Bahaya bronkitis termasuk risiko infeksi pernapasan lanjutan, pneumonia, hingga penyakit jantung. Bronkitis akut juga bisa berbahaya karena dapat menular dengan mudah.
2023-03-25 10:21:24
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Salah satu bahaya bronkitis adalah infeksi pernapasan lanjutan.
Table of Content
Bronkitis merupakan penyakit pernapasan yang cukup umum terjadi. Pada dasarnya, penyakit ini terjadi akibat meradangnya cabang batang tenggorokan atau yang disebut dengan bronkus.
Advertisement
Penyakit bronkitis dapat bersifat akut yang berdurasi pendek, serta bersifat kronis yang berdurasi lama. Bronkitis pun menjadi penyakit yang harus diwaspadai karena risiko komplikasi dan bahayanya. Selain itu, penting juga untuk mengetahui berragam bahaya bronkitis.
Berikut ini beberapa bahaya bronkitis yang harus diwaspadai.
Salah satu bahaya bronkitis yakni membuat penderitanya lebih rentan untuk menderita infeksi saluran pernapasan lanjutan. Infeksi lanjutan tersebut dapat membuat pasien sulit pulih dengan bronkitis yang sudah diidapnya.
Komplikasi dan bahaya bronkitis lainnya adalah pneumonia atau peradangan pada paru-paru. Risiko pneumonia bisa terjadi baik pada penderita bronkitis akut maupun kronis. Sebagai infeksi pada baru-paru, pneumonia merupakan penyakit yang cenderung berat dan membuat pasien merasa lebih tersiksa, ketimbang bronkitis akut.
Salah satu gejala bronkitis yang khas adalah batuk. Batuk akibat bronkitis berisiko membuat penderitanya tersedak saat makan. Apabila tersedak, makanan yang seharusnya turun ke lambung malah dapat masuk ke paru-paru. Kondisi masuknya benda asing ke paru-paru ini disebut dengan pneumonia aspirasi.
Pneumonia aspirasi dapat menjadi penyakit dalam yang juga berat dan penyembuhannya membutuhkan waktu lama.
Bronkitis kronis dapat menimbulkan kesulitan bernapas pada pasiennya dalam jangka waktu yang lama. Gangguan tersebut dapat menambah beban jantung dan berisiko memicu penyakit di organ pemompa darah ini. Sulit bernapas dalam jangka waktu lama juga dapa menyebabkan gagal jantung pada penderitanya.
Bahaya bronkitis ini sebenarnya bukanlah komplikasi, melainkan peringatan yang harus diwaspadai penderitanya dan orang terdekatnya. Bronkitis akut bersifat lebih menular dibandingkan bronkitis kronis, karena bronkitis akut seringkali disebabkan infeksi akibat mikroba, terutama virus dan bakteri.
Bronkitis akut akibat infeksi bisa menular melalui percilkan pernapasan (droplet) di udara yang mengandung mikroba pemicu infeksi.
Percikan tersebut bisa berpindah ke udara saat penderitanya berbicara, bersin, atau batuk. Mikroba penyebab bronkitis akut juga dapat berpindah melalui jabat tangan atau kontak fisik lain dengan orang yang terinfeksi.
Bahaya bronkitis ini juga harus diwaspadai karena virus dan bakteri yang “dikeluarkan” penderitanya bisa bertahan hidup dalam waktu lama di luar tubuh.
Virus dan bakteri bisa hidup di luar tubuh selama beberapa menit, beberapa jam, hingga beberapa hari. Orang lain juga bisa tertular mikroba tersebut jika menyentuh benda-benda yang terkontaminasi.
Baca Juga
Agar bisa menghindari komplikasi dan bahaya bronkitis di atas, waspadailah gejala-gejala berikut ini.
Gejala di atas dapat dialami oleh penderita bronkitis kronis maupun akut. Namun, kedua jenis bronkitis ini memiliki perbedaan, terutama pada durasi gejala yang dirasakan pasien.
Misalnya, gejala bronkitis kronis (demam, batuk, hidung berair, dan sakit tenggorokan) dapat berlangsung selama 3-10 hari. Sementara itu, batuk berdahak pada bronkitis kronis bertahan minimal 3 bulan dalam 2 tahun berturut-turut.
Untuk mengurangi risiko komplikasi dan bahaya bronkitis di atas, Anda harus menemui dokter apabila mengalami batuk dengan ciri-ciri berikut ini.
Ada beberapa bahaya bronkitis yang harus diwaspadai, seperti risiko infeksi lanjutan, pneumonia, bahkan penyakit jantung. Bronkitis akut juga berbahaya karena mudah menular melalui percikan pernapasan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara mencegah bahaya bronkitis, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Dahak berdarah adalah gejala dari penyakit paru-paru. Berhenti merokok dan membersihkan rumah dari debu dapat mengurangi gejala yang muncul karena iritasi paru-paru.
Flek paru pada anak disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kondisi ini dapat menyebabkan anak mengalami batuk berkepanjangan, demam, berat badan turun, dan pembesaran kelenjar getah bening.
Pengobatan asma bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah kekambuhan. Selain obat, beberapa terapi asma juga dapat membantu, seperti latihan pernapasan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved