Penderita TBC perlu menjalani pengobatan dalam jangka waktu yang panjang. Cara dan aturan minum obat TBC yang benar perlu diterapkan untuk menghindari kekambuhan dan munculnya resistensi antibiotik.
3.57
(102)
30 Des 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
TBC dapat diatasi dengan terapi obat-obatan yang ruti
Table of Content
Sebagian besar pasien tuberkulosis atau TBC bisa disembuhkan dengan terapi obat-obatan. Tentunya, Anda perlu mengikuti aturan minum obat TBC sesuai dengan anjuran, mengingat waktu pengobatannya tergolong cukup lama.
Advertisement
Selain itu, penderita wajib tahu cara minum obat TBC yang benar untuk menghindari resistensi antibiotik. Simak penjelasan lengkapnya!
Tuberkulosis adalah salah satu penyakit menular yang berpotensi serius. Apalagi, bakteri penyebab TBC bisa menyebar melalui batuk atau bersin yang terbang di udara.
Meski demikian, kemungkinan TBC bisa sembuh sangat besar. Kuncinya adalah disiplin dalam mengikuti aturan minum obat TBC. Obat TBC perlu diminum minimal 6 atau 9 bulan tanpa putus, atau tergantung perintah dokter.
Mengutip NHS, penting untuk terus minum obat secara rutin, sesuai aturan, sekaligus menyelesaikan seluruh rangkaiannya. Tujuannya adalah untuk memastikan bakteri penyebab TBC benar-benar mati.
Jika Anda tidak minum obat secara disiplin atau bahkan berhenti tanpa anjuran dokter, bakteri TBC yang mungkin baru “pingsan” bisa jadi kebal dan menyebabkan Anda mengalami TB MDR, alias saat bakteri TBC di dalam tubuh menjadi kebal terhadap obat TBC.
Saat mengalami TB MDR, Anda harus minum obat TBC yang lebih kuat bahkan dalam jangka waktu yang lebih lama. Obat lini kedua ini juga mungkin menyebabkan efek samping obat TBC yang lebih berat.
Baca Juga
Apabila hasil diagnosis Anda mengalami tuberkulosis aktif, dokter akan merekomendasikan untuk segera melakukan pengobatan. Jenis obat TBC yang akan diberikan tentunya akan menyesuaikan dengan gejala TBC serta kondisi kesehatan Anda. Ingatlah bahwa Anda tidak boleh lupa minum obat.
Berikut adalah beberapa aturan minum obat TBC yang benar, agar bisa sembuh, di antaranya:
Umumnya, obat-obatan bekerja paling baik jika diminum bersamaan pada satu jam sebelum atau dua jam setelah makan. Paling ideal, obat TBC sebaiknya diminum pada jam yang sama setiap harinya.
Cara ini bisa membantu Anda untuk lebih mudah mengingat minum obat. Sebagian besar obat anti-tuberkulosis (OAT) dapat diminum sebelum waktu makan. Biasanya dokter tidak menentukan kapan waktunya.
Meminum obat pada jam yang setiap harinya juga membantu Anda menciptakan sebuah kebiasaan. Dengan demikian, Anda akan terbiasa dan ingat untuk selalu minum obat.
Cara lain untuk menaati aturan minum obat TBC adalah dengan memindahkan obat di tempat yang mudah Anda lihat, seperti meja rias dalam kamar atau meja makan.
Supaya mempermudah Anda mengingatnya, pindahkan obat-obatan ke dalam wadah khusus obat. Wadah khusus obat ini biasanya ada keterangan hari, sehingga Anda akan tahu apakah hari ini sudah minum obat atau belum.
Memasang alarm adalah salah satu cara jitu agar tidak lupa minum obat TBC. Setelah menentukan waktu yang sama setiap harinya, pasanglah alarm di ponsel kamu.
Segeralah minum begitu alarm berbunyi dan jangan menundanya. Biasanya, kemungkinan lupa minum obat akan jadi lebih besar kalau kamu menundanya.
Aturan utama minum obat TBC adalah disiplin mengikuti pengobatan selama 6-9 bulan. Cobalah untuk menandai kalender setiap hari, tepat setelah minum obat.
Cara ini akan membantu Anda mengetahui sudah berapa lama pengobatan berjalan. Selain itu, ini juga jadi salah satu pengingat agar tidak lupa minum obat.
Saat melihat kalender dan Anda belum menandainya, Anda bisa segera meminum agar tidak bolong satu hari pun.
TBC bisa sembuh asalkan pasien menaati aturan minum obat selama 6-9 bulan dengan disiplin.
Nah, salah satu program yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI adalah dengan menunjuk satu orang sebagai pengawas minum obat, alias PMO.
Pengawas minum adalah orang yang ditunjuk dan bertugas mengingatkan pasien TBC untuk minum obat secara disiplin. PMO tidak harus seorang tenaga kesehatan.
Malah, seseorang yang ditunjuk sebagai PMO sebaiknya berasal dari lingkungan terdekat atau tinggal satu rumah untuk memudahkan pengawasan.
Baca Juga
Pengawas minum obat (PMO) adalah orang dengan sukarela mau terlibat dalam pengobatan pasien TBC sampai nanti sembuh. Situs TBC Indonesia menyebutkan, PMO tidaklah harus seorang tenaga medis, bisa siapa saja.
Orang terdekat, seperti anggota keluarga, pasangan, atau teman lebih dianjurkan supaya lebih memudahkan.
Sebagai PMO, nantinya Anda akan bertemu dengan petugas kesehatan setiap hari atau beberapa kali dalam seminggu untuk mendapat penjelasan tentang pengobatan yang sedang berjalan. Anda bisa melakukannya secara langsung atau bahkan virtual.
Secara umum, tugas seorang pengawas minum obat (PMO), antara lain:
Mengingat PMO akan berhubungan cukup sering dengan pasien TBC, pastikan memakai alat pelindung diri yang memadai, seperti menggunakan masker dan selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Baca Juga
Ada kalanya, sekalipun telah mencoba berbagai cara minum obat TBC di atas, Anda tidak sengaja lupa dan terlewat jadwal minum obat, bahkan sampai lupa sehari penuh. Jika ini terjadi, Anda tak perlu terlalu khawatir. Lanjutkanlah pengobatan keesokan harinya sesuai dosis yang dianjurkan.
Jangan minum obat dengan dosis dobel untuk mengganti dosis yang terlewat.
Namun, kalau misalkan pada hari tersebut Anda harus minum obat dua kali sehari dan melewati dosis pertama, cukup minum dosis kedua saja.
Untuk sebagian besar pasien, sesekali melewatkan dosis akan berdampak kecil pada hasil terapi pengobatan. Akan tetapi, ini bukan alasan bagi Anda untuk melewatkannya. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Jika ada yang belum Anda pahami, jangan ragu untuk bertanya pada dokter. Anda juga bisa bertanya langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Hemiparesis adalah kondisi satu sisi tubuh yang lebih lemah dan tidak berfungsi optimal. Bukan hanya fisik, kondisi mental juga harus menjadi prioritas bagi orang yang berada dalam situasi ini.
Cara mengatasi orang pingsan harus dilakukan dengan tepat. Di samping menghubungi bantuan medis, lakukan sejumlah tindakan pertolongan pertama, seperti mengubah posisi korban menjadi telentang, mencoba membangunkannya, hingga melakukan RJP.
Setiap obat memiliki kondisi penyimpanan yang spesifik. Agar tetap manjur dan aman untuk dikonsumsi, bagaimana sebenarnya suhu penyimpanan obat yang benar?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved