logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Bagaimana Tahapan Perkembangan Kognitif Anak?

open-summary

Tidak hanya perkembangan fisik saja yang perlu dipantau, orangtua juga perlu mengawasi perkembangan kognitif anak. Pada dasarnya, Anda dapat memperhatikan perkembangan kognitif anak berdasarkan usianya.


close-summary

2023-03-21 16:29:37

| Anita Djie

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Tahapan perkembangan kognitif anak berkembang mengikuti usianya

Tahapan perkembangan kognitif anak meningkat seiring bertambahnya usia

Table of Content

  • Menelusuri perkembangan kognitif anak
  • Gangguan pada perkembangan kognitif anak

Mengawasi anak yang berangsur-angsur beranjak dewasa menimbulkan haru pada diri tiap orangtua. Namun, para orangtua juga tidak boleh hanya memperhatikan perkembangan fisik Si Kecil saja, tetapi juga perlu melihat perkembangan kognitif anak.

Advertisement

Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak memiliki perkembangan kognitif yang berbeda. Mereka memiliki cara tersendiri dalam mengumpulkan berbagai informasi dan pengetahuan di sekitarnya. Seperti apakah tahapan perkembangan kognitif anak?

Baca Juga

  • 7 Kesalahan dalam Mendidik Anak SD
  • Memahami Pengertian Etika dan Cara Memperkenalkannya pada Anak
  • Bayi Rewel di Malam Hari, Apa Penyebabnya?

Menelusuri perkembangan kognitif anak

Perkembangan kognitif anak akan meningkat seiring bertambahnya usia. Oleh karenanya, orangtua bisa memperhatikan perkembangan kognitif buah hati berdasarkan umurnya.

  • Kelahiran sampai usia 3 bulan

no caption

Pada usia tiga bulan pertama, perkembangan kognitif Si Kecil akan lebih fokus ke mengeksplorasi lingkungan dan tubuhnya melalui panca indera.

Pada usia ini, anak baru bisa melihat dengan jelas dalam jarak 33 centimeter dan mampu memperhatikan benda yang sedang bergerak, serta melihat berbagai warna.

Anak juga sudah bisa meresponi sekitarnya melalui mimik wajah, serta mengetahui perbedaan suara dan nada. Buah hati juga dapat menghisap puting atau botol susu dan mengenali rasa asam, manis, asin, dan pahit.

  • Usia 3 sampai 6 bulan

Pada usia demikian, perkembangan kognitif anak yang masih berkembang adalah penglihatan. Namun, pada usia tiga sampai enam bulan, anak akan memiliki persepsi terhadap rasa yang lebih tajam.

Anak mampu merespon mimik wajah dari orang lain dan mengimitasi berbagai ekspresi wajah. Pada usia tersebut, anak sudah bisa mengenali wajah dan suara dari orang-orang yang dikenal, serta meresponi suara tersebut.

  • Usia 6 sampai 9 bulan

Saat sudah berusia enam sampai sembilan tahun, buah hati sudah dapat membedakan benda mati dan hidup serta mengetahui perbedaan pada gambar misalnya gambar objek atau angka yang berbeda.

Perkembangan penglihatan anak juga sudah mulai terasah, Si Kecil sudah bisa memperkirakan jarak antara dirinya dan benda tertentu, serta mampu melihat benda yang digantung di udara dalam durasi yang lama.

  • Usia 9 sampai 12 bulan

Di tahapan perkembangan kognitif ini, anak sudah dapat beradaptasi secara fisik dengan lingkungannya. Orangtua bisa menemukan anak duduk, merangkak, atau bahkan berjalan.

Anak sudah memahami bahwa meskipun benda tidak terlihat bukan berarti benda tersebut menghilang. Si Kecil dapat merespon dengan suara dan gestur tubuh, serta bahkan mampu mengimitasi gerakan-gerakan sederhana.

Orangtua akan mendapati anak senang mengubah-ubah posisi benda atau meletakkannya pada benda lainnya. Anak juga akan senang melihat-lihat gambar di buku.

  • Usia 1 sampai 2 tahun

no caption

Di usia inilah, perkembangan kognitif anak akan sangat sangat bergantung pada kelakuan orangtuanya karena anak akan mengimitasi bahasa dan tingkah laku orang dewasa di sekitarnya.

Pada usia satu sampai dua tahun, anak sudah memahami dan dapat merespon kata-kata serta mengetahui benda yang serupa. Buah hati sudah bisa mengenali perbedaan antara “saya” dan “kamu”.

Anak akan lebih sering belajar melalui eksplorasi. Orangtua dapat membangun hubungan yang intim dengan anak melalui bermain bersamanya. Anda dapat menjelaskan hal-hal atau mengajarkan kosa kata baru untuk anak.

Dari usia satu tahun, akan lebih baik jika orangtua bermain bersama anak menggunakan permainan-permainan yang melibatkan panca indera dan otak, seperti puzzle, lego, menggambar, dan sebagainya.

  • Usia 2 sampai 3 tahun

Di usia dua sampai tiga tahun, perkembangan kognitif anak akan lebih condong ke pembelajaran dari pengalaman pribadi. Anak sudah mampu memisahkan benda berdasarkan kategorinya.

Si Kecil bahkan sudah bisa menyebutkan nama benda di buku bergambar dan mengetahui benda-benda berdasarkan kegunaannya. Anak akan memainkan permainan yang lebih kompleks, seperti main rumah-rumahan, dan sebagainya.

Anak juga sudah bisa merespon terhadap perintah atau petunjuk sederhana dari orangtua atau orang di sekitarnya. Di tahapan perkembangan kognitif ini, anak sudah menyadari bayangan di cermin sebagai dirinya.

  • Usia 3 sampai 4 tahun

Di tahapan perkembangan kognitif anak ini, buah hati sudah bisa mempertanyakan segala sesuatu yang ada di sekitarnya dan memiliki rasa ingin tahu yang besar.

Anak sudah mampu mendengarkan instruksi yang diberikan, mengajukan pertanyaan untuk mencari tahu informasi, dan ingin mencari tahu jawaban dari tiap pertanyaan yang dilontarkan.

Buah hati dapat mengatur benda berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna, serta menyadari masa lalu dan masa sekarang. Si Kecil juga memiliki atensi atau fokus yang lebih panjang, yaitu sekitar lima sampai 15 menit.

  • Usia 4 sampai 5 tahun

no caption

Pada usia empat sampai lima tahun, anak sudah menjadi lebih baik dalam menggunakan kata-kata, mengimitasi perilaku orang dewasa, dan melakukan berbagai aktivitas dasar.

Di usia inilah, anak sudah bisa berhitung satu sampai lima, memberitahukan tempat tinggalnya, mengenali berbagai macam warna, menggambar orang dan benda-benda lain, serta mengenali rima.

Gangguan pada perkembangan kognitif anak

Tiap anak memiliki perkembangan kognitif yang berbeda-beda, tetapi terkadang terdapat masalah yang dapat menghambat perkembangan kognitif anak, seperti gangguan belajar, trauma masa lalu, dan gangguan mental.

Bila orangtua menemukan adanya kesulitan dalam proses pembelajaran anak, Anda tidak perlu sungkan untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog anak agar Si Kecil bisa menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Advertisement

tips parentingibu dan anakperkembangan anak

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved