Tanda bayi lapar dan ingin menyusu tidak hanya menangis. Ada berbagai tahapannya, mulai dari gerak tubuh yang cepat dan terus menerus, hingga menunjukkan ekspresi wajah dan suara yang seperti menggerutu
2023-03-30 04:15:02
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Tanda bayi lapar dan ingin menyusu adalah ia melihat makanan dengan antusias
Table of Content
Tanda utama bayi lapar yang kerap diketahui orangtua adalah menangis. Meski benar, sebenarnya ada tahapan dari ciri-ciri bayi lapar lainnya yang perlu diketahui.
Advertisement
Misalnya, melalui gerak tubuh, ekspresi wajah, dan suara yang ditunjukkannya. Lantas, bagaimana cara mengetahui bayi lapar dan ingin menyusu? Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Sebelum orang tua memberi ASI atau makanan bayi, alangkah baiknya Anda mengetahui tanda bayi kelaparan, ingin menyusui, hingga tanda bayi kenyang.
Sebenarnya, pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI (MPASI) adalah salah satu cara menenangkan bayi. Memang, tidak ada batasan berapa kali bayi harus menyusu dalam sehari.
Pada bayi baru lahir, biasanya ia akan menyusu setidaknya 8-12 kali sehari atau lebih. Kendati demikian, Anda dapat memberikan ASI sesuai keinginannya.
Umumnya, orangtua berpikir menangis adalah satu-satunya ciri-ciri bayi kelaparan. Padahal, penyebab bayi menangis sangat beragam, belum tentu karena ia merasa lapar saja.
Jika bayi sudah menangis, ia akan rewel. Orangtua pun akan semakin sulit dalam menyusui atau memberikan makanan. Sebelum hal ini terjadi, ketahui beberapa tahapan ciri-ciri bayi lapar dalam penjelasan selanjutnya.
Baca Juga
Pada bayi baru lahir, mungkin saja awalnya Anda tidak memperhatikan ciri-ciri saat ia lapar. Setelah beberapa minggu, Anda akan mulai mengenalinya hingga akhirnya juga mengetahui tanda lapar palsu.
Penelitian yang terbit pada jurnal Maternal & Child Nutrition menemukan, ciri-ciri bayi lapar ini umum ditemukan pada bayi kelompok usia 3, 6, dan 12 bulan.
Berikut adalah beberapa tanda bayi kelaparan tahap awal yang akan ditunjukkan oleh Si Kecil, meliputi:
Salah satu cara mengetahui tanda bayi kelaparan tahap awal adalah saat ia menggerakkan mulut dan bibirnya terus-menerus. Misalnya, membuat gerakan mengisap serta membuka dan menutup mulut. Terkadang, ia juga akan menjulurkan lidahnya.
Ciri-ciri bayi lapar tahap awal berikutnya adalah ia akan menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri, seolah-olah sedang mencari sesuatu untuk dihisap.
Ketika bayi merasa lapar, ia akan tampak lebih gelisah dan tidak nyaman dari biasanya. Ia pun menjadi banyak bergerak. Bahkan, ia akan terbangun dari tidurnya saat mulai merasa lapar. Inilah tanda bayi lapar tahap awal lainnya.
Ada juga cara mengetahui tanda lapar pada bayi yang sudah mulai makan makanan padat atau MPASI.
Tanda tahap awal yang ia tunjukkan adalah tampak bersemangat dan antusias melihat makanan yang tersaji di hadapannya. Ia mungkin juga akan menggerakkan tangan dan berusaha meraih makanan yang ada di dekatnya seraya membuka mulut.
Jika ibu tidak segera memberikan ASI atau makanan pada tahap awal bayi lapar, kemungkinan ia akan menunjukkan tanda lapar tahap aktif. Berikut ciri-ciri bayi lapar tahap aktif selengkapnya.
Salah satu tanda pada tahap aktif adalah ia akan memasukkan tangan atau jari-jari tangan ke dalam mulut.
Tak jarang, bayi akan memasukkan benda-benda yang ada di sekitarnya, seperti pakaian atau mainan ke dalam mulut. Ia mungkin juga akan mengepalkan tangan di depan dada atau perut.
Peningkatan tanda-tanda bayi butuh diberi asupan pada tahap aktif berikutnya adalah sering menggerakkan tangan dan kaki terus-menerus serta semakin kuat. Ia juga mulai tampak tidak nyaman dan semakin gelisah.
Selain itu, bayi kemungkinan akan mencari dada atau puting susu ibu, menarik-narik pakaian, memukul dada atau lengan ibu saat digendong.
Tanda bayi lapar tahap aktif lainnya yang perlu orangtua ketahui, biasanya ia akan mengeluarkan suara. Seperti menggerutu atau merengek. Lalu, bayi akan terlihat rewel dan napasnya sangat cepat.
Tanda bayi lapar dan ingin menyusu aktif juga akan terus menunjukkan gerakan mengisap dengan mulut atau lidahnya, bahkan setelah menyelesaikan proses menyusu.
Ini artinya, rasa lapar yang dialami Si Kecil masih ada dan menginginkan asupan lebih.
Pada bayi berusia lebih dari 4 bulan, ia akan tersenyum saat menyusu sebagai tanda bahwa Si Kecil masih ingin melanjutkan proses menyusu.
Baca Juga
Ketika orangtua mengabaikan tanda bayi tahap awal dan aktif, maka ia kemungkinan juga akan menunjukkan tanda sudah sangat lapar, sebagai berikut:
Salah satu tanda bayi sudah sangat lapar, yakni ia akan menggerakkan kepala dan tubuh dengan cepat ke segala arah. Ini berarti Anda harus segera menyusuinya.
Menangis adalah salah satu tanda bayi sudah sangat lapar yang paling mudah dikenali. Tangisan bayi karena lapar biasanya akan bernada rendah, terdengar pendek, serta naik turun.
Tangisan ini mungkin akan bertambah kencang dan nyaring apabila bayi tidak segera disusui.
Jika bayi sudah menangis, biasanya Anda akan menjadi sulit untuk menyusuinya. Sebab, Anda harus menenangkan tangisannya terlebih dahulu seraya mencoba memberikan ASI atau makanan.
Selain itu, penyebab bayi menangis karena lapar bisa membuat bayi menjadi terlalu lelah. Akhirnya, bayi malah tidak mau makan dan pelekatan saat menyusui menjadi sulit.
Karena bayi sudah menggerakkan tubuhnya dengan cepat dan terus-menerus, ini akan berdampak pada penampilan tubuhnya. Kulitnya pun menjadi memerah.
Tidak hanya pada tubuhnya, wajahnya pun ikut menjadi kemerahan. Hal ini karena ia pun menggoyang-goyangkan kepala. Untuk itu, jika bayi sudah menunjukkan ciri-ciri lapar, jangan tunda pemberian ASI atau pun MPASI.
Tidak hanya mengenali tahapan tanda-tanda di atas, orang tua juga perlu mengetahui tanda bayi sudah kenyang.
Ciri-ciri ini perlu diketahui sebagai cara perawatan bayi. Sebab, ini berguna untuk mencegah bayi merasa kekenyangan dan berakhir dengan muntah.
Beberapa tanda bayi sudah kenyang adalah sebagai berikut:
Pada bayi berusia lebih besar atau 6-24 bulan, ia sudah bisa belajar makan dan minum sendiri.
Artinya, ia akan berhenti makan serta memalingkan wajahnya dari makanan, botol susu, atau puting susu ibu sebagai tanda sudah kenyang.
Baca Juga
Tanda bayi lapar dan kenyang sudah harus diketahui orang tua.
Sebab, hal ini mampu memperkuat hubungan emosional antara ibu dan bayi, memastikan proses menyusui berjalan lancar, menjaga produksi ASI, serta memuaskan proses menyusu Si Kecil.
Anda perlu waspada apabila bayi yang lapar dan ingin menyusu tidak disertai keinginan untuk menyusu atau proses menyusu hanya sebentar.
Terlebih, jika dibarengi dengan kondisi kesehatan lain, seperti tampak sangat lelah, urine berwarna pucat atau kuning tua, serta muncul bintik-bintik merah di popok.
Jika kondisi tersebut yang terjadi, bisa jadi, bukan hanya tanda bayi butuh asupan saja, melainkan ada kondisi kesehatan lain yang mungkin menyertainya.
Untuk itu, jika Anda sudah memberi asupan saat melihat tanda bayi lapar, tetapi tidak ada perubahan berarti, segera hubungi dokter anak melalui chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Jika Anda ingin melengkapi keperluan bayi, kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bayi tidur mangap bisa jadi indikator masalah pada saluran pernapasannya. Penyebab bayi tidur mangap bisa karena alergi, kebiasaan, lendir, hingga kaitannya dengan ADHD.
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan saat menyiapkan MPASI 10 bulan, mulai dari jenis makanan, waktu makan, hingga frekuensi makannya. Anda juga perlu mengetahui makanan yang masuk daftar pantangan, agar bayi terhindar dari gangguan pencernaan maupun alergi.
Saat si kecil sudah memasuki fase MPASI atau usia enam bulan, itu artinya lampu hijau bagi bayi makan es krim. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikannya, seperti bahan es krim, rasa, dan jumlah yang bisa dimakan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved