Bahan-bahan slime tertentu yang terdiri dari bahan kimia memiliki potensi bahaya bagi anak. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan masalah pada pencernaan, pernapasan ataupun kulit anak.
2023-03-28 13:23:44
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Slime mengandung bahan yang bisa berbahaya bagi anak-anak
Beberapa waktu lalu, slime pernah menjadi mainan yang sangat populer di kalangan anak-anak. Berbagai kanal Youtube pun ramai-ramai memperlihatkan cara bermain, ataupun mengkreasikan lendir warna-warni yang kenyal dan lengket ini.
Advertisement
Meski terlihat menyenangkan bagi anak saat memainkannya, namun ada risiko bahaya kesehatan yang mengintai dari dalam bahan-bahan slime. Hal ini tentu saja penting untuk diketahui oleh orangtua.
Slime merupakan mainan kenyal bertekstur lengket dengan berbagai macam pilihan warna. Beberapa mainan slime juga ditaburi oleh glitter yang mengkilap sehingga membuatnya lebih menarik bagi anak-anak.
Mainan slime dapat dibuat dari berbagai bahan, mulai dari tepung kanji, lem, hingga baking powder. Namun ternyata, sebagian mainan slime memiliki potensi bahaya bagi anak-anak karena mengandung bahan kimia boron atau boraks.
Beberapa produk slime mengandung kadar boron yang sangat tinggi, yaitu sekitar 4.700 ppm, atau lebih dari 15 kali lipat yang diperbolehkan dalam mainan anak. Boron merupakan mineral yang sering digunakan dalam berbagai produk industri, seperti deterjen dan pupuk.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, boron dapat mengiritasi mata, kulit, tenggorokan, dan hidung. Jika boron termakan, maka dapat mengiritasi saluran pencernaan hingga menyebabkan sakit perut, muntah, diare, dan gangguan pencernaan lainnya.
Bila boron tertelan dalam jumlah besar, akibatnya bisa fatal. Mengonsumsi boron dalam waktu singkat dengan dosis yang besar dapat menyebabkan kematian. Dosis boron mematikan bagi anak-anak, yaitu sekitar 5-6 gram. Sementara, bagi orang dewasa yaitu 15-20 gram.
Anak-anak bisa memasukkan apa pun ke dalam mulutnya, termasuk slime yang mengandung boron. Oleh karena itu, orangtua perlu mewaspadai mainan ini. Untuk menjaga anak-anak tetap aman, Anda perlu membatasi kandungan boron yang terdapat dalam mainan anak atau menghindari mainan yang tinggi kandungan boronnya.
Boraks merupakan bubuk kristal putih lembut yang larut dalam air. Banyak orang yang mengetahui boraks sebagai bahan produk pembersih. Namun ternyata, boraks juga banyak digunakan sebagai bahan membuat slime.
Penggunaan boraks memiliki beberapa risiko, yaitu iritasi kulit, mata, dan pernapasan, gangguan pencernaan, kemandulan, gagal ginjal, syok, bahkan hingga kematian. Boraks juga dilarang sebagai zat tambahan makanan karena tidak aman untuk dikonsumsi.
Penggunaan boraks sebagai bahan slime membuat anak-anak berisiko mengalami keracunan. Sedikitnya 5 gram boraks dapat berbahaya dan berpotensi fatal jika seorang anak menelannya.
Adapun bahaya yang bisa ditimbulkan jika seorang anak menelan boraks, yakni diare, syok, muntah, dan kematian. Oleh sebab itu, anak-anak harus menghindari kontak dengan boraks dan produk yang mengandung boraks.
Baca Juga
Sebenarnya, risiko bahaya slime dapat dicegah. Orangtua bisa meminimalisir risiko bahaya slime dengan mengawasi anak saat bermain agar mainan ini tidak tergigit, tertelan, atau masuk ke mata dan hidung.
Beri tahu juga anak Anda untuk tidak memasukkan tangannya ke dalam mulut, atau mengucek-ngucek mata dan hidungnya ketika bermain slime.
Untuk menghindari iritasi kulit, Anda pun dapat meminta anak menggunakan sarung tangan saat bermain slime agar tidak bersentuhan secara langsung. Lalu, mintalah anak untuk mencuci tangannya dengan bersih setelah selesai bermain slime.
Selain itu, Anda juga bisa mengajak anak membuat slime sendiri. Cara buat slime dilakukan dengan mencampurkan tepung kanji, air, minyak goreng, dan pewarna makanan yang aman hingga terbentuk slime yang kenyal. Sebelum menentukan cara buat slime bersama anak, lakukanlah hal berikut:
Jika saat membuat atau bermain slime, anak menunjukkan gejala tak biasa, seperti kulit gatal-gatal atau terbakar, batuk, sakit perut, pusing, hingga muntah, sebaiknya segera periksakan mereka ke dokter.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Terdapat sejumlah cara mengajari anak menulis yang efektif dan bisa diterapkan oleh orangtua di rumah, mulai dari menggunakan stensil, meminta anak untuk memikirkan apa yang ia ingin tulis, hingga memberikan anak apa yang ia butuhkan untuk belajar menulis.
Membuat Kartu Identitas Anak dapat dilakukan di kantor kelurahan hingga Dinas Dukcapil Kabupaten/Kota dengan membawa persyaratan yang cukup sederhana. Berikut persyaratan yang diperlukan untuk membuat Kartu Identitas Anak.
Toxic parents adalah orangtua yang tidak menghormati dan memperlakukan anaknya dengan baik sebagai individu. Mereka bisa melakukan berbagai kekerasan pada anak bahkan membuat kondisi psikologisnya terganggu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Pany
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved