Tidak hanya perkembangan fisik saja yang perlu dipantau, orangtua juga perlu mengawasi perkembangan kognitif anak. Pada dasarnya, Anda dapat memperhatikan perkembangan kognitif anak berdasarkan usianya.
2023-03-21 16:29:37
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Tahapan perkembangan kognitif anak meningkat seiring bertambahnya usia
Mengawasi anak yang berangsur-angsur beranjak dewasa menimbulkan haru pada diri tiap orangtua. Namun, para orangtua juga tidak boleh hanya memperhatikan perkembangan fisik Si Kecil saja, tetapi juga perlu melihat perkembangan kognitif anak.
Advertisement
Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak memiliki perkembangan kognitif yang berbeda. Mereka memiliki cara tersendiri dalam mengumpulkan berbagai informasi dan pengetahuan di sekitarnya. Seperti apakah tahapan perkembangan kognitif anak?
Baca Juga
Perkembangan kognitif anak akan meningkat seiring bertambahnya usia. Oleh karenanya, orangtua bisa memperhatikan perkembangan kognitif buah hati berdasarkan umurnya.
Pada usia tiga bulan pertama, perkembangan kognitif Si Kecil akan lebih fokus ke mengeksplorasi lingkungan dan tubuhnya melalui panca indera.
Pada usia ini, anak baru bisa melihat dengan jelas dalam jarak 33 centimeter dan mampu memperhatikan benda yang sedang bergerak, serta melihat berbagai warna.
Anak juga sudah bisa meresponi sekitarnya melalui mimik wajah, serta mengetahui perbedaan suara dan nada. Buah hati juga dapat menghisap puting atau botol susu dan mengenali rasa asam, manis, asin, dan pahit.
Pada usia demikian, perkembangan kognitif anak yang masih berkembang adalah penglihatan. Namun, pada usia tiga sampai enam bulan, anak akan memiliki persepsi terhadap rasa yang lebih tajam.
Anak mampu merespon mimik wajah dari orang lain dan mengimitasi berbagai ekspresi wajah. Pada usia tersebut, anak sudah bisa mengenali wajah dan suara dari orang-orang yang dikenal, serta meresponi suara tersebut.
Saat sudah berusia enam sampai sembilan tahun, buah hati sudah dapat membedakan benda mati dan hidup serta mengetahui perbedaan pada gambar misalnya gambar objek atau angka yang berbeda.
Perkembangan penglihatan anak juga sudah mulai terasah, Si Kecil sudah bisa memperkirakan jarak antara dirinya dan benda tertentu, serta mampu melihat benda yang digantung di udara dalam durasi yang lama.
Di tahapan perkembangan kognitif ini, anak sudah dapat beradaptasi secara fisik dengan lingkungannya. Orangtua bisa menemukan anak duduk, merangkak, atau bahkan berjalan.
Anak sudah memahami bahwa meskipun benda tidak terlihat bukan berarti benda tersebut menghilang. Si Kecil dapat merespon dengan suara dan gestur tubuh, serta bahkan mampu mengimitasi gerakan-gerakan sederhana.
Orangtua akan mendapati anak senang mengubah-ubah posisi benda atau meletakkannya pada benda lainnya. Anak juga akan senang melihat-lihat gambar di buku.
Di usia inilah, perkembangan kognitif anak akan sangat sangat bergantung pada kelakuan orangtuanya karena anak akan mengimitasi bahasa dan tingkah laku orang dewasa di sekitarnya.
Pada usia satu sampai dua tahun, anak sudah memahami dan dapat merespon kata-kata serta mengetahui benda yang serupa. Buah hati sudah bisa mengenali perbedaan antara “saya” dan “kamu”.
Anak akan lebih sering belajar melalui eksplorasi. Orangtua dapat membangun hubungan yang intim dengan anak melalui bermain bersamanya. Anda dapat menjelaskan hal-hal atau mengajarkan kosa kata baru untuk anak.
Dari usia satu tahun, akan lebih baik jika orangtua bermain bersama anak menggunakan permainan-permainan yang melibatkan panca indera dan otak, seperti puzzle, lego, menggambar, dan sebagainya.
Di usia dua sampai tiga tahun, perkembangan kognitif anak akan lebih condong ke pembelajaran dari pengalaman pribadi. Anak sudah mampu memisahkan benda berdasarkan kategorinya.
Si Kecil bahkan sudah bisa menyebutkan nama benda di buku bergambar dan mengetahui benda-benda berdasarkan kegunaannya. Anak akan memainkan permainan yang lebih kompleks, seperti main rumah-rumahan, dan sebagainya.
Anak juga sudah bisa merespon terhadap perintah atau petunjuk sederhana dari orangtua atau orang di sekitarnya. Di tahapan perkembangan kognitif ini, anak sudah menyadari bayangan di cermin sebagai dirinya.
Di tahapan perkembangan kognitif anak ini, buah hati sudah bisa mempertanyakan segala sesuatu yang ada di sekitarnya dan memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Anak sudah mampu mendengarkan instruksi yang diberikan, mengajukan pertanyaan untuk mencari tahu informasi, dan ingin mencari tahu jawaban dari tiap pertanyaan yang dilontarkan.
Buah hati dapat mengatur benda berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna, serta menyadari masa lalu dan masa sekarang. Si Kecil juga memiliki atensi atau fokus yang lebih panjang, yaitu sekitar lima sampai 15 menit.
Pada usia empat sampai lima tahun, anak sudah menjadi lebih baik dalam menggunakan kata-kata, mengimitasi perilaku orang dewasa, dan melakukan berbagai aktivitas dasar.
Di usia inilah, anak sudah bisa berhitung satu sampai lima, memberitahukan tempat tinggalnya, mengenali berbagai macam warna, menggambar orang dan benda-benda lain, serta mengenali rima.
Tiap anak memiliki perkembangan kognitif yang berbeda-beda, tetapi terkadang terdapat masalah yang dapat menghambat perkembangan kognitif anak, seperti gangguan belajar, trauma masa lalu, dan gangguan mental.
Bila orangtua menemukan adanya kesulitan dalam proses pembelajaran anak, Anda tidak perlu sungkan untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog anak agar Si Kecil bisa menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Banyak ibu menggunakan tisu basah untuk membersihkan wajah dan area lain. Namun apakah tisu basah baik untuk wajah anak? Tidak semua. Tisu basah yang mengandung phenoxyethanol bisa berbahaya untuk kulit.
Manfaat buku mewarnai bukan hanya dirasakan oleh anak-anak, namun juga orangtua yang menemani anak melakukan kegiatan tersebut. Apa saja manfaat yang bisa didapat dari mewarnai?
Macam-macam reflek pada bayi baru lahir sudah terlatih sejak masih dalam kandungan, seperti menggenggam hingga mengisap jadi gerakan yang dikomando oleh sistem saraf pusat langsung ke otot.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved