, hingga obat-obatan. Risiko keracunan logam berat terjadi ketika jaringan tubuh menyerap terlalu banyak jenis metal tertentu. Keracunan paling rentan terjadi karena bahaya kadmium, arsenik, merkuri, dan timbal.
Mual saat mencium bau masakan dapat terjadi akibat migrain, hamil, hingga terpapar racun. Periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved