Bahaya bipolar yang tidak diobati dengan baik perlu Anda ketahui. Penderita gangguan bipolar yang terlambat diobati kemungkinan akan menyalahgunakan obat-obatan.
2023-03-26 08:52:19
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Bahaya bipolar harus dipahami penderitanya agar mendapat penanganan yang cepat dan tepat.
Table of Content
Bipolar merupakan salah satu masalah kesehatan mental. Banyak orang mungkin belum mengetahui bahaya bipolar yang terlambat ditangani.
Advertisement
Gangguan bipolar adalah keadaan gangguan kesehatan jiwa yang menyebabkan perubahan suasana perasaan mendadak dan ekstrem yang terdiri dari rasa senang berlebihan (mania atau hipomania) dan rasa sedih berlebihan (depresi).
Baca Juga
Setiap episode mania dan depresi terjadi selama beberapa minggu atau beberapa bulan. Penderita gangguan bipolar biasanya mengalami kedua episode ini bergantian, dengan emosi yang normal di antara satu episode dengan yang lain.
Selama episode depresi, seorang penderita gangguan bipolar dapat merasa sedih, tidak berpengharapan, mudah marah, merasa kurang energi, sulit berkonsentrasi dan mengingat sesuatu, hilang minat pada aktivitas sehari-hari, merasa tidak berguna, dsb.
Sebaliknya, selama episode mania, gejala yang dapat dirasakan adalah merasa sangat senang, berbicara sangat cepat. merasa energinya banyak sehingga merasa tidak butuh tidur, merasa diri sangat penting, dan sebagainya.
Episode manik dari gangguan bipolar bisa berubah menjadi parah dan berbahaya apabila pengidapnya mengalami depresi dalam waktu yang lama. Ketika mengalami depresi, Anda mungkin merasa sedih atau putus asa, dan merasa kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas-aktivitas tertentu.
Penyebab gangguan bipolar hingga saat ini tidak diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor bisa jadi pemicu gangguan bipolar, mulai dari:
Penderita gangguan bipolar umumnya memiliki perubahan pada otak. Sampai saat ini, signifikansi dari perubahan ini masih belum pasti, namun belakangan dapat dijadikan sebagai salah satu tanda yang menentukan seseorang bisa mengalami gangguan bipolar.
Gangguan bipolar lebih sering terjadi karena faktor genetika, seperti saudara atau orangtua yang memiliki riwayat kondisi tersebut.
Selain dua hal ini, masih ada banyak faktor tambahan lain yang dapat meningkatkan risiko gangguan bipolar yaitu periode stres tinggi, seperti kehilangan atau kematian orang yang dicintai, peristiwa traumatis, serta penyalahgunaan narkoba atau alkohol.
Penyebab utama banyak penderita gangguan bipolar terlambat diobati adalah karena seringkali dokter sulit menentukan diagnosisnya. Masalah lain adalah penderita gangguan bipolar sering merasa dirinya tidak sakit dan butuh pengobatan.
Sebenarnya dengan perencanaan pengobatan yang benar seperti obat-obatan, psikoterapi, pola hidup sehat, dan kontrol rutin, orang dengan gangguan bipolar dapat hidup dengan baik seperti orang normal.
Beberapa fakta berikut menggambarkan sulitnya menegakkan diagnosis bipolar:
Sayangnya, semakin lama mendapat pengobatan sejak muncul gejala, gangguan bipolar akan semakin memburuk. Keterlambatan penegakkan diagnosis dan memulai pengobatan akan menyebabkan masalah personal, sosial, dan finansial.
Bahaya bipolar yang tidak diobati dengan baik, antara lain:
Oleh karena bahaya bipolar yang terlambat diobati, perlu dilakukan pendeteksian dini gangguan bipolar. Cara mendeteksi dini adanya gangguan bipolar melalui beberapa gejala awal dan ada tidaknya faktor risiko.
Gejala awal gangguan bipolar dapat berupa:
Faktor risiko yang berhubungan dengan gangguan bipolar adalah adanya riwayat keluarga yang menderita gangguan bipolar dan gangguan kepribadian siklotimia (gangguan suasana hati yang menyebabkan emosi naik dan turun). Siklotimia mirip dengan gangguan bipolar, lebih ringan namun lebih kronik.
Gangguan bipolar yang terlambat ditangani berbahaya. Oleh karena itu, penting sekali mengenali gejala-gejala awal gangguan bipolar agar dapat segera mendapat penanganan yang tepat.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Setidaknya satu orang setiap 40 detik meninggal dunia akibat bunuh diri. Dalam setahun, angkanya bisa mencapai 800.000 orang. Itulah mengapa suicidal thoughts atau pikiran tentang bunuh diri tidak bisa disepelekan. Kenali gejala suicidal thougts dan cara menghadapinya.
Saat mengalami ego depletion, semakin sulit mengendalikan diri dan membulatkan tekad. Kenali lebih jauh apa itu ego depletion
Sarkasme adalah cara seseorang mengungkapkan sindiran tajam kepada orang lain. Ironisnya, sarkasme bukanlah humor yang menyenangkan untuk kesehatan mental Anda.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved