Plasenta letak rendah bisa dapat menyebabkan perdarahan berat. Cara mengatasi plasenta letak rendah bergantung pada perdarahan yang dialami, juga kondisi janin dan usia kehamilan.
2023-03-25 21:23:14
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Dalam dunia medis, plasenta letak rendah dikenal dengan istilah plasenta previa.
Table of Content
Selama kehamilan, tidak hanya kesehatan janin dan ibu yang perlu diperhatikan. Posisi plasenta juga penting. Salah satu kelainan yang bisa terjadi adalah plasenta letak rendah
Advertisement
Dalam dunia medis, posisi plasenta yang rendah dan menutupi jalan lahir dikenal dengan istilah plasenta previa. Kondisi ini umumnya ditemukan pada akhir masa kehamilan dan dapat menyebabkan perdarahan berat, baik sebelum maupun saat persalinan.
Plasenta terbentuk bersamaan dengan perkembangan janin dalam rahim. Posisinya menempel pada dinding rahim dan menjadi penghubung antara ibu dan janin.
Secara umu, fungsi plasenta adalah tempat pertukaran oksigen dan nutrisi dalam kandungan.
Pada awal kehamilan, normal bagi plasenta untuk terletak pada bagian bawah rahim. Seiring pertambahan usia kehamilan, plasenta akan berpindah akibat pembesaran dan peregangan rahim.
Hal ini menyebabkan plasenta akan berada di bagian atas rahim pada trimester ketiga. Posisi tersebut diperlukan agar leher rahim dapat membuka jalan bagi janin untuk lahir.
Apabila plasenta tetap berada di bagian bawah rahim hingga trimester ketiga, kondisi ini dinamakan plasenta letak rendah atau plasenta previa.
Plasenta previa dapat mempersulit proses melahirkan secara normal melalui vagina karena plasenta menutupi jalan lahir, apalagi jika berada tepat di leher rahim.
Kehamilan dengan plasenta letak rendah atau plasenta previa berisiko untuk mengalami perdarahan dari vagina, terutama pada masa akhir kehamilan.
Perdarahan yang terjadi bisa saja sangat parah dan membahayakan bagi ibu dan bayi.
Seseorang yang mengalami plasenta previa juga lebih mungkin untuk mengalami plasenta akreta. Kondisi ini terjadi ketika plasenta menempel pada dinding rahim dan tidak bisa lepas meski sudah melahirkan.
Meski jarang terjadi, plasenta akreta bisa menyebabkan perdarahan hebat yang berpotensi fatal.
Tindakan yang akan dilakukan oleh dokter untuk mengatasi plasenta letak rendah bergantung pada beberapa hal. Mulai dari jumlah perdarahan yang dialami, usia kehamilan, kondisi janin, maupun posisi plasenta dan bayi.
Pertimbangan utama bila terjadi perdarahan adalah banyaknya kehilangan darah yang dialami. Berikut langkah-langkah penanganan dari dokter berdasarkan kondisi kehamilan:
Pada kasus ini, dokter biasanya akan menganjurkan Anda untuk melakukan bed rest. Anda disarankan hanya berdiri atau duduk bila benar-benar diperlukan.
Anda juga sebaiknya menghindari hubungan intim maupun aktivitas fisik yang berat. Apabila terjadi perdarahan, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter sebelum kondisi perdarahan semakin parah.
Pada plasenta previa dengan perdarahan berat, Anda disarankan untuk melakukan tirah baring di rumah sakit.
Jika perdarahan sangat banyak, Anda mungkin saja membutuhkan transfusi darah. Dokter juga akan memberikan obat untuk mencegah bayi lahir sebelum waktunya alias kelahiran prematur.
Bila perdarahan berat menyebabkan kondisi gawat janin atau mengancam nyawa Anda, perlu dilakukan operasi caesar. Operasi ini disarankan apabila bayi sudah cukup bulan (minimal 37 minggu).
Sementara jika operasi caesar terpaksa dilakukan sebelum kandungan berusia 37 minggu, dokter akan memberikan suntikan kortikosteroid pada calon buah hati Anda.
Kortikosteroid berfungsi mempercepat proses pematangan paru-paru janin.
Kondisi ini tergolong berbahaya, baik bagi ibu dan janin. Satu-satunya pilihan untuk menanganinya adalah dengan operasi caesar secepat mungkin.
Bila plasenta letak rendah ditemukan pada trimester pertama dan kedua, dokter umumnya akan melakukan pemantauan kemudian mengadakan pemeriksaan ulang pada trimester ketiga.
Langkah ini bertujuan melihat apakah telah terjadi perubahan posisi plasenta atau tidak, sekaligus menentukan pilihan proses persalinan yang tepat bagi Anda.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Calon ibu penderita plasenta akreta memiliki risiko tinggi saat kehamilan. Pahami seberapa besar risikonya jika ingin menjalani persalinan normal dengan kondisi tersebut.
Kehamilan risiko tinggi adalah masalah kesehatan yang muncul saat hamil, melahirkan, atau setelah melahirkan. Beberapa faktor kehamilan berisiko adalah penyakit bawaan hingga masalah yang muncul saat mengandung.
Fungsi plasenta meliputi sumber nutrisi janin, melindungi janin dari infeksi bakteri, memberikan antibodi, hingga membuat sisa metabolisme dari darah janin.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved