Bayi baru lahir biasanya bernapas lebih cepat daripada orang dewasa. Saat tidur, kemungkinan napasnya pun melambat. Untuk mengetahui terjadi gangguan pernapasan atau tidak, orangtua wajib tahu frekuensi napas bayi yang normal per menit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
13 Jul 2020
Orangtua perlu memperhatikan frekuensi napas bayi yang normal
Table of Content
Apakah Anda tahu bagaimana ciri napas bayi yang normal? Saat ia bernapas dengan begitu cepat, hal ini mungkin bisa membuat Anda khawatir, apakah ia mengalami masalah pernapasan.
Advertisement
Umumnya, pola dan frekuensi pernapasan pada perkembangan bayi memang membingungkan, terutama bagi para orangtua baru.
Agar lebih yakin, berikut adalah penjelasan mengenai frekuensi napas bayi normal, serta cara mengetahui apakah napas anak bayi normal atau tidak.
Artikel ini juga dapat membantu Anda mengenali tanda-tanda masalah yang terjadi pada napas bayi.
Bayi baru lahir umumnya mempunyai pola pernapasan yang tidak teratur, sehingga menjadi perhatian orangtua. Sebagai contoh, bernapas dengan cepat, terdapat jeda yang lama saat bernapas, hingga membuat suara yang tidak biasa.
Orangtua tak perlu khawatir berlebihan karena ini merupakan hal yang normal dan akan berubah menjadi pola pernapasan yang lebih matang dalam beberapa bulan pertama kelahirannya.
Mengutip dari Stanford Children’s Health, napas normal bayi baru lahir adalah sekitar 40-60 kali per menit. Kemungkinan, akan melambat hingga 30-40 kali per menit saat ia tidur.
Pernapasan bayi baru lahir seringkali disebut sebagau pernapasan periodik. Alasannya, karena bayi biasanya menggunakan diafragma, yaitu otot besar di bawah paru-paru untuk bernapas.
Tentunya, ini berbeda dengan orang dewasa yang membutuhkan sekitar 12-20 kali napas per menit. Bayi dapat menarik napas dengan cepat dan berhenti hingga 10 detik setiap kali bernapas.
Selain itu, ada alasan lainnya dari pernapasan bayi yang normal, tetapi terlihat berbeda, seperti:
Baca Juga
Untuk mengetahui tingkat pernapasan, caranyanya adalah dengan menghitung jumlah napas yang dilakukan si kecil dalam satu menit. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi hasilnya.
Maka dari itu, orangtu perlu mengetahui bagaimana cara mengukur napas bayi normal atau tidak.
Letakkan telinga Anda di sebelah mulut dan ludang hidung bayi dan dengarkanlah suara napasnya. Anda akan mendengar suara napas yang halus dan tidak ada bunyi ‘grok; atau ‘ngik’.
Posisikan diri Anda dalam keadaan berdiri atau duduk hingga mata Anda sejajar dengan dada bayi.
Lalu, perhatikan gerakan naik-turun dari pernapasan dadanya. Pada kondisi napas bayi normal, tidak ada tarikan dinding dada yang berlebihan.
Anda juga bisa meletakkan pipi Anda di sebelah mulut dan lubang hidung bayi. Kemudian, rasakan napasnya pada kulit Anda.
Pastikan tidak ada getaran saat bayi menghirup dan mengembuskan napas. Getaran tersebut dapat menjadi penanda adanya lendir pada saluran napas bayi.
Anda dapat memeriksa napas bayi sesering mungkin, untuk membantu mengatasi kekhawatiran.
Pada bayi baru lahir, coba periksalah pernapasannya lebih sering pada malam hari. Sebab, beberapa bayi dapat mengalami sindrom kematian mendadak saat tidur.
Akan lebih baik jika si kecil tidur di kamar yang sama dengan Anda, sehingga mudah memperhatikannya. Pastikan bayi tidur dalam keadaan terlentang, bukan tengkurap.
Baca Juga
Biasanya, bayi baru lahir akan mengeluarkan bunyi-bunyi pada saat bernapas.
Hal tersebut umumnya normal, karena lendir dalam hidung bayi mudah terjebak, sehingga menghambat aliran udara dan mengeluarkan bunyi saat bernapas.
Berikut adalah beberapa jenis suara yang normal terjadi pada bayi saat bernapas, di antaranya adalah:
Baca Juga
Perubahan laju atau pola pada napas normal per menit hingga perubahan warna kulit menjadi tanda adanya gangguan pernapasan pada bayi, sehingga perlu penanganan medis dengan segera.
Berikut adalah beberapa tanda masalah pernapasan pada bayi baru lahir, seperti:
Setelah mengetahui napas bayi yang normal, ketahui saat napasnya begitu cepat, yaitu lebih dari 60 kali napas per menit.
Bayi rewel, kepanasan, dan menangis mungkin akan bernapas lebih cepat. Akan tetapi, kecepatannya akan melambat saat ia sudah merasa tenang.
Untuk itu, saat terjadi napas cepat terus menerus, menjadi tanda adanya gangguan.
Selain itu, pernapasan yang berhenti lebih dari 20 detik atau disebut sebagai apnea, juga bisa menjadi hal yang serius.
Lubang hidung bayi mengembang saat bernapas, menunjukkan ia sedang berusaha untuk bernapas.
Pada kondisi ini dapat menjadi indikasi adanya gangguan saluran napas seperti pneumonia, difteri, croup, maupun masuknya benda asing ke saluran napas.
Tanda lainnya dari napas bayi yang tidak normal adalah saat ia seperti kesulitan menghirup udara.
Ini terjadi ketika bayi melakukan retraksi. Yaitu, menghirup udara di dada, baik di antara tulang rusuk, di bawah tulang dada, atau di atas tulang selangka.
Perlu Anda ketahui bahwa retraksi menunjukkan bayi bernapas lebih keras untuk mendapatkan lebih banyak oksigen.
Dengkuran juga menjadi tanda saat bayi mengalami napas yang tidak normal atau kesulitan bernapas. Dengusan atau dengkuran adalah caranya menjaga udara di paru-paru untuk menaikkan tingkat oksigen.
Selain itu, mungkin ia akan mengeluarkan suara erangan saat mengembuskan napas.
Cara lainnya untuk mengetahui napas anak nayi normal atau tidak adalah melihat warna kulitnya.
Apabila terjadi perubahan warna kulit kebiruan (sianosis), tandanya bayi tidak mendapatkan cukup oksigen. Tak hanya pada kulit, area bibir, lidah, jari, dan dasar kuku menjadi pucat atau biru.
Batuk atau tersedak yang terjadi secara terus menerus juga menjadi tanda napas bayi tidak normal atau mengalami gangguan pernapasan.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai napas bayi normal serta tanda gangguan pernapasan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Dampak kabut asap bagi kesehatan perlu Anda waspadai sejak dini. Asap bisa membahayakan kesehatan Anda karena berisiko menyebabkan berbagai penyakit seperti hipertensi dan kanker.
5 Feb 2020
Bayi rewel malam hari terjadi akibat tidak nyaman dan perkembangan tubuhnya yang belum sempurna. Cara mengatasinya bisa dilakukan dengan cara memberikan sentuhan lembut yang menenangkan hingga memberikan ASI
18 Sep 2023
Skin to skin contact bermanfaat untuk bayi dan orangtua seperti meningkatkan bonding dengan bayi hingga meningkatkan sistem imun. Ini cara melakukan kontak kulit yang benar.
17 Apr 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved