logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Mental

Bagaimana Menjadi Pendengar yang Baik?

open-summary

Sebagai sahabat yang baik, Anda tentunya ingin menjadi pendengar yang baik. Menjadi pendengar yang baik bukanlah sesuatu yang mustahil, hanya saja Anda membutuhkan waktu untuk melatih kemampuan mendengarkan Anda. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pertanyaan yang bersifat terbuka daripada yang tertutup.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

30 Apr 2023

Tips menjadi pendengar yang baik

Membiarkan orang lain bicara hingga selesai adalah langkah menjadi pendengar yang baik

Table of Content

  • Cara menjadi pendengar yang baik
  • Catatan dari SehatQ

Saat sahabat Anda sedang dalam masalah, tentunya sebagai sahabat yang baik, Anda akan dengan setia mendengarkan keluh-kesahnya dan bahkan mencoba untuk membantunya sebisa mungkin.

Advertisement

Biasanya, sahabat Anda akan menjadi lebih lega setelah sudah menceritakan apa yang membebaninya dan karenanya Anda ingin mencoba menjadi pendengar yang baik. Untungnya, kemampuan menjadi pendengar yang baik adalah sesuatu yang bisa diasah dan dipelajari.

Baca Juga

  • Binaural Beats Dapat Redakan Stres Hingga Tingkatkan Percaya Diri, Benarkah?
  • Energy Vampire Sedot Energi Korbannya Tanpa Ampun, Pahami Cara Menghadapinya
  • Ketahui 9 Macam Penggolongan Obat di Indonesia

Cara menjadi pendengar yang baik

Menjadi pendengar yang baik tidak hanya sekedar membantu sahabat Anda, tetapi juga orang-orang di sekitar Anda. Pastinya, kemampuan ini tidak serta merta dapat diterapkan dan membutuhkan latihan secara berulang.

  • Siapkan diri

Sebelum mendengarkan keluh kesah orang lain, Anda tentunya harus mempersiapkan fisik dan mental Anda. Jangan bersedia mendengarkan cerita orang lain jika Anda sedang lelah, dalam keadaan sedih, dan sebagainya.

  • Fokus terhadap gestur dan pembicaraan

Anda tidak hanya perlu mendengarkan isi pembicaraan, tetapi juga memperhatikan gestur atau gerakan yang dilakukan oleh orang yang sedang bercerita. Anda harus menyadari tiap perubahan intonasi dan gestur yang diberikan, karena terkadang Anda dapat mendapatkan banyak informasi dari gestur tubuh pembicara.

Misalnya, orang yang sedang bercerita mungkin berkata bahwa dirinya tidak apa-apa, padahal raut wajahnya terlihat sedih sambil menghindari tatapan mata Anda.

  • Jangan ragu untuk meminta perkataan diulang

Beberapa orang mungkin kesulitan untuk mengatakan atau membicarakan apa yang ingin diceritakan, karenanya jika tidak jelas, Anda sebaiknya menanyakan kembali apa yang dikatan oleh orang yang sedang bercerita daripada membuat asumsi sendiri.

  • Berpikir dulu sebelum memberikan tanggapan

Sebelum memberikan tanggapan terhadap cerita yang dikatakan oleh pembicara, Anda harus memikirkan bagaimana tanggapan yang sebaiknya diberikan kepada pembicara.

  • Merespon di waktu yang tepat

Menjadi pembicara yang baik berarti mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memberikan tanggapan dan saat yang tepat untuk tetap diam sembari menunggu orang yang bercerita untuk kembali menceritakan keluh-kesahnya.

Terkadang, memberikan jeda diam justru dapat memancing orang yang bercerita untuk menceritakan sesuatu secara lebih mendalam.

  • Berikan pertanyaan terbuka

Memberikan pertanyaan yang bersifat terbuka akan membuat orang yang sedang bercerita memberikan lebih banyak informasi dibandingkan memberikan pertanyaan tertutup, seperti ‘Apakah kamu merasa sedih?’

Pertanyaan bentuk terbuka bisa berupa ‘Apa yang membuat kamu merasa sangat sedih?’

  • Perhatikan gestur tubuh Anda

Menjadi pendengar yang baik berarti mendengarkan dengan seluruh tubuh Anda. Anda tidak hanya mendengarkan dengan telinga, tetapi juga menunjukkan kesungguhan Anda melalui gestur tubuh Anda.

Menjadi pendengar yang baik berarti memberikan atensi Anda kepada orang yang sedang bercerita. Matikan telepon genggam Anda dan pandangilah orang yang sedang bercerita.

  • Klarifikasi apa yang Anda pahami

Mengklarifikasi apa yang didengarkan tidak hanya membantu untuk mengecek apakah pemahaman Anda terhadap apa yang dibicarakan sudah benar, tetapi juga memperlihatkan bahwa Anda sedari tadi memang memperhatikan orang yang sedang bercerita.

Contohnya, Anda bisa berkata ‘Jadi, kamu merasa sedih karena telah dimarahi di depan umum oleh atasan kamu?’ Anda merangkum apa yang didengar dan membentuknya menjadi suatu pertanyaan klarifikasi.

  • Cari tahu apakah orang tersebut merasa didengarkan

Tidak ada salahnya menanyakan apakah orang yang sedang bercerita dengan Anda merasa didengarkan atau tidak. Hal ini dapat berperan sebagai umpan balik bagi Anda untuk memahami apakah Anda sudah bisa menjadi pendengar yang baik atau tidak.

Catatan dari SehatQ

Menjadi pendengar yang baik bertujuan untuk membantu orang-orang di sekitar Anda, tetapi Anda juga tidak boleh lupa dengan diri Anda sendiri. Saat sedang lelah atau tidak siap untuk mendengarkan cerita orang lain, Anda dapat beristirahat sejenak terlebih dahulu dan meminta orang tersebut untuk bercerita di lain waktu.

Advertisement

kesehatan mentalhidup sehatpola hidup sehat

Ditulis oleh Anita Djie

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved