Sebagai sahabat yang baik, Anda tentunya ingin menjadi pendengar yang baik. Menjadi pendengar yang baik bukanlah sesuatu yang mustahil, hanya saja Anda membutuhkan waktu untuk melatih kemampuan mendengarkan Anda. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pertanyaan yang bersifat terbuka daripada yang tertutup.
2023-03-29 01:06:21
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Membiarkan orang lain bicara hingga selesai adalah langkah menjadi pendengar yang baik
Table of Content
Saat sahabat Anda sedang dalam masalah, tentunya sebagai sahabat yang baik, Anda akan dengan setia mendengarkan keluh-kesahnya dan bahkan mencoba untuk membantunya sebisa mungkin.
Advertisement
Biasanya, sahabat Anda akan menjadi lebih lega setelah sudah menceritakan apa yang membebaninya dan karenanya Anda ingin mencoba menjadi pendengar yang baik. Untungnya, kemampuan menjadi pendengar yang baik adalah sesuatu yang bisa diasah dan dipelajari.
Baca Juga
Menjadi pendengar yang baik tidak hanya sekedar membantu sahabat Anda, tetapi juga orang-orang di sekitar Anda. Pastinya, kemampuan ini tidak serta merta dapat diterapkan dan membutuhkan latihan secara berulang.
Sebelum mendengarkan keluh kesah orang lain, Anda tentunya harus mempersiapkan fisik dan mental Anda. Jangan bersedia mendengarkan cerita orang lain jika Anda sedang lelah, dalam keadaan sedih, dan sebagainya.
Anda tidak hanya perlu mendengarkan isi pembicaraan, tetapi juga memperhatikan gestur atau gerakan yang dilakukan oleh orang yang sedang bercerita. Anda harus menyadari tiap perubahan intonasi dan gestur yang diberikan, karena terkadang Anda dapat mendapatkan banyak informasi dari gestur tubuh pembicara.
Misalnya, orang yang sedang bercerita mungkin berkata bahwa dirinya tidak apa-apa, padahal raut wajahnya terlihat sedih sambil menghindari tatapan mata Anda.
Beberapa orang mungkin kesulitan untuk mengatakan atau membicarakan apa yang ingin diceritakan, karenanya jika tidak jelas, Anda sebaiknya menanyakan kembali apa yang dikatan oleh orang yang sedang bercerita daripada membuat asumsi sendiri.
Sebelum memberikan tanggapan terhadap cerita yang dikatakan oleh pembicara, Anda harus memikirkan bagaimana tanggapan yang sebaiknya diberikan kepada pembicara.
Menjadi pembicara yang baik berarti mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memberikan tanggapan dan saat yang tepat untuk tetap diam sembari menunggu orang yang bercerita untuk kembali menceritakan keluh-kesahnya.
Terkadang, memberikan jeda diam justru dapat memancing orang yang bercerita untuk menceritakan sesuatu secara lebih mendalam.
Memberikan pertanyaan yang bersifat terbuka akan membuat orang yang sedang bercerita memberikan lebih banyak informasi dibandingkan memberikan pertanyaan tertutup, seperti ‘Apakah kamu merasa sedih?’
Pertanyaan bentuk terbuka bisa berupa ‘Apa yang membuat kamu merasa sangat sedih?’
Menjadi pendengar yang baik berarti mendengarkan dengan seluruh tubuh Anda. Anda tidak hanya mendengarkan dengan telinga, tetapi juga menunjukkan kesungguhan Anda melalui gestur tubuh Anda.
Menjadi pendengar yang baik berarti memberikan atensi Anda kepada orang yang sedang bercerita. Matikan telepon genggam Anda dan pandangilah orang yang sedang bercerita.
Mengklarifikasi apa yang didengarkan tidak hanya membantu untuk mengecek apakah pemahaman Anda terhadap apa yang dibicarakan sudah benar, tetapi juga memperlihatkan bahwa Anda sedari tadi memang memperhatikan orang yang sedang bercerita.
Contohnya, Anda bisa berkata ‘Jadi, kamu merasa sedih karena telah dimarahi di depan umum oleh atasan kamu?’ Anda merangkum apa yang didengar dan membentuknya menjadi suatu pertanyaan klarifikasi.
Tidak ada salahnya menanyakan apakah orang yang sedang bercerita dengan Anda merasa didengarkan atau tidak. Hal ini dapat berperan sebagai umpan balik bagi Anda untuk memahami apakah Anda sudah bisa menjadi pendengar yang baik atau tidak.
Baca Juga
Menjadi pendengar yang baik bertujuan untuk membantu orang-orang di sekitar Anda, tetapi Anda juga tidak boleh lupa dengan diri Anda sendiri. Saat sedang lelah atau tidak siap untuk mendengarkan cerita orang lain, Anda dapat beristirahat sejenak terlebih dahulu dan meminta orang tersebut untuk bercerita di lain waktu.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Jamu beras kencur sudah dikonsumsi sejak zaman nenek moyang berkat segudang manfaat kesehatannya. Yuk cari tahu manfaat serta cara membuat jamu beras kencur!
Sebagian dari Anda mungkin bertanya, apa yang dilakukan sebelah berolahraga? Terdapat berbagai kebiasaan sehat yang patut dicoba, mulai dari mengonsumsi camilan sehat hingga minum air putih untuk menghidrasi tubuh.
Quarter life crisis umumnya muncul pada pertengahan usia 20-an hingga awal 30-an. Kondisi ini muncul karena Iimpian dan kenyataan bisa membuat kaum muda mengalami krisis atau kondisi cemas menuju kedewasaan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved